Thursday, December 28, 2006

kunjungan sesaat


satu-satunya yang hidup dari internet pada hari ini adalah friendster dan akhirnya… BLOGSPOT [yippee!!].
gempa itu maha-dashyat ya bo’!

[eh, apa kabar Vic Chou dan teman2?? Mereka kan di Taiwan yaa?? ^_^]

anyway… berhubung payroll sudah kelar laporannya dan males ngapa2in, jadilah, gw berkeliling dunia pertemanan maya itu.

lama juga gak liat-liat profil si Anu atau si Itu, “menangkap” profile gebetan yang… [aiihh ganteng2 kok ‘katanya’ gaptek yaa? ^_^], membaca aneka macam blog [provided by friendster, tentu], menyadari kalo si Anu kerja disini atau si Itu sekarang tinggal disitu atau eh… si Ini udah ganti status!!!

lucu juga.
baru gw surfing dan menikmati friendster begini lama.

dan akhirnya…
gw terpaku lama pada satu profile yang ada dalam list teman gw.
cukup lama, sampe gw gak sadar MP3 player gw udah muterin lagu yang sama berulang kali.
hehe.

hmm…
ternyata… memang terasa jauh.
maksud gw… JAAUUUHHH!! >_<
kunjungan terhenti.
bukan karena gawean, tapi karena sudah cukup kunjungannya kali ini.
lalu, memutuskan untuk meninggalkan sesuatu di blog friendster, saking dah lamanya gak diisi.

well...
Sampai bertemu lagi di kunjungan selanjutnya!

^_^V

Heart of Sword - OST Samurai X [soundtrack pengiring blogging di friendster]…

__________________________
di-copy-paste dari…
http://chocoholix-me.blogs.friendster.com/chocoholixme/

Tuesday, December 26, 2006

short story: "komitmen?"


kemarin, temanku bertanya, “pernah gak sih, kepikiran buat pacaran sama orang yang gak lo suka?”. Saat itu, aku hanya menatap dirinya dengan satu alis terangkat. Dia balas tertawa, lalu menambahkan, “sepertinya tidak ya? kalo iya, entah berapa kali lo udah pacaran.”
“begitulah,” balasku kemudian. “mungkin untuk beberapa orang, it’s an easy thing to do, tapi buat gw, it’s the hardest part.”
Lalu, dia bertanya lagi, “dan lo memilih untuk menyendiri sampe hati loe yang memutuskan?”
Aku menatap dirinya dan tersenyum, “ya. walau harus menyendiri sampe tua. Gw gak peduli. Dating anyone is a YES. But In a Relationship with anyone? It’s definitely a NO.”
Dia masih penasaran dan kembali bertanya, “gimana tau?”
“apa gunanya kencan?” balasku lugas. “tapi kencan gak harus selalu berakhir dengan komitmen bernama pacaran atau nikah kan?”
Dia tertawa terbahak-bahak, “dan elo melabel diri loe gak anti komitmen?!”
“karena memang tidak!” kilahku cepat. “klo ada cowok yang gw suka, ada chemistry-nya. Kita pacaran trus diajak nikah, gw akan bilang IYA!”
“begitu?” ia menghela napas dan meneguk minuman dinginnya. “pemikiran yang aneh.”
“maksud?”
“yeah, gak banyak orang yang berani menyendiri begitu lama. Tahulah, terpaku pada pemikiran orang lain yang harus nikah cepet, herannya orang lain saat seseorang masih berstatus single sampai usia tertentu, atau mungkin kebutuhan akan afeksi yang terlalu tinggi.”
“well,” aku menata kalimat dalam kepala sebelum melontarkannya. “begini, gw gak mau muna. Gw juga butuh afeksi. Siapa sih yang engga? Tapi gw lalu berpikir, afeksi seperti apa sih yang gw butuhkan? Hanya sekedar kontak fisikkah? Pemuasan birahikah? Atau sekedar status? Kalo memang itu yang gw cari, gw gak perlu mikir dua kali bukan?” aku berhenti sebentar untuk kembali menata kalimat. “mungkin kesannya terlalu banyak mikir ato gak spontan. But hey, gw yang memutuskan hidup gw bukan? begitu juga hati gw. gw gak mau pacaran karena gw harus pacaran atau karena orang lain mengharapkan gw dan dirinya pacaran. This is my life, this is my heart. Gituh.”
“tapi banyak yang bisa menyesuaikan setelah komitmen,” dirinya bersikukuh.
“banyak memang, tapi gw bukan kebanyakan orang kan?” balasku lugas. “gw gak bisa memaksa hati gw untuk nyaman. Gak bisa memaksa hati gw untuk menyuka dan gak bisa memaksa hati gw untuk mencari. Ngerti?”
“hmm,” ia mendengus pelan dan mengangguk-anggukkan kepala. “memang bukan seperti kebanyakan orang.”

Untuk beberapa saat, komunikasi verbal terhenti, hanya empat buah mata yang saling mengkomunikasikan banyak hal.

“any specific type?” ia bertanya setelah letih menebak.
Aku tersenyum dan menggeleng, “I like no specific.”
Ia manggut-manggut, “dulu, gw pikir loe menyendiri begini karena tipe loe ketinggian.”
Aku tertawa ngakak saat mendengar itu, “yea rite! Like Christian Sugiono will pick a gal like me aja gituh!!”
Dia ikut tertawa, “ya gak harus Tian kaleee!”
“ngerti,” balasku setelah tawa mereda. “untuk siapa yang gw suka, gw menyerahkan pada hati untuk memilih. Bukan mata.”
“begitu?” ia menatap penuh selidik, “hati loe berkata apa tentang gue?”
Aku hanya tertawa keras dan menjulurkan lidah ke arahnya sebagai balasan.

Sore itu, berakhir dengan aroma tanah segar yang disampaikan oleh hembusan angin dingin.
___________________________
pada suatu ketika

Friday, December 22, 2006

Xciting X-mas

It’s getting closer to the Xmas day sepertinya… ^_^

Seneng banget kalo udah masuk ke bulan Desember. Soalnya, berasa banget aura natalannya, palagi kalo ke mall. Ada pohon natal besar, disain yang gak jauh dari lonceng, santa, lampu yang gemerlapan, sampe musiknya yang selalu muterin lagu-lagu natalan.

Biarpun gw gak ngerayain, tapi tetep gw excited dengan segala keriaan natal. Mungkin karena gw menghabiskan 6 tahun di sekolah Katolik? Entahlah… tapi yang jelas, gw suka dengan keriaan natal itu sendiri pun mengoleksi aksesoris natalan, dari pohon natal mini [mini banget!], mistletoe, kaos kaki santa sampe lonceng-loncengnya. Hahaha!!!

Pengen juga kali-kali ngrasain the REAL white X-MAS, dengan salju, boneka salju trus minumnya eggnog ya? hehehe. Trus nikmatin indahnya pohon natal besar di tengah kota yang begitu gemerlapan sama lampu natal.

Well, anyway… berhubung tanggal 25 bentar lagi, dan pastinya gak sempet posting besok-besok, jadi……



MERRY CHRISTMAS EVERYBODY!!!!


May Xmas brings you lots of JOY, HAPPINESS
and MIRACLE to share with

Tuesday, December 19, 2006

changing clothes


Hmm… though I really hate it, but well, it’s for the sake of the FANS anyway, since they’re irritating me with all the complains about the background songs of this blog.

Ok, here are my answers to the complains:

Firstly... they complained about the “musics” since none on the list match their satisfaction. well, kinda hard when extraordinary sounds meet ordinary ears indeed but… hellow!!! these are my songs. My soundtracks. What would that be, if a drama movie placing emo-desperate-to-suicide musics as the soundtrack or viseversa?? Isn’t it awkward???

So... I won’t change the songs. Deal with it, okay??? I add few more ‘sweet’ sounds to satisfy your ‘mellow-jellow’ ears as the solution then.

Secondly... they complained about the automatic player, so it’s kinda giving a negative impact to the loading system since not everyone has a good provider I guess.

So… I change the player to a non-automatic, ok?
[thanx to miss flying_cat to inform me this site. Copy cat here!! ^_^]

Ok, no third complain here. since i did not accept any and like not to.
So, just enjoy my new appearance. roll the sidebar until you find the "sound of musics" thingy there, then you can choose any song you like to play at the playlist.
Hopefully, you have one there.
If not, well sorry… just no-ordinary ears me here. ^_^
_____________________
btw, too bad... no J-songs yet there. wait until i have one then...
^_^V hehehe.

Monday, December 18, 2006

short story: "maaf"


Dia diam. Membalas tatapan sepasang mata yang tertuju padanya.
Sepasang mata yang menyimpan banyak harap.
Banyak tanya.

Hening untuk sesaat.
Hanya suara berisik mesin kendaraan bermotor yang seakan meredam seluruh rasa.

Kedua mata itu tetap terpaku padanya.
Ia menghela nafas pelan dan mengalihkan tatapannya sejenak,

pada isi gelas dihadapannya yang menandas.

Ia kembali menatap sepasang mata itu dan tersenyum tipis.
“maaf” ujarnya lirih.

Hening kembali menghantui.
Hanya kali ini, tak ada suara yang terindera.
____________________________


…pada suatu ketika…

Friday, December 08, 2006

"nonton JiFFest yuukkk..."


Suatu ketika mimi melontarkan ajakan itu.
Saat itu, tanpa pikir panjang, gw berteriak: “AYO!!!
Namun, sekian waktu kemudian, mendadak energi buat nonton film apapun kok meluruh ya?
Akhirnya buka dibukalah website resmi JiFFEst itu. pilih dipilihlah film demi film yang ada dalam daftar. Udah ada sekitar 5 film asing [bukan berbahasa ibu inggris, red] yang kepilih. Tapi, lagi-lagi mendadak sebuah pemikiran terlintas di benak.
kenapa gak ntaran aja beli DVDnya yaak???

HAHAHA!!

Pada dasarnya, bukan filmnya yang gw males tontonin. Tapi the idea of nonton dalam bioskop mungkin yang bikin gw males. Secara nih, klo di bioskop entah kenapa perhatian gw suka ke-distract dengan banyak hal. Jadi suka gak fokus liat filmnya. Belum lagi kalo nonton di bioskop, gak bisa di-pause bila ingin pipis ato boker. Atau, juga posisi nonton kurang asik [gak bisa tiduran kaaann?]. Juga, gak mungkin nonton pilm di bioskop sambil makan nasi padang kan? Repot kalleeee, diprotes ‘tetangga’ pula! Tambahan lagi, klo nonton di bioskop, waktunya sudah terjadwal dengan seksama [gak bisa dong, nonton tengah malem ato subuh saat gak bisa tidur?]

Yaah, begitulah pada dasarnya sih, bukan atmosfir JiFFestnya yang tidak menarik gw, tapi… the idea of nonton di bioskop. no wonder, frekuensi gw nonton di bioskop selama kurun waktu sekian puluh taon ini [kesannya umur gw udah setengah abad aja gitu yaak?!] cukup dihitung dengan empat tangan saja.

Begitulah…
Jadi, kalau tidak terpaksa banget nonton di bioskop [nraktir atau ditraktir orang mungkin?] yaaah, gw akan lebih menikmati nonton DVD di rumah [kamar gw tepatnya].
Lagian, bentar lagi juga deretan film-film JiFFest itu pasti akan sampai di daerah Ambassador ato Pinangsia/Glodok [DVD bajakan, red] bukan? Kita tunggu sajalah ^_^

E eh… tapi gw tetep gak nolak kok kalo diajak [baca: dibayarin/ditraktir/dibayarin dulu lalu gak perlu bayar balik ^_^] nonton JiFFest, hehehe.
____________________________
@...postingan gak penting yaak @
hari ini, cuti setengah hari [emang ada yak?] soalnya keukeuh mw muasin napsu birahi [hahahaha] di DUFAN.

Seragam ngantor hari ini: celana pendek, kaos, topi, sendal jepit plus kacamata item [keren gk tuuuh??]
komentar yang mengiringi: “kantor yang aneh” “HRDnya ikut juga? kok lulus tes HRD sih? HRD aneh gitu”

HAHAHAHAHAHA!!! [bilang aja sirik!!!]