Thursday, November 20, 2008

what i'm doing lately

KIRI

You complete my fate
The world unwinds inside of me
You complete my fate
The halo crawls away
You repeat my fate
Rewinding all we can
You refill my place
You refill my place

Come and save me
Come and save me

You complete my fate
The heavens stroll inside of me
You repeat my fate
Revealing who we are
You refill my place
You refill my place

Come and save me
Come and save me

Believe in me
Drink the wine
Take my hand
Fill me up

Believe in me
Drink the wine
Take my hand
Let me follow

@ MONORAL @

Facts taken from the official myspace of MONORAL


Band website:
http://www.monoral.com
Band myspace: http://www.myspace.com/monoralofficial
Band members: Anis Shimada (vocals), Ali Morizumi (Bass)
Influences: The Beatles, and pretty much everything else since... with a few from before thrown in...
Sounds like: if Radiohead, Pearl Jam, Soundgarden, and portishead all got drunk, had crazy sex and spawned 2 offsprings, they might sound something like MONORAL. Don’t believe us? Give a listen and let us know who your think better compares

Facts taken dari hasil pengamatan subjektif seorang SAIA, (hahaha!!!):

band jepun yang gak kedengeran Jepun-jepunnya sedikit pun. Lebih kayak denger band alternative-rock yang kebetulan personilnya punya darah Jepun (secara emang gak murni orang Jepun gitu, pada blasteran),hihi. Band ini punya vokalis berwajah imuuuuttth banget (terlebih setelah mangkas rambutnya jadi pendek) walau suaranya Rockin’ abis^^, keseluruhan track ditulis in English makin bikin ini band gak kedengeran ‘Jepang’ terlebih pronounciation-nya yang fluently abis (bisa ngomong L!! ^^V) gak kayak orang Jepun ngomong inggris yang kedengeran kayak kumur-kumur dan suka ganti-ganti kata itu.

Musik band ini termasuk dalam kategori “gampang-gampang susah”, maksudnya: gampang denger, gampang inget, gampang ngerti (since they wrote the whole lyrics in ENGLISH), gampang sing-along, gampang goyang-along, gampang diikuti, TAPIIIIIIIII susah buat ngapus dari kepala.
Catchy. Period.

Jujur, gw baru denger ben rok jepun dengan musik yang beginian (yaah, koleksi ben rok jepun gw juga gak banyak-banyak amaat siih), aneh aja musik begini keluar dari dua manusia berdarah jepun (yea, keduanya pun blasteran bukan asli jepun yee?), hehehe....
Lumayan buat koleksi...

Buat yang suka jenis-jenis musik alternative modern rock seperti Pearl Jam ( eh, alirannya pearl jam itu.. paan ya? grunge?masa' sih? *mikir-mikir* grunge tuh paan yaa?^^ ), mungkin akan sangat mudah beradaptasi, karena ini musiknya adalah bentuk paling sederhana dari musiknya Pearl Jam, kalo gw bilang sih... (sok fasih musik gini gw), yaah, pokoknya saat pertama kali gw denger musiknya Monoral, yang gw inget sih hits-hitsnya Pearl Jam, hehe.

Eniwei, gw lagi dalam usaha mendonlot turbulance (the album), walau harus bersabar mendonlot satu per satu lagu ( dalam hitungan minggu... bukan hari!! >,< ) dengan sambungan yang SUMPPAAAAHH!, bikin gw senewen sendiri, was-was mendadak berenti di jalan, hihi. Heran, ini sambungan perlu dipompa dulu apa yeee?! Ada apaaa siiih?!?!

Ah yaa... ada yang punya VIA?! Album baru MONORAL yang baru rilis bulan ini? ato ada yang tau link bagus buat donlot album ini? just lemme know yee.


ps:
tadinya mo kasih link buat denger ini lagu, tapi nyatanya... terlalu sulit bahkan untuk nyambungin diri ini dengan dunia maya itu butuh perjuangan dengan cucuran keringat dan air mata, serta sesak di dada (akibat keseringan ngehela napas lemah)

__________________________
Desperado abis dengan sambungan internet.... gw bahkan kesulitan buka gmail. Ini yg salah sambungannya apa jalur khusus ke kompi gw sih yang senewen ama gw???

Friday, November 14, 2008

Tentang Sebuah Film: "Moon Child"




Prelude:

Belom pernah ya gw review film ini? hehe.... film yang dengan suksesnya membuat gw bengong untuk beberapa saat hingga seksi credit title berlalu sekian menit, dan gw masih bengong dan berpikir, “ini.... udahan kaah? Ato masih ada part laen yang gak diupload pemilik channel?!
Ciiih, bukan gw sebego itu, hanya saja... rasanya kok kurang ‘KLIK’ gitu loh. Nanggung tapi kok kurang banget yaak?? Bukan nanggung dong judulnya ya?

Eniwei, first time ever seen this movie sebenernya lewat sekian belas part yang disediain free lewat KamuTabung sekian taon lalu, yang sayangnya, channelnya itu entah nampaknya dihanguskan oleh KamuTabung.
Pada saat itu, gw tengah penasaran-penasarannya sama ini pelem, sampe ngebela-belain nongkrong di warnet deket rumah yang padahal, punya loading sumprit lama banget, dibanding di kantor. Maunya sih, nonton di kantor, tapi aji gile... line internet bisa down seketika dan gw dipecut IT gw itu sih pastinya (eh, saat itu, masih ada si Bos deng)
Karena lama nian itu, maka gw menonton ini pelem tidak dalam urutan yang semestinya dan lebih milih adegan-adegan yang ada hydenya (gimana taunya klo gak ditonton yaa?), lalu memilih untuk benar-benar nonton 2 part depan, 2 part tengah dan 2 part terakhir.

Naah, gw berpikir, karena gw nontonnya ngaclok ini, maka gw pun berakhir naas begitu.
Makanya, setelah membulatkan tekad, gw pun purchase pelem ini lewat sebuah situs (apalagi tambahan keterangannya yang bilang 3 CD terakhir berisi interview, behind the scenes, dan promosinya, GYAAAHHH >.<) Begitu pelem itu datang, langsung tanpa mikir panjang gw setel malem-malem, ndepis di pojokan kamar, dan muasin diri dengan layar kompi kecil plus burem, demi memuaskan gw mengubah nasib naas itu.


Dan nasib gw akhirnya ....

Cerita tentang pelem ini

Eniwei, pelem ini mengambil setting di taon 2000 – 2014 sampe 2045 bertempat di Mallepa (gak tau ini kota beneran ada ato kaga siih), yang dengan kocaknya tidak tergambarkan dengan jelas dan real keadaan di taon itu. Kebayang lah seperti apa taon 2045 itu? Pasti super tekno bukan? Tapi kenapa gw berasa liat pelem-pelem mandarin taon 80an yaak??? Kyahahaha!!!

Ceritanya.... walau gw gak gitu-gitu paham bener, ini sebenernya tentang persahabatan manusia dan vampire, yang diramu sedemikian rupa sehingga tidak bisa tidak dibilang tidak ciamik nya... (mampus loo!!) , dengan masalah imigran Jepang-Taiwan di Mallepa itu. Pokoknya klo kata gw, mallepa ini, sepertinya daerah slump gitu lah, yang kumuh dan perang antar ras itu udah biasa, tingkat kriminalitas pun tinggi. Nah di kota ini lah muncul seorang vampire cantik bernama Kei yang diperankan dengan sangat tidak sukses oleh seorang Hyde (walau sukses di part cantiknya, bukan vampirenya,hehehe).

Pada suatu ketika, Kei yang ditinggal mati (bunuh diri sih) temen vampirenya (gw lupa namanya siapa), melanglang buana sendirian, hingga 14 taon kemudian (2014), Kei yang lagi setengah berharap mati ditemukan oleh seorang berandalan cilik bernama Sho yang abis nyuri sekoper duit dari seorang penjahat. Nah, berhubung kasian, ini anak pun membawa si vampire Kei ke gudang persembunyian dia dan 2 orang saudaranya. Disitu, Sho baru tau kalo Kei adalah vampire, setelah Kei dengan sadisnya (engga sadis sih, malah kayak orang dungu lagi mangap dengan ceceran tinta merah di mulut, HAHAHA!!) menghisap darah si penjahat yang duitnya tadi dicuri Sho cs.

Dari situlah persahabatan Sho-Kei berawal.

Sho dewasa (diperankan oleh Gackt), tumbuh jadi preman pasar^^, yang dengan bantuan Kei, berhasil menjarah duit dari penjahat-penjahat Taiwan. Jadi mutual relationships gitu, si Kei bantuin dia jadi preman tangguh, nah si Sho nyediain makanan buat Kei berupa penjahat-penjahat itu.
Nah, suatu ketika, si Sho ma si Kei yang lagi beroperasi, ketemu sama.... hmmm namanya siapa ya?? Ye-Chen klo gak salah, yang diperanin sama Lee Hom Wang (yang ganteng bangeeet T_T), yang ternyata juga memburu penjahat yang sama dengan alasan beda, yaitu bales dendam pemerkosa adiknya. Sebelomnya, adeknya ini ketemu sama Kei di taman dan cewek itu suka sama Kei... (who’s NOT?!)

Later on, mereka malah jadi sobatan deh: Sho, Kei, Ye-Chen, Toshi, en Ye-Chen sister.

Sampe satu ketika, saat Ye-Chen sister lagi pesta launching lukisannya di sebuah taman, terjadilah insiden baku tembak yang mengakibatkan Toshi mati. Kei yang ngebela-belain hadir walaupun disengat sinar matahari di tengah hujan deras, membalas kematian si Toshi dengan menghisap darah penjahat itu sampe abis, di depan semuanya, naah... Ye-Chen Siblings itu kan gak tau klo Kei itu vampire, dan baru tau itu disitu.

Setting mendadak ganti ke taon... 2025
Sho nikah sama Ye-Chen sister (walo sbenernya si Ye-Chen sister itu sukanya sama Kei), punya anak cewe , jadi penjahat kelas kakap. Dan Ye-Chen cowok, jadi gangster di gang Taiwan. Dan mereka saling benci, saling berantem, musuhan deh.

Dimanakah Kei?
Di penjara (kok bisa?!)
Awalnya gw gak ngerti gimana si Kei bisa di penjara, dan gimana kok temen-temennya gak peduli. Tapi ternyata, si Kei itu menghilang dari temen-temennya, begitu kata Sho yang nengokin Kei di penjara setelah liat berita Kei di tipi (dan tipinya bukan LCD ato hologram gitu kek...ckckck... yakin tuh taon 2025?!)

Nah, di cerita si Sho ama Ye-Chen cowok yang saling bermusuhan itu, gank Ye-Chen nembak mati satu lagi sodara Sho, bikin Sho makin berang dan bersumpah balas dendam, tapi gak kesampean, karna si Ye-Chen cewek terjangkit kanker otak dan sekarat.

Saat Kei mau dijatuhi hukuman mati, mendadak Sho nelpon Kei di penjara dan minta tolong Kei menemaninya di tengah ia menghadapi cobaan idup (ciiieeh), lalu Kei pun melarikan diri dan menemui si Sho, nengok Ye-Chen cewek di rumah sakit. Lalu mendadak si Sho ngajak Kei nemenin dia melakukan revange pada Ye-Chen cowok.

Sebelum baku tembak, si Sho bilang, “klo ada apa-apa, tolong jaga anak gw ya.”

Baku tembak pun terjadi antara Sho dan Ye-Chen, namun saat duel ini terjadi, Sho membuat jarak agar Kei gak bantuin dia dengan menembak atap, jadi sinar matahari menghalangi mereka (aiiih....).
Lalu Sho yang udah gak punya niatan idup pun memutuskan untuk tidak menembakkan pistolnya, dan memilih mati dengan peluru Ye-Chen menyarang di dada (huhuhu...). Ye-Chen yang tau itu langsung marah pada Sho, dan Kei yang kalap liat Sho terkapar pun membabi buta meletuskan pistol ke Ye-Chen.

Mendadak taon jadi 2045 (masiiih juga bentuk kotanya gitu-gitu aja, aneeh)
Anak si Sho udah gede dan dapet beasiswa belajar lukis ke luar negeri. Kei yang jadi pengasuhnya, berpisah dengan si anak ini di taman. Setelah ia pergi, Kei menghampiri seseorang.... ya sudah pasti, SHO!
Dengan egoisnya, Kei mengubah Sho jadi vampire.

Lalu Kei ngajak ke pantai.
Di jalan, Kei bilang, “capek, pengen tidur”

Layar ditutup dengan mobil yang tidak lagi diisi oleh dua vampire, di tengah matahari terbit.

SELESAI....
Haaahhhh..... *legaaaaaa*



Overall...

Menurut gw, ini pilem kga mutu yang dimutu-mutuin pake senjata 3 pangeran oriental bernama Hyde, Gackt dan Lee Hom Wang.
Ciiih... klo gak karna 3 laki-laki itu, mana gw rela beli ntu pisidi?!

Gw gak ngerti deh, kenapa juga klo emang mo ngangkat tema persahabatan, kenapa kok musti loncat-loncat taon yang malah jadi terkesan kayak klip film kebanding satu kesatuan cerita ya? jadi gak ada jiwanya.

Dan kenapa si Hyde menginterpretasikan vampire jadi caleuy (letoy) gitu!!! Padahal di awal, udah bener tuh: rambut panjang acak-acakan, muka serem. Eh, tengah-tengah jadi vampire dandy, yang kurus bak papan penggilesan dan caleuy. Kenapa jaketnya selalu memperlihatkan 2 bahu mulusnya ituuhh? Dan kenapa harus bungkuk kayak kelaperaan?!!
Dan instead of terlihat seperti vampir yang kesakitan kena sengatan matahari, kenapa gaya kesakitan Hyde malah kayak yang... ehmm.... having a big O (orgasm... ihik, kan jadi gak konsen, ngebayangin yang enak-enak bareng dia *pikiran mesum mode: SUPER OOOOONNNNNN!!!!!!!!!* KYAAAAAAA!!!!!!!!! ^^V)
Aduuh, Hyde, do me a favour... just stay on the stage yaa... tetap di jalurmu yang benar saja, nak: MUSIK.

Soal Gackt...
Hmm, lumayan sih aktingnya. No more to say.

Lee Hom Wang?
What can I say? He’s just perfect, walau perannya dikit dan sedikit lebay, hihi. Tapi dia selalu jadi idola dari daratan Taiwan, bagi gw...^^V

Yaah...
Dari segi cerita aja udah aneh dari depan.
What do you expect coba?
Berakhir spektakuler?! Hahaha... terima ajalah.

Dan bonus yang gw dapat.... TIDAK BER-TEKS INGGRIS MAUPUN BAHASA NON GAMBAR LAINNYA. Gilaa!!! Satu-satunya yang gw paham hanyalah komentar Lee Hom Wang yang begitu manusiawinya interviu pake bahasa Inggris yang fluent abis (udah ganteng, pinter bahasa inggris lagi, anak siapa siiihh *jembeng-jembeng pipi Lee Hom Wang*)

Yaah, mungkin klo ini pelem tidak dibintangi 3 pendekar oriental itu, gw tidak mungkin nonton, walaupun diulang ratusan kali di channel Celestial, HAHAHAH!!!

Intinya: it’s A SHIT movie^^
Gilaa, gw baru nyela salah satu hasil kerja keras Hyde!
But, i’m being objective here.
Andai itu cerita lebih fokus ke kehidupan Kei dan bagaimana sebuah persahabatan mengubah hidupnya maupun hidup Sho, tanpa bumbu aneh-aneh maupun cerita ngalor ngidul yang malah ngurangin emosi didalamnya, pasti itu pilem jadinya bagus.
Jadi gak sesuai aja soalnya sama judul “moon child” itu sendiri.
Sampe akhir, gw gak tau kenapa judulnya “moon child”, apakah karena vampire? Tapi toh kehidupan Kei hanya pemanis buatan kok.

Moral yang bisa diambil dari pelem ini:
jangan bersahabat dengan vampire, kecuali vampire cantik bernama Hideto Takarai, KKYYAHAHAHAHA!!!”

____________________________
Kickin the ears: orenji no taiyou
(mungkin, hanya OSTnya yang bagus ini film..hahahah!!! dan suara seksi Gakuto ituuuh...ckckck...)

Dengerin deh, lagunya enak kok, nyantei... *promosi mode: ON*


Thursday, November 06, 2008

Wandering at the SEASHORE

UMIBE
by L’Arc~en~Ciel

Yawaraka na sono hoho e to furete

Yasashii jikan ni hitasarete itai
Mou ichido ano umibe ni modori
Tada nanigoto mo nakatta ka no you ni


Kimi no koe ni kizuki mo sezu kisetsu wa sugisari
Kataku omoi maku wa orita yo
Sayonara mo nakute


Yoki senu hodo ni kage wo otoshita
Irozuku mae ni tsumitorareta kajitsu
Fui ni kokoro wo some agete yuku
Maru de jikan ga modotta ka no you ni


Kimi wa ureshisou ni hashagi umibe ni tokeai
Mabushisugita hizashi no naka wo oyoide itta
Ikura saigetsu ga sugitemo kioku wa kizamare
Kesshite kiezu ni boku wo nayamasu


Yurusareru no nara hohoemi kakete yo
Yurusareru no nara
Ano natsu made aruite namiutsu sunahama e to kaerou


Kimi wa ureshisou ni hashagi umibe ni tokeai
Mabushisugita hizashi no naka wo oyoide itta
Kono michi wo tooru tabi ni kimi ga tsukisasaru yo
Maru de mune kara nagareru you ni afure dasu


Translation (secara harfiaah):
SEASHORE
L’Arc~en~Ciel

I reach towards your soft cheek

Wanting to be soaked in that gentle time
To return to that beach once more
As if nothing had happened


The season passes without hearing your voice
A solid, heavy curtain has been lowered
Without even a goodbye


I was unable to anticipate the shadows that fell
A fruit plucked before it ripened
Suddenly my heart is filled with it
As if I've gone back in time


You seemed so happy as you frolicked, melting into the beach
You swam away in the too-bright sunshine
No matter how many years pass, it's etched into my memories
It torments me, never to disappear

If you can, smile at me
If you can
Let's walk along the shore back to that summer

You seemed so happy as you frolicked, melting into the beach
You swam away in the too-bright sunshine
You pierce me every time I go down this road
Spilling out as if you're flowing from my heart

.........................................
Cerita Tentang Lagu Ini:

Enga enga, gak akan cerita bagaimana seorang hideto takarai mendapatkan inspirasi untuk menulis lagu ini, gak juga mau ngebahas Laruku kok (“Yooloh!!! Keajaibaaann!!!!” *sembah sujudlah sesegera mungkin^^*)

Eniwei, mendadak teringat lagu ini, lalu menyuntikkannya kedalam kalbu lewat kedua telinga ini dalam dosis melebihi takaran normal, setelah gw kembali menelusuri untuk menghapus inbox SMS yang mulai melewati limitnya, lalu terpaku pada sebuah SMS yang dikirim oleh seorang teman dari masa lalu.

SMS yang sungguh singkat, padat namun meninggalkan satu tanda tanya besar.
Sangat besar sejujurnya.
had I done something wrong? Had I said something bad?

Tapi pertanyaan itu tidak gw sampaikan pada dirinya, karena bila itu yang terjadi, maka dengan serta merta dia akan membalas, “kga napa2!” ato “lo sensi amat sih?!”, intinya adalah tidak akan mengakui apapun, walau tetap dengan berlaku dingin.

Atau mungkin memang tidak ada apapun? Memang hanya gw yang berhalusinasi dan menciptakan ilusi? Tapi mengapa begitu terasa tarikan garis itu? Atau memang seharusnya memang begitu?

Akhirnya, gw pun memutuskan untuk memainkan permainan yang dia mulai. Membantunya menarik garis lebih tebal, lebih dalam dan lebih panjang diantara kami berdua.
SMS itu, seperti akan menjadi SMS terakhir yang gw layangkan pada dirinya.

Sedih memang bila harus melepaskan sesuatu.
Rasanya aneh aja.
Bukan merindu, hanya kehilangan.

Tapi lalu merenung sendiri, “ne! somehow, I get used to it!”^^
Kehilangan.
Gak pengen terbiasa. Karena bila terbiasa kehilangan, hati jadi sulit merasa dan lama-kelamaan, bikin kita sediri jadi gak care sama orang lain dan berpikir, “well, anyway toh dia akan pergi juga.
That is something I don’t wanna feel.

Lewat postingan ini, gw cuman bisa bilang pada dirinya, “Sumimasen”.
Maaf.
Entah mungkin gw tidak menyadarinya. Mungkin juga gw tidak mau berusaha untuk memahami dia dan situasinya? Mungkin sudah menyusahkan?
Entahlah.
Walau dia tidak mungkin membaca blog gw, tapi at least, gw sudah melimpahkan isi hati gw yang selalu berkecamuk bila membaca namanya di daftar kontak ponsel, lalu diliputi keraguan, telpon...engga...telpon...

Ja...
Seperti satu bait kutipan dari lagu UMIBE....

"Kimi no koe ni kizuki mo sezu kisetsu wa sugisari. Kataku omoi maku wa orita yo Sayonara mo nakute"
...The season passes without hearing your voice. A solid, heavy curtain has been lowered Without even a goodbye...

That’s how I feel. That’s what happens between us.

Sayonara, ne....
_______________________________

ps: gak niatan sebenernya mo mellow jellow gini, tapi tiap denger lagu ini, sedikit susah untuk gak jadi mellow dan kasuat-suat, terlebih.... penghayatan seorang hyde yang bikin gw pengen nangis bareng dia di pantai sambil menikmati matahari terbit diiringi lagu ini. Setelah itu, kita berdua sama-sama pergi menuju arah yang berbeda... aiiikkkkkhhh....... *tetep musti cuci otaaak!!!*