Kalo dipikir-pikir, biarpun gw suka sama band ini dan apal mati semua lagunya dari album pertama, ternyata gw belom pernah punya album original mereka. Satu pun!
Modal gw emang satu: MP3
Dan kembali kejadian lagi dengan album mereka yang terakhir: Viva La Vida.
I downloaded it, for free. Hahaha...
Modal gw emang satu: MP3
Dan kembali kejadian lagi dengan album mereka yang terakhir: Viva La Vida.
I downloaded it, for free. Hahaha...
maapkan Chris, tapi toh kan mereka juga memberikan fasilitas itu selama seminggu dari sejak rilis single Violet Hill beberapa bulan lalu bukan?
Anyway...
Pertama denger album Coldplay yang terbaru, gw harus mengacungkan jempol untuk Chris. It’s not a catchy album, at all. Butuh sekian kali denger sampe akhirnya gw bisa stuck dengan ke sepuluh lagu itu. Unik memang, in a Coldplay kinda way.
Walau ya... bukan lagu-lagu yang mudah untuk di singalong-kan.
Lagu apa yang paling gw suka dari album terbaru itu?
Judulnya “42”.
Enaaak!!!
Mungkin lagu ini mirip X&Y di album terdahulu itu.
Harus diakui deh kalo lagu-lagu bikinan Chris (khususnya di album baru ini) itu banyak dipengaruhi idealisme dia dalam memandang dunia (khususnya politik). Kalo diperhatiin sih, di albumnya yang ini, lagu romansa tuh dikit, ato malah gak ada ya? Somehow, I sense politic and social life sih di album ini. Even di Violet Hill, yang menurut gw simply bicara mengenai kenapa gw jadi antipati dan memilih jadi golput, hahaha...
Well, that's what I sense sih. Memang biasanya lagu kan punya ribuan interpretasi yang beda-beda tergantung orang yang merasakannya bukan?
Biarpun vokal soal politik, aura yang disampaikannya begitu tenang dan damai, minus rage atau angst. Padahal mungkin udah kesel sama pemerintahan atau sama tirani dunia, tapi kalo cara nyampeinnya tenang, rasanya susah mau berperang.
That’s Coldplay I guess.
Berani bermain keras dengan kepala dingin.
Indeed, life is hard, tapi kalo menjalaninya dengan kepala dingin, pasti selalu bisa berseru, “Cheers to Life!”
_______________________________________
Anyway...
Pertama denger album Coldplay yang terbaru, gw harus mengacungkan jempol untuk Chris. It’s not a catchy album, at all. Butuh sekian kali denger sampe akhirnya gw bisa stuck dengan ke sepuluh lagu itu. Unik memang, in a Coldplay kinda way.
Walau ya... bukan lagu-lagu yang mudah untuk di singalong-kan.
Lagu apa yang paling gw suka dari album terbaru itu?
Judulnya “42”.
Enaaak!!!
Mungkin lagu ini mirip X&Y di album terdahulu itu.
Harus diakui deh kalo lagu-lagu bikinan Chris (khususnya di album baru ini) itu banyak dipengaruhi idealisme dia dalam memandang dunia (khususnya politik). Kalo diperhatiin sih, di albumnya yang ini, lagu romansa tuh dikit, ato malah gak ada ya? Somehow, I sense politic and social life sih di album ini. Even di Violet Hill, yang menurut gw simply bicara mengenai kenapa gw jadi antipati dan memilih jadi golput, hahaha...
Well, that's what I sense sih. Memang biasanya lagu kan punya ribuan interpretasi yang beda-beda tergantung orang yang merasakannya bukan?
Biarpun vokal soal politik, aura yang disampaikannya begitu tenang dan damai, minus rage atau angst. Padahal mungkin udah kesel sama pemerintahan atau sama tirani dunia, tapi kalo cara nyampeinnya tenang, rasanya susah mau berperang.
That’s Coldplay I guess.
Berani bermain keras dengan kepala dingin.
Indeed, life is hard, tapi kalo menjalaninya dengan kepala dingin, pasti selalu bisa berseru, “Cheers to Life!”
_______________________________________
Kickin’ the ears: "42" and "Yes"
but i must (sadly) admit that this band..well, they're not that good when they're live. at least, that's what i've experienced thru YouTube,hehe. hopefully i can proove the opposite when i, myself, experience their live-act (really live) in front of my eyes, here or somewhere outthere, someday. hhuuff....
mo baca postingan ini versi englishnya? silakan klik disini