Showing posts with label pleasures. Show all posts
Showing posts with label pleasures. Show all posts

Monday, April 13, 2009

Videos of MONORAL on YouTube


Take a short break while meeting today, I watched these videos on YouTube (again) during lunch. Pretty hilarious and entertaining I have to say about the videos. I just love how these two can develop such a kewll chemistry, so the conversations become flowing.
Not every word of them I get the point since I don’t speak Japanese, French nor Spanish, but seeing those expressions and how they speak the words fascinates me the most.
And I think I’ve learnt the lesson very well of not asking (or even begging) any English subtitles again to whoever out there, even the authors, since they won’t provide it, in any excuses they have.
So I’ll just enjoy them anyway, thou I’ve no clue about them.



1. Monoral – (I guess they’re talking about the vamprose channel on youtube, no idea :D )




2. Monoral – VIA france/spain tour 2009 message




Guess this is a good way to entertain myself before getting into the room again and feeling twisted with those shoes thingies. Part of the job I don’t fancy a much ^^V

*sigh*
I’m packing things up again and ready heading the room.
Have a nice meeting to myself,
CHEERS!

related posts about MONORAL:

MONORAL: who?!

Reviewing MONORAL

Session 9: when romantic doesn't have to be poetic

Listening MONORAL: enjoy riding rollercoaster of emotions

Sidenote: being confused in Japanengrish

________________________________

Wednesday, February 04, 2009

fangirling mode: SUPER ON

Yaak!!
Berhubung lagi males posting walau buku journal udah penuh namun belom ada waktu buat ngadepin PC di rumah buat mindahin apapun yang gw tulis di buku itu, maka hari ini gw mengisi blog ini dengan......


*big grin mode: ON*
Baru nyuri ini foto dari photobucket orang. Jangan salahkan gw untuk mencuri karena dia menaruhnya untuk konsumsi publik, ya kaaannn???

Eniwei, enjoy it (or not?) aakkh, at least for me, i’m kinda enjoying it.

Dan buat yang gak tau... yang ada dalem poto itu adalah Anis Shimada (vokalis band MONORAL) lagi ngejogrok di pinggir jalan. Ckckck... klo sampe dia ngejogrok kayak gitu di pinggir jalan Sudirman depan gedung kantor gw, tanpa mikir dua kali, gw temenin daaah^^

Piissuuu^^V

To someone i stole the pic from, PEACE gal^^V
_____________________________
bestfriending with the ears: MONORAL - Safira (streaming on YouTube)

Thursday, January 29, 2009

Cerita 29 Januari

29 Januari...... 1969? [1968? or.... *sigh* oo well, in whatever year around late60s]
Dunia ini dikaruniai seorang bayi laki-laki mungil yang sejak lahir sudah terlihat percikan-percikan keindahan di wajahnya yang innocent.
Seorang bayi laki-laki berwajah cantik yang sejak dahulu kala sudah mistakenly-treated as.... a girl *sigh*... Thanks to his mother, yang selalu mendandani Si Kecil itu dengan baju dan pernak-pernik cewek... [ckckck, no wonder laaahhh!!]


Dan 40 tahun kemudian....
Keindahan yang terpatri di wajah itu memang tak jua luntur.



Namun, eh tetapi, kelakuannya ituuu....



*face palms* MA'.....

anyway.....

Happy 40th, Hyde
Planning to quit smoking after those unstopable coughing? Good... good.
But wait... what’s with that cigar?

Akkh.... since you’re 40 now, then you move forward to a much ‘mature’ smoking-way: cigar?
Ckckck....

________________________
Bestfriending with the ears: Hyde-ness^^ [kinda way of celebrating his birthday^^]

Childhood photos taken from laruku.com, section ‘Time Slip’
Some other photos are taken from livejournal of karenkk (without any permit^^V)

Wednesday, January 28, 2009

Treasuring Laruku’ Treasures


Beberapa waktu lalu, gw iseng ngeberesin file-file di komputer rumah. Satu per satu dibukain dan diklasifikasikan pada suatu folder, yang gak dibutuhin dibuang dan seterusnya. Sampe gw mendapatkan satu file yang isinya adalah.... deretan link YouTube yang menyambungkan pada dunia Laruku. Aih mo mateee...

Dan deretan link itu gak bisa dibilang sedikit karena pada kenyataannya adalah berlembar-lembar halaman WORD.
Khee?? *garuk-garuk*
Bahkan gw membagi2nya menjadi: vidioklip, talkshow/interview, live, gossip, sampe CM ato iklan yang ada Larukunya. *face palms*
ajigile... kerja paan sih gw? apakah gw baru aja direkrut sama Yutup buat jadi archivernya?? Ckckckck *geleng-geleng lemah*

Tapi eh tetapi, link2 itu gw kumpulkan dari taon 2006 (!!) yang ternyata setelah gw cek baby cek, banyak yang linknya udah broken alias ilang alias dibanned alias... gak bisa lagi diliatlaaah (T.T)
Kan males yak nyari-nyarinya lagi... *keluh*

Tapi, biar bagaimanapun, gw lagi kembali mengkoleksinya, hehehe ^^V
Jadi instead of berkumpul di ruang makan/meeting tiap istirahat, gw memilih untuk mantengin Yutup dan cari-cari koleksi Laruku itu. Ada beberapa yang baru yang belom gw liat, ada beberapa juga yang udah lamaaaa gak gw liat dan pas liat lagi, mode ngakak guling-guling gw langsung SUPER ON, hehe. Ini band emang super konyol in a clever way. Susah ngebedain mana jawaban interview mereka yang serius sama yang konyol, secara muka mereka tuh plain tiap bikin joke. Heran... *geleng-geleng lemah*

Tapi dari sekian koleksi yang gw miliki, gw paling suka pidio yang ini, pidio tentang Hyde ama Ken jalan-jalan ke rumah hantu. Kagak bosen-bosen gw nontonnya. Ekspresi kagetnya si Hyde itu lutju beeng ^^





__________________________
Note: percaya ato enggak, ada lagi file yang gw temukan yang isinya Yutup full Mew dan Incubus *face palms* GILLLAAAAKKK!!!! Beginilah. Kegiatan Yutupan ini sebenernya sempet terhenti tatkala sambungan setengah napas selama beberapa bulan, ehh, tapi ternyata kegilaan Yutup gw tuh emang udah rooting dari jaman si Yutup itu di-develop yaa?
Jadi... sekilas info juga “THANK YOU TO WHOEVER CREATES THIS YOUTUBE COZ IT ROCKS MY WORLD SO HARD!!”

Tuesday, December 16, 2008

hydEntertaintment: belajar make up dengan seorang Hyde^^

dibawah ini adalah hasil translate-an interviu (entah dari majalah paan dan dengan siapa dan apakah ini kredit-able) dengan Hyde, yang berhasil gw comot dari situs ini, seenaknya aja tanpa seijin yang punya, hee maapkeeuuun!

Q: Do you style yourself?
H: Yes, I do it for myself in this tour. Comparing to how good the look is, speed is much more important. I do make-up first, then style my hair and dress up lastly, all together they take about 30 minutes.

Q: Please teach us the secret of speedy make-up.
H: Ready... Start! Shaving, face washing, wearing contact lenses, putting on toner, then foundation, eye liner, refining the look... then hair styling, getting dressed, this is the whole process!

Eehh??
Dia lebih jago dandan dari gw...


Ini adalah gaya Hyde klo lagi dandan


Dan hasil dandanan itu bervariasi menjadi seperti....


kalo di panggung bareng VAMPS


kalo lagi photo-session untuk monthly VAMPS




Kalo lagi photo-session untuk Laruku


Atow..... kalo lagi manggung di Helloween Party malah jadinya begini....



KYAAA!!! Hasilnya selalu lebih cantik dari gw.... *sigh... nasiiiibbb*


Kyahahaha....

Begini nasib klo ngrayu “Sang Brian” namun yang berKuasa itu tidak juga menampakkan tanda-tanda akan meluluhkan hatinya, hehe., ~,~” yah salah gw juga sih menghilangkan jejak karyanya selama ini, haah... yang ada “Sang Brian” masih pundung, berulang kali mancing nongkrong depan layar kompi, malah ujung-ujungnya ‘nyuruh’ maen ke rumah Anis ato Hyde...yaah...gimane!

Eniwei, menyambung kegiatan gw kemaren, gw masih mengikuti perkembangan apdetan blog seorang fan Hyde, dan termangu sendiri dengan jawaban lugas seorang Hyde dalam ber-make-up. Memang begitulah nasib band-band Jepun yang berbasis visual-kei (walau udah meminimalisasikan pengaruh ini) sehingga dituntut untuk jago “make-up cepet” demi gak telat naek panggung.

Walau begitu, harus diakui kalau seorang Hyde memang terlahir dengan karunia wajah cantik dan talenta make-up artist yang alamiah, sehingga dirinya mampu memaksimalkan karunia yang terberi itu: wajah cantik.
Sayang.... gak bernasib baik dalam masalah tinggi badan, HAHAHA!!

_____________________

Monday, October 20, 2008

Pelangi: Sebuah Jembatan..... kah?


Lucu juga.
Gak maksud sih mau ngebanding-bandingin, tapi pemikiran ini udah muncul sejak kemunculan sebuah band lokal beberapa tahun lalu, namun dengan cepat terhapus dari benak tatkala mengindera band itu melalui pancaindera komplit. Akan tetapi, pemikiran ini muncul lagi saat single barunya muncul beberapa minggu lalu.

Apa coba yang gw bicarain?
Kalo ada hubungannya dengan “Pelangi”, pasti tau dong band lokal sama bukan-lokal mana yang gw omongin itu?

Hm...
Pertama kali denger band lokal itu, dari temen gw yang kebetulan banget selalu nonton band ini sebelom band ini ngeTOP. Komentar gw, “NIJI???!! Laruku?!”
Temen gw bilang (entah emang begitu adanya ato ini hasil karangan temen gw), “iya, terinspirasi dari lagunya Laruku, mereka emang suka ama band itu, tapi musiknya sih Britpop gitu kok. Cenderung Radiohead gitu.” [walau saat gw liat mereka sih, gw bilang bukan Radiohead, tapi Coldplay, terlebih cara vokalisnya si Giring itu nyanyi... alamaak... Chris-Martin-wannabe yaak?? ^_^]

Saat mendengar cerita temen gw tentang band-lokal itu, gw mendengus geli dan membatin, “gak cukup apa satu band-lokal penjiplak band asal Jepang itu muncul disini? Asal jangan ujung-ujungnya nolak disamain aja, kayak nasib band-lokal-penjiplak-tapi-gak-mau-ngaku itu” (padahal gw suka juga ma Jerok, tapi kenapa mereka musti banting tulang ngebantah disamain kalo pada dasarnya emang mirip sama band Jepun itu yaak?? Bukannya berterimakasih udah ngasih inspirasi, malah sok2an gak mau dibandingin.)

Eniwei, back to the topic daah...
Udah tau dong, siapa yang gw bicarain?
Ehum, “Niji” dan “Laruku”. Walau mungkin aliran musiknya beda, tapi secuil fakta membuat mereka cukup mirip, dan lucunya, semua dinaungi oleh satu kata: “Pelangi”, makanya gw bilang “pelangi itu jadi seperti jembatan”. Begini nih si “Pelangi” itu menjembatani dua band beda negara, beda dekade itu (mo nyebut beda rupa, gw gak enak ati... ^_^V).....


  • Nama band Rock asal Jepang, “L’Arc~en~Ciel” (ato Laruku~an~Shieru), diambil dari bahasa non-Jepun (Prancis tepatnya) yang arti harfiahnya kira-kira “Ark in the Sky” yang dimaksud adalah “Pelangi”.

  • Nama band lokal, “Niji”, diambil dari bahasa non-Indo (Jepang tepatnya), yang arti harfiahnya adalah “Pelangi” (gak tau sih apakah benar terinspirasi dari Lagunya Laruku juga)

  • Pada taon 1997, L’Arc~en~Ciel mengeluarkan single berjudul “NIJI” yang kemudian dijadikan sontrek sebuah film anime yang bercerita tentang petualangan seorang Samurai, judul animenya “Samurai X”

  • Kurang lebih sepuluh taon kemudian (2008), Niji mengeluarkan single baru berjudul “Laskar Pelangi” yang jadi sontrek sebuah film petualangan berjudul “Laskar Pelangi”

Fakta lainnya? Keduanya termasuk band yang ada dalam list favorit gw, walau kadarnya tentu berbeda 180 derajat, hihi. Mangsudnya, klo “Laruku” gw bela-belain nabung buat beli CD aslinya, klo “Niji” cukuplah gw sedot dari koleksi orang, hihi. Nah, kebaca dong kadar kemaniakan gw akan kedua band itu? ^_^V

Secuil fakta diatas bukan ditampilkan untuk mendiskreditkan satu atau kedua band sih tepatnya, hanya sekelibat terlintas dibenak tatkala denger single Niji yang terbaru itu saat filmnya baru mau rilis di bioskop, “kebetulankah? Atau memang “Pelangi” telah menjadi jembatan musik bagi dua negara yang berbeda?”, hihi...

[Poto diambil tanpa seijin empunya situs: http://www.missouriskies.org/rainbow/february_rainbow_2006.html]
_____________________________
Kickin’ the sights: 15th L’Anniversary dvd hasil bajakan yang cukup menyesakkan karena bagian extranya dipotong... hikkss, belom mampu beli yang asli neeeh, masih dalam tahap nabuungg buat beli smua dvd live Laruku, tapi udah nabung dari sejak gw gawe (berapa taon tuh yak??), kok gak kebeli2 juga siiih!!!... masa’ harus bergantung sama YouTube mulu? Mungkin klo history YouTube gw diperiksa dari taon 2005, isinya laruku semua... khuhuhuhu..... pissu!!^_^V

(note konser2 Laruku: sepertinya, vokalis2 band lokal harus berguru pada papi Hyde cara menyanyi yang benar dengan memBUKA rahang selebar-lebarnya dan menghasilkan vokal yang rapih dan jarang off-note. Hmm.... apa si papi ini juga belajar men-develop paru-paru cadangan ya? secara dia kan chain-smoker, kok bisa2nya dia kuat bersuara begitu??? Walau begitu harus diakui kalo di konser “Theater of KISS”, faktor usia mulai mempengaruhi stamina vokal, i hate the UMIBE version in that concert, walau penuh emosi, tetep gw gak sukaaa... >,<)

Wednesday, September 24, 2008

Jojoushi by L’arc-en-Ciel : Tentang Sebuah Lagu Cinta

Sebenernya gak niatan mo posting lagu ini sih, secara udah lagu jadul juga, pernah gw post disini juga beberapa waktu lalu jaman gw tergila-gila ama ini lagu. Akan tetapi, saat gw memperhatikan traffic sitemeter gw, ternyata banyak juga yang nyasar ke blog gw demi mencari lirik dan artinya lagu ini. Kasian juga mereka terkecoh.
Makanya, dengan berbaik hati, gw pun memutuskan untuk mempostingkannya disini (lirik dan artinya), sebenernya ada di klip YouTube yang gw posting , tapi eh tetapi, klip itu mendadak hilang di situs YouTube, padahal itu live-actnya yang oceh punya...

Cerita sedikit tentang lagu ini, sebelum gw postingin lirik en artinya.
Awal denger lagu ini, mendadak gw berasa dibawa terbang ke dunia mimpi (ditemenin Hy-chan? Hehe), mungkin karna aransemen lagunya ya...
Langsung jatuh cinta sama lagu ini, walaupun gw sama sekali gak tau artinya saat itu. Kirain tentang kehilangan seseorang yang dicintai (mati gitu), tapi ternyata, simply sebuah lagu cinta. Cinta yang berlebih, kalo kata gw sih. Saking berlebihnya sampe menumpahkan seluruh perasaannya. Mungkin ini kalo dipuisikan, hasilnya bagus. Maksud gw, gak diterjemahkan secara literally, gitu. Karena emang begitulah adanya: puitis.

Nonton videoklipnya, makin bikin gw cinta sama cowok ini, Gimana gak makin cinta klo nyanyinya penuh perasaan... trus settingnya yang menggoda, dikelilingi oleh manusia tanpa baju, macam lukisan jaman prancis di abad XV. Mana si Hy-chan rambutnya pas panjaaang, hmm... kawaiii!!!!
Lalu mulai mikir2 (ato berkhayal tepatnya sih) klo gw ada di jepang, mungkinkah gw dengan gilanya ikut audisi jadi backgroundnya yang notabene emang artistik sih walau harus telenji, hihi. *pikir-pikir* Kayaknya gw rela ikut audisi peran itu.... ahahaha...

Eniwei, lagu ini selalu jadi pilihan pertama k lo gw nyetel album Awake, baru dilanjutkan dengan lagu-lagunya yang laen, hihi.

Here comes the lyrics:

JOJOUSHI
Lyrics: hyde Music: ken

Kisetsu wa iro wo kaete ikudo megurou tomo
Kono kimochi wa kare nai hana no you ni yura meite
Kimi wo omou

Kanade au kotoba wa kokochi yoi senritsu
Kimi ga soba ni iru dakede ii
Hohoenda hitomi wo usa nai tamenara
Tatoe hoshi no mabataki ga mie nai yoru mo

Furi sosogu komorebi no you ni kimi wo tsutsumu
Sore wa boku no tsuyoku kawaranu chikai
Yume nara yume no mama de kamawa nai
Aisuru kagayaki ni afure asu he mukau yorokobi wa
Shinjitsu dakara

The love to you is alive in me. wo- every day for love.
You are aside of me wo- every day.

Nokosareta kanashii kioku sae sotto
Kimi wa yawaragete kureru yo
Hashagu you ni natsuita yawara kana kaze ni fukarete
Nabiku azayakana kimi ga boku wo ubau

Kisetsu wa iro wo kaete ikudo megurou tomo
Kono kimochi wa kare nai hana no you ni
Yume nara yume no mama de kamawa nai
Aisuru kagayaki ni afure mune wo someru
Itsumademo kimi wo omoi

The love to you is alive me. wo- every day for love.
You are aside of me wo- every day


And the translation goes like this:


No matter how many times the seasons change colors

My heart wavers to you like a never-fading flower
And I think of you

Our words weave a cozy melody
All I need is you by my side
As long as your smiling eyes remain
Even on the nights when I can’t see the twinkling stars

Wrapping around you like sunlight falling through the trees
Is my strong, everlasting commitment
I don’t mind if it is and remains fantasy
‘Cause the joy of heading for tomorrow
Shining with a loving heart
Is for real

The love to you is alive in me. Wo- every day for love.
You are aside of me wo- every day.

You can gently ease
The sorrowful memories remaining in me
Swinging in the soft wind cheering with delight
You take my cares away

No matter how many times the seasons change colors
My heart goes out to you like a never-fading flower
I don’t mind if it is and remains fantasy
Dazzling love imbues my heart
I think of you forever

The love to you is alive in me. Wo- every day for love.
You are aside of me wo- every day.


Hmm... hmmm... hmm..
Mungkin sekedar lagu cinta biasa. Tapi klo yang nyanyinya Hyde, itu cerita lain memang, haha.Eniwei, that’s all folks!


Klo mo nonton pidioklipnya di Yutub, klik link ini aja soalnya si pemilik tidak mau membagi embednya, tega bener sih tu orang.

Cheers!
_______________________________

Tuesday, September 23, 2008

Tentang Seorang Lelaki Cantik





Kalo ngomongin masalah ‘prettyboy’, emang gak bisa terlepas dari Negara Pencetak Pretty Boys (yang menurut gw), Paling Sempurna Sedunia. Manalagi sih klo bukan Jepang. Gak tau yaa, tapi gw pribadi bilang sih, pretty-boy hasil cetakan Jepang tuh dalam komposisi yang PAS.
Gak terlalu cantik, tapi gak juga telalu menghilangkan sisi ke’cantikan’nya itu (apaan siih).
Padahal koleksi pretty-boy cetakan Jepang yang gw punya juga cuman dikit banget. Hehehe. Sok tau ya gw? soalnya, klo menurut gw, pretty boy Jepang itu pinter menunjukkan sisi kemisteriusannya dengan tampil bergaya harajuku. Sementara prettyboy cetakan korea ato taiwan terlalu feminim.

Kenal jenis species yang satu ini (pretty-boy) itu pertama kali pas gw berada di penghujung SMA atau awal gw kuliah? kira2 sepuluh taonan lalu lah (masaka?? udah selama itukah gw lulus sma?*blushing*), pas gw kenalan dengan anime Samurai-X yang lalu mengantarkan gw pada kecantikan seorang Hyde.

Hmm....
Apa hubungannya cobaaa???

Maa, cerita singkat tentang cowok ini. Hyde itu adalah vokalis sebuah band rock L’arc-en-Ciel yang kebetulaaaan, OST samurai X itu dinaungi oleh bandnya (2 OSTnya dehh klo gak salah). Awal liat ni cowok, yang ada di otak gw cuma... “gile, ni cewek cantik amat. Kwell!”, gak nyadar klo itu tuh cowok. Padahal suaranya bass cowok banget, tapi tiap liat poto ni orang, pasti gw lupa kalo dia tuh ber-gender laki-laki.

Kenapa gw mendadak ngomongin si cowok cantik yang, percaya ato enggak, berumur 40taon (kelahiran 68-an laah) ini, gw juga gak tau. Mendadak kesirep sepertinya setelah gw nonton satu klip live actnya (yg gw ulang-ulang berkali-kali) saat jam makan siang barusan.

Tiap kali liat ni orang, Cuma bisa mendengus panjang.
Kok bisa, ada laki-laki yang cantik tapi ganteng gini?
Gayanya enak diliat. Cantik, tapi masih ada sisi ke-laki2annya.
Pokoknya enak deeeh.
PAS...

Hmm...
Klo ada laki umur 40taon yang ngajak gw kawin (kawiiiinn???), gak mungkin gw terima, kecuali kalo itu Hyde, hahaha!!!

Maa, gak tau banyak soal cowok ini, selaen berumur 40, beranak satu, beristri (niatan cerai gak yaa? gw bela2in deh ke Jepang nyari ni orang ^_^V, berarti ini misi utama gw ke Jepang ntaran, haha), selaen punya band juga bersolo karir, penulis lagu yang ciamik, berbadan kenyal (pengen gigit niiih *gila mode:ON), style-nya enak diliat, maen 1 pelem sama pasangan gay-nya (hehehe, biarpun dia bukan gay, tapi lucunya, gak ada yang protes ato nolak kalo hyde homo-an sama gackt. Cocok2 aja siih kata gw juga), termasuk dalam jejeran laki2 yang makin tua makin seksi walau berkaki pendek (menurut gw), akkh yaa.... punya tattoo yang sangat sederhana, tapi keuuuereeen.

Hmm...
Bulan ini, gw emang lagi dihantui pretty-boys hahaha!!!
Lebih tepatnya sih, sengaja minta dihantui...^_^V

Mengisi kekosongan postingan blog, dan sedikit share sama apa yang lagi gw kerjain akhir2 ini (menjerumuskan diri dalam dunia prettyboys), maka bersamaan dengan berita ini...SAYA postingkan juga link YouTube-nya hehehehehehe...





Daaan...
Poto2nya..
disini Hyde keliatan mulai berkerut2, "ayo maas, oleskan krim malam-mu!)



(cantik bener sih maas....)

(pengen juga ditato kyk gini, tapi sadar diri gk pny kulit seputih en semulus hyde, drpd ntar malah keliatan buluk? udah mah sakit, jadinya buluk pula, aiiih....)


mau semua potonya gw posting disini, bisa2 gw dianggap gila (walau memang sudah gila), jadi 3 biji aja yaa, sekalian nunjukin poto tato-nya hyde yang syaik itu.

He is an angel.... indeed
Wakakakakkkksss.....

____________________________________
Kickin the ears: lagu2 lawas laruku, saking belom beli yg baru (KISS) ^,^

Monday, September 01, 2008

Penyakit Musiman itu Bernama: “Drama Asia Fever”


Jangan tanya deh berapa banyak drama Asia yang udah pernah gw tonton, karena pada kenyataannya adalah... gak banyak-banyak amaat! Terhitung pake jari kok.
Tapi biarpun ‘gak banyak-banyak amat’, virus penyakitnya nih klo udah menjangkit, sulit diberantas. Indikasi paling jelas di mata adalah mata gw yang memerah (akibat begadang ngabisin satu judul drama) tapi bibir membentuk parabola lebar (akibat adegan-adegan lucu yang masih terpeta di benak) dan cenderung mendadak ‘space-out’ (yang menandakan gw tengah ngelamunin adegan tertentu).

Haaah...
Inilah sebabnya kenapa gw menekankan pada diri sendiri bahwa drama Asia itu GUILTY pleasure yang harus dihindari. Because this fever could last for weeks.
Itu baru satu judul drama. Gw gak bisa ngebayangin juga sih, klo gw ngerapel nonton banyak judul, mungkin bakal gila gw, hihi.

Tapi memang harus diakui sih klo gw lebih menikmati drama Asia, khususnya yang berdurasi gak panjang-panjang amat dan ceritanya ringan, karena menurut gw, selaen ceritanya yang seger, pemainnya yang juga ‘seger’, gw sangat menyukai ekspresi para pemainnya yang umumnya bisa maenin emosi. Bikin penontonnya terpaku dan ngerasa sesek.

Bandingkan dengan Shi*netron Indonesia yang sumpah deh, keseringan pemaen syuting sendiri dan malah gak dapet emosinya. Ngerti sih, ngejar setoran.
Tapi sekedar saran buat orang-orang Shi*netron Indonesia niih, daripada bikin cerita yang sengaja dipanjang-panjangin sampe ratusan episode, mending bikin cerita yang singkat, padat, jelas menyentuh. Maksimal 20an episode deh, ditayanginnya sekali seminggu aja, biar penasaran.

Well, tapi klo ceritanya singkat, padat, dan jelas menyentuh, tentunya sangat tidak menggambarkan maksud dari SHI*(netron) itu sendiri yaa?
The shitte it gets, then it’s a Shi*netron confirmed.

Hahaha...

Anyway, back to the fever I got, berhubung gak ada obat pembasmi virusnya, mau gak mau, gw pun menikmatinya aja (halaah, alesaan!), hahaha!
Dan yaa, hari ini udah genap 5 hari gw mengidapnya.
Maasiih cengar cengir sendiri. Massih suka mendadak menerawang jauh.
Masih juga sibuk surfing the net nyari soundtracknya en nyari berita seputar drama itu.

Intinya: masih “sakiittt

_________________________
[on ears] white love story (ini OST-nya film apa cobaaa??? ^_^V)

Friday, July 18, 2008

fenomena nonton konser: sebuah ke-eksis-an diri







Ckckck...
Lagak gw nulis ini thread udah kayak tukang nonton konser ato beda tipis lah sama calo penjual tiket konser aja. Padahal, hanya ada 2 konser musik yang pernah gw sambangi seumur hidup gw, dan itu berentang waktu kurang lebih sekitar 3 taonan. So... am I valid enough to write such a thread?

Eniwei, not much care about it, hanya bercerita sedikit ketermanguan gw saat mengantri nonton konser musik sebuah band besar di awal maret lalu yang threadnya udah gw umbar begitu banyak di blog ini.

Begini ceritanya....

Duduk-duduk di lantai paving dan dikelilingi para ABG yang gw yakin belum genap ¼ abad menjalani priviledge terberinya yaitu HIDUP, bikin gw amazed. Karena entah bagaimana, mereka bisa mengatur keuangannya untuk membeli tiket seharga setengah juta, yang bagi gw, yang sudah kerja pun, terasa begitu mencekik. Beruntunglah mereka, kata temen gw, “born as a rich-ass-kid” (sirik mode: ON), hahaha.

Tapi tidak hanya itu yang membuat gw cukup termangu dengan fenomena yang ada. Percaya atau enggak, mayoritas dari mereka yang menonton bukanlah mereka yang fasih dengan band yang akan manggung. Gak hanya soal personil (yang dimaklumi deh kalo yang cuma keliatan di mata itu sang vokalisnya doang), pun musiknya. Makanya, gak heran kalo selama nunggu, banyak yang nyumpel kuping mereka dengan earphone yang tersambung dengan ragam iPOD (asli iPOD, bukan mp3player abal-abal yang dijual di kereta). Komentar mereka, “iya, ngapalin nih, ketuker tuker gw lagu mereka”.

Gw dan teman gw pun saling tatap tak percaya.
They spent tho$$$e money untuk sesuatu yang gak mereka kenal?

Lucunya, ada lagi segerombolan cewek ABG yang, kalo gw bilang sih, dandanannya lebih cocok buat hang-out di mall, either itu ngadem sambil perawatan di salon, ato nyesap secangkir capuccino di starbucks. Sempet gak ngebayangin aja mereka berada diantara lautan moshing (walau emang gak ada moshing, tetep desak-desakan kan?), dan yaa, memang mereka tidak berada di kelas festival yang notabene sangat tidak mentolerir para putri keraton bergabung diantaranya, tapi di kelas tribune yang jauuh tapi bisa duduk dengan manis kalo bosen (baca: gak ngerti musik yang dimaenin).

Oke... sudahlah, they are indeed born as a rich-ass-kid, mau digimanain lagiih? Tinggal noel bokap ato nyokapnya, beberapa lembar keluaran Bank Indonesia itu pun langsung pindah tangan.

Tapi yang lucunya lagi, gw yang kebetulan dapet di barisan terdepan di kelas festival, kedapetan bersebelahan (temen gw sih yang bersebelahan), dengan seorang anak SM...P (!!) yang mengira kedua perempuan disebelahnya (gw ma temen gw, red!) adalah siswi SMA... lalu diralat.. kuliah. Sedikit terpana dan cukup termangu setengah gak percaya dengan kenyataan... “tampang kita semuda itu yaaa???”

Tapi tunggu dulu, bukan itu yang membuat gw semakin melebarkan bukaan rahang.
Anak ini dengan begitu lugasnya bertanya, “kemaren ke konsernya MCR?”
Eerrr.... gw pun mengerutkan kening dan menggeleng.
“kalo Black Dahlia? Wah, itu ya konsernya parah banget deh....”
gw cukup terkesima karena ternyata ada anak yang memang pecinta rock n roll dari semuda itu.
“enggak sih, gak gitu tau sama musiknya. Tapi suka aja dateng ke konser. Eh, gitarisnya Incubus siapa sih? Lagunya selaen Anna-Molly apa ya? gw belom ngapalin nih. Tadi dateng ke hotel Mulia gak? Oia, liat Muse gak dulu? Itu keren deh”

Dan gw hanya bengong sementara di otak gw, dengan cepat, bergerak angka-angka nominal harga tiket masuk konser yang rata-rata berkisar di pertengahan juta, alias, 500ribuan ke atas.
Misalnya nih, katakanlah dalam satu tahun itu ada 10 konser musik rock lalu dikalikanlah dengan harga 500ribuan itu... alamaaakkk... dengan duit segitu banyak, gw udah bisa muasin napsu traveling gw sampe mana yaa??? Korea ato Aussie kali ya minimal?

Ckckckck...
Kids today.

Teringat di benak gw, pada saat gw berada di umuran mereka, saat beberapa band asing berdatangan untuk ngadain konser disini, betapa gw berusaha mati-matian untuk mendapatkan tiketnya secara gratisan (tapi gak pernah dapet T.T) dengan modal telpon rumah (yang masih sistem puter itu, plus gak ada sistem redial!), karena gak mungkin tiket itu terbeli dengan uang jajan. Kalopun nekat minta duit ke bokap-nyokap, itu artinya gw udah bosen idup, ato minimal gw udah bosen idup di rumah itu dan siap ditaro begitu aja di jalanan ato lebih bagusan dikit, di panti asuhan antah berantah.
Intinya... nonton konser di jaman gw SMP/SMA/(bahkan) KULIAH adalah... ngimpi aja deh lo!!!

Padahal, dulu harga tiket nonton konser masih berkisaran seratus ribuan yaah paling mahal dua ratusan kali ya? Apa kabar kalo dari dulu udah setengah juta harganya?????

Tapi lalu ada selentingan yang berkelebat di benak gw. Beli tiket konser semahal itu, sesering itu, biarpun gak kenal siapa yang ditonton ato jenis musik apa yang dimaenin, bisa dengan mudahnya dilakukan tanpa ngeluh. Tapi kenapa ya, beli buku pelajaran yang harganya berkisaran disitu dan udah jelas hanya 6bulanan sekali, ngeluhnya bisa sepanjang hari sepanjang umur?

Kalo kata temen gw, perkara tau gak tau, itu belakangan, yang penting... eksis!

Gila, kalo demi ke-eksis-an gw musti menghabiskan satu bulan gaji dalam hitungan sekian jam, itu namanya gw bunuh diri dengan cara yang paling kejam namun bodoh.

Yaah... lagi-lagi gw hanya bisa meng-Amin-i komentar temen gw, “Thank God they’re born as a rich-ass-kid

Tapi jadi kepikiran, kalo mereka biasa jajan begitu, berapa duit yang harus mereka peroleh saat kerja nanti buat nutupin gaya hidupnya yaa???

Ckckckck....
Again... kids today [geleng-geleng kepala mode: ON]

__________________________________


[onears] The Academy Is .... Everything We Had




Monday, July 07, 2008

Tenacity and Preseverance

Those are two things that could be learned from what happened in 2008 Wimbledon Final.
Aha, another tennis-talk?
Honesty, am not a tennis player, but a watcher.

And what happened to the final in wimbledon last Sunday? Ooh, believe me, it worthed every second of my sleepless nite (yup, not even blink the eyes longer than a second). And I bet that’s exactly what thousands of people would feel about that final. It was something that (probably) never been done before in any era.
What you did see in that final (if you did watch it) was simply a magnificent final that perhaps, only the greatests are able to push their limits to the edges and perform what was happened that nite.

For nearly 5 hours of game (excluding the 2 times rain delay) millions of hearts were ready to be pumped-out or worst.... stopped at any given time. Tsk tsk tsk...
I can not describe how magnificent the game was because there are almost no words to explain it.

Again, it was Rog and Rafa in the final and like their previous final a year ago, they pushed each other to the limit where only two gods of tennis can actually perform that kind of game.

Two gods.
One with the style and clever movement, while the other posses what is called tenacity and preseverance in a high mental-ability.

In the end it seemed showing us that no matter how clever and smart you are, they don’t mean a thing unless you patiently and eagerly collect point by point until you win it, no matter how big the spectacles are or how long it will take.

And that nite, the god who posses tenacity and preseverance was no other than Rafa.
And he was the one who lifted up the throphy.
The god of tenacity and preseverance.

As the result, Rafa won the wimbledon 2008 in 5 remarkable sets [4-6, 4-6, 7-6 (7/5), 7-6 (10/8), 7-9]


(ps: picture will be provided soon, when I’m awake enough to find the good ones on the internet ^_^)

Incubus Going on Hiatus (kudos!)


Watching DVDs of Incubus brings back all the memories of experiencing their live act here in Jakarta. In my own opinion, I’d say that was the best concert I’ve ever experienced in my life. Well, it’s a bit not accurate thou, since that was the second concert ever I’ve been to.

Anyway…
I must say again that this band is one of the fewest bands outthere that worth every penny, every sweat, every blood, tears and bruise for their live concert anywhere the place. You won’t regret anything even if you have to come home in sore throat from yelling and sing (scream)-a-long and not able to talk for weeks or probably some cracks on your bones from surfing the crowds.
They’re worth, period.

But as the news I read few days ago, Incubus have already planned for experiencing more to life.
Meaning: going on hiatus. Having a baby and family, working on some solo projects, and even going back to school.
Hmm… sounds interesting and I sense a “much more to life” album is on the way thou’ that’s not gonna come out in a year or so from now.

They deserve it (life), a much more simple life (and much more real?).
Enjoy life guys, and please do experience it in a much more simple way ^_^
Hmm, just imagining Brandon spending his days in a library, working on his thesis and probably dating one of the campus girl (hope the real one not some plastic-made-girls)

So until the day a new album’s released, I’ll just please myself with all the collection of Incubus I have. Good thing is I never get bored of their oldies thou I listen to them every morning from my cell.


ps:
thanks to the ‘anonymous’ from Canberra who just sent me the dvds (and yea I was shaking when opening it and almost burst in tears), I owe ya…(how much?)

__________________________________
[on ears] la la la zoom zoom zoom

Friday, June 13, 2008

cuplikan singkat


Matahari yang mulai meninggi, memancarkan sinar yang begitu menghangatkan hingga menembus relung hati. Tak banyak awan putih yang berarak, membuat langit terlihat begitu biru.
“Gue masih inget, dulu, rumah gue gak punya taman yang luas, tapi di belakang rumah, ada sebuah pohon oak yang sangat besar.”

Rigel menoleh, sedikit menunduk menatap Shaula yang tengah terbaring di atas hamparan rumput hijau dan memandang langit biru dengan mata yang menerawang jauh.

“Nyokap ngebikinin rumah pohon, tapi tanpa atap. Hanya lempengan-lempengan kayu di atas dahan pohon yang kuat.” Shaula mengisi penuh-penuh relung paru-parunya. “Setiap musim panas datang, gue selalu meluangkan waktu di tempat itu. Hanya berbaring, menatap langit. Entah itu pagi, siang, sore atau malam sekalipun gue selalu menikmati langit di tempat itu, dan nyokap akan dengan senang hati menemani. Entah itu sambil membacakan cerita, bekerja, atau bahkan merajutkan syal.” Shaula membelai lembut syal rajutan biru navy yang membungkus lehernya. Syal itu sudah sangat tua dan usang, namun tetap terasa hangat.

Rigel menatap langit kembali, berusaha menyembunyikan ribuan rasa yang kini menyerbu dadanya. Apakah ini…

“Dari dulu, gue selalu menatap langit dan selalu berharap kalau gue dilahirin kembali, gue bakal jadi elang. Bebas mengepakkan sayap kemana pun gue mau. Tapi, gue gak pernah ngebayangin rasanya terbang,” Shaula tersenyum tipis. “Sekarang, gue gak bakal takut lagi.”

Rigel mengerutkan kening dan menoleh, “maksudnya?”

Shaula tersenyum, membalas tatapan Rigel sekilas, lalu memandang puas pada benda yang kini melayang membelah langit, “karena gue udah tahu rasanya terbang. Jadi, kalo saat itu tiba, gue gak perlu takut untuk mengepakkan sayap.”

Rigel menatap benda yang melintas di atas kepala mereka.

“Walau cuma paralayang, tapi seenggaknya, gue udah tahu aroma langit, sensasi angin yang menerpa wajah dan gak akan ragu untuk mengepakkan sayap.”

Jantung Rigel seakan berhenti saat sebuah pelukan membungkusnya lemah dari belakang. “Makasih ya,” bisik suara itu lembut.
Rigel memejamkan kedua matanya, mencoba melawan semua rasa yang siap pecah berhamburan. “Jangan pikir gue bakal ngelakuin itu lagi ya!” ancamnya tiba-tiba, mengenyahkan perasaan sakit yang menyayat hatinya.

Shaula terkikik geli dan menjauhkan dirinya dari tubuh Rigel. Laki-laki itu bangkit dan menebuk-nepuk bagian belakang jeans hitamnya.
“Ayo cepet! Kita harus balik. Jangan-jangan bokap loe udah nyiapin gilda lagi buat motong leher gue.”

Shaula tak segera mengulurkan tangannya. Ia kembali membaringkan tubuh, menatap langit. “Apa hidup dalam sangkar bisa dibilang hidup?”

Rigel tercekat seketika.

@ sneakpeek to the story of shaula, written by poetriij, sumwhen between the end 0f 2003 until the middle of 2004 @
___________________________________

sedikit bernostalgia sama sebuah ‘proyek’ yang sempet gw kerjakan, dan dengan bodohnya, sudah hampir 4 tahun berselang, namun ‘proyek’ ini belum juga kelar. malahan, di kepala gw udah bergumul ‘proyek-proyek’ lain yang tak kalah membaranya (at least, to me).

Damn! I need to find a great time, place and moment to pour myself into it (or them?) or else… these projects won’t even finished. Not even a single one.

Aaarrrggghh…..
Pengen deh, punya seluruh waktu di dunia ini untuk merampungkan ‘proyek’2 itu tanpa sedikit pun gangguan. Well, in that case, I think I have to make myself dissapear to the unknown.

Siigghh….

Monday, June 09, 2008

...Meet The King Of Clay...


Though I placed my money on Djoker last friday on semi, actually my heart went to this Incredible-green-machine-Mallorcan Man.
And woop, there happened again in the final, against Rog.

Is there anyone outthere who can (aaaaactually) beat him on clay?
Hmm....

Guess there’s Rafa’s name patened in every clay court so that no one… I repeat.. NO ONE can take it away from him. Indeed, not even 'The Number One' Rog can break him down whenever he sets his two feet on the clay court.

Well, what do you know?
4 consecutive years and every clay’s trophy is landed in his arms (except for the Rome this year due to his injury I guess).
The last one this year is at The French Open. Won over Rog in 3 (eeeaaaasily) straight sets: 6-1, 6-3, and.... 6-0 (What happened to Rog?!?!)

Enjoy it while you can Rafa, couse when it comes to any-other-courts (except clay, red.), then you’re a history. You gotta work out a little bit so that you’ll be not only “King Of Clay” but also “King of all-Courts”.


Congrats and happy belated b’day (whatta 22nd b’day’s gift rite??)

Cheers!
ps:
hmmm, btw... i've always have a 'thing' for lefties, got to admit it... ;p
[all pictures are unrespectedly taken without any permission from gettyimages.com ^_^V]
__________________________
been a long time not writing a thing here since like.... forever I guess??
Been trying to compose an “internet for dummies” kinda like for the sales assistants
Don’t get surprised to find out that not everyone in this planet of Jakarta is friendly to the internet... or should I say... to computer?
Hmm.... something has to be done to our education programme i supposed?

Friday, May 16, 2008

...Napak Tilas...


Rabu kemaren, baru aja nyampe kantor, mendadak si newlywed menyambut dengan begitu ceria, “Put, satu juta kursi!”
Saat itu gw masih bengong dan gak tunning. Ternyata, yang dia maksud adalah iklan ‘Satu Juta Free Seats’ dari promo sebuah maskapai penerbangan berbudget rendah di Asia itu, yang baru aja keluar Rabu dini hari kemarin.

Begitu tunning, gw dan beberapa gelintir personil kantor lainnya pun mengelilingi si newlywed itu dan mulai merencanakan perjalanan. Tanpa pikir panjang, gw pun langsung tembak, “Gold Coast kita?”, yang langsung disambut koor setengah nyolot, “GILAA KALI LOE?!?!”
Dan gw pun terlonjak kaget campur ngeri digebuk massa.
Padahal, cetusan ide gue itu sangatlah mendasar pada apa yang pernah dibicarakan di jemputan beberapa waktu lalu kalo Gold Coast, Perth dan Australia sekitarnya layak dikunjungi mengingat si maskapai penerbangan itu pun sudah mengeluarkan rute ke negeri kanguru itu.
Well, daripada gw harus mencairkan Asuransi Kesehatan Rawat Inap dalam waktu dekat akibat babak belur digebukin, yasud, gw pun segera mengunci rapat mulut ini, hehehe.

Lucunya, tanpa persiapan, tanpa ide mau kemana dan tanpa juga tahu tanggalan, gw dan anak-anak kantor langsung bergumul dengan dunia satu klik yang mendadak pagi itu loadingnya sudah cukup membuat seluruh daftar hadir isi kebun binatang keluar dari mulut gw [saking lambatnya] ^,^

Dan yaah, setelah 3,5 jam berkutat di depan komputer, bolak-balik nelponin call-center maskapai itu sampe call-center kartu kredit untuk konfirmasi, dan menghabiskan daftar hadir isi kebun binatang, alhasil telah terkonfirmasi juga tiket perjalanan ke 4 negara Asia untuk.... bulan Maret 2009.

Hahahahaha!!!!
Dasar gila!!!

Pilihan tujuan negaranya?
Hmm...
Seperti judul postingan ini, “NAPAK TILAS”, itu artinya adalah, gw kembali menyambangi negara-negara Asia yang tahun lalu gw kunjungi.

Bosen?
ENGGAKK!!!!
Terus terang, saat gw kembali dari perjalanan tahun lalu, gw sudah bertekad untuk kembali menyambangi negara-negara itu, entah kapan. Dan ternyata, dalam jangka waktu yang cukup berdekatan!!

Well, it’s gonna be a lil’ bit chaotic since there will be like.... 7 others are coming with us. Eheee....

Oya satu lagi.... itu artinya, NABUUUUNGGGG!!

Gosh!

_________________________________
[onears] Fastball - You're an Ocean

Tuesday, May 13, 2008

Tennis: The “Anak Mami” Sport


Tunggu... tunggu... pecinta olahraga yang satu ini, jangan marah dulu!
I’m a tennis-lover as well kok.
Hanya sekedar iseng merhatiin permainan tenis.
Dari dulu gw selalu berpikiran kalo olah raga tenis itu (yang international championship yaa), bener-bener olahraga manja. Gw selalu bilang, olahaganya anak manja yang borju, hehe.
Gimana gak manja kalo sejak awal para pemain nginjekin kaki di lapangan, maka seluruh manusia yang ada di sekitarnya akan memberikan pelayanan super ekstra. Gak hanya official-nya tapi juga bahkan penontonnya.

Coba aja sebutin, active-sport mana yang secara terang-terangan melarang penontonnya bertereak menyemangati para pemainnya beraksi? Jangankan teriak, tepuk tangan aja langsung dipelototin. Bahkan demi menertibkan penonton fanatik yang nekat rame, chair-umpire bakal negur, “thank you, please!” dan disambung koor penonton laen yang peduli pentingnya ketenangan, mendesis, “SSSHHHHH!!!!!” ke arah penonton bengal itu. Hebat kan?
Bahkan binatang pun kena getahnya, bisa-bisa pemain berenti maen hanya gara-gara seekor kumbang tanah iseng keluar dari persembunyiannya di tengah lapangan untuk ikutan nonton.

Sebegitu pentingnyakah konsentrasi pada pertandingan tenis? Bukankah semua pertandingan juga perlu konsentrasi? Tapi kenapa hanya tenis yang repot bener menomersatukan konsentrasi pemain?

Gak hanya masalah konsentrasi, masalah ‘dilayani’ pun jadi masalah. Seakan yang main tenis itu adalah dewa.

Coba aja perhatikan fungsi dari keberadaan kira-kira 6 orang anak remaja yang terbagi rata di ujung-ujung belakang lapangan maupun di tengah dekat net. Mereka adalah ball-kids, yang tugasnya menurut buku primbon adalah membantu mendistribusikan bola dan membersihkan lapangan dari bola. Gak heran deh, kalo mereka ini jadi pemeran yang sering banget seliweran depan layar kaca ngejar-ngejar bola kuning itu. Kadang, bola muntahan servis yang gagal. Kadang bola hasil volly yang gak kekejar. Kadang, bahkan hanya sekedar bola yang dibuang oleh si pemain karena gak lulus seleksi dirinya sebagai bola ‘layak’ pakai, walau pada akhirnya akan dipakai-pakai juga kalo udah gak ada bola laen.

Fungsi ball-kids ini mendadak aja, jadi nambah jadi tukang handuk, tukang payung, sampe tukang ambil minuman. Saat sela giliran serve, mereka harus waspada dengan kode pemain, minta bolakah atau minta handuk. Mereka juga harus rela kalo pemain yang kesel karena kalah, malah mengembalikan handuk setengah ngelempar sampe kena muka mereka.
Iiih, kena handuk penuh keringet? Biarpun keringetnya Nadal, namanya juga keringet, jorok!

Pas waktunya pemain istirahat, para ball-kids ini akan segera berlari mendekati tempat duduk pemain dan melayaninya. Entah itu megangin payung besar yang berat banget, ngambilin aer mineral yang ada dalam cooler-box sekian jengkal dari tempat duduk pemain, ato cukup dengan berdiri tegak posisi istirahat menghadap pemain, siap menunggu perintah selanjutnya.

Ckckck... mulia sekali jasamu naaak....
Coba bayangin, mana ada olahraga laen yang well-serviced begitu, bukan?

Ooh, dan satu lagi. Keberadaan teknologi komputer yang didisain secara khusus untuk mendeteksi apakah bola itu keluar atau masuk, sehingga pemain memiliki jatah untuk challenge. Setau gw sih, sampe detik ini pun belum ada teknologi komputerisasi khusus di dunia persepakbolaan yang bisa mendeteksi perihal offside, kecuali teknologi slowmotion, dan di sepakbola, gak ada tuh istilah challenge yang bisa menganulir gol, kecuali keputusan wasit dari sekian meter jauhnya di belakang, udah gitu ketutupan pemainnya lagi.

Gak jarang malah, official tempat berlangsungnya pertandingan, mengharamkan pemain ngangkut sendiri keperluan tandingnya. Jadi, pemain melenggang masuk dan keluar lapangan tanpa bawa apa-apa, tapi ada orang laen yang tergopoh-gopoh di belakangnya bawain tas gede isi raket dan tetek bengek laennya.

Hmm... whatta sport.
Walau gitu, gw tetep salut sama pemain tenis yang bisa nonstop sekian minggu ngikutin serial-tanding tanpa ada pemain cadangan, di berbagai negara pula. Kalo pertandingan laen macem sepak bola, balap, ato bahkan golf kan gak tiap hari dan minggu maen. Apalagi kalo punya pemain pengganti.

Biarpun manja, ternyata mereka tangguh juga kok.
Anak manja yang borju tapi tangguh?
Probably... ^_^

___________________________________
[on ears] 5 for fighting – If God Made You

Tuesday, May 06, 2008

CAN'T LET GO

Gak niat sih, posting 2 times in a row ttg musik, tapi mendadak aja gara-gara lagi boring, trus buka YouTube dan nyari klip musik penyanyi ini yang ‘Coffee Shop’ malah dapet juga single yang laen yang berjudul “Can’t Let Go”.

Not a special song esp. to me (despite of the goodlooking singer ^_~), sebenernya. Hanya saja pas denger lagu ini, mendadak gw teringat pada seorang teman dan ‘cerita-cinta’nya.

Well...
Gak nyalahin ato bermaksud memojokkan ato... entah apalah sebutannya itu siih.
Hanya terlintas bayangan temen gw itu saat mendengar lagu ini (walau tetep gak menggantikan bayangan si penyanyi aslinya lagu ini kok, haa!).

Somehow, it suits him very well (the song, i mean, not the singer!!)
Just listen to it, and y’all know what i mean ^_^V


.Can’t Let Go.





Well you’re the closest thing, i have
To bring up in a conversation
About love that didn’t last.
But i could never call you: mine,
Cause i could never call myself: yours
And if we were really meant to be,
Well then we’ve just defied destiny.
It’s not that our love died,
It’s just never really bloomed.

No i can’t let go, no i can’t let go of you
You’re holding me back without even trying to.
I can’t let go, i can’t move on from the past
Without lifting a finger you’re holding me back.

And then we saw our past, diverge
And i guess i felt okay about it.
Until you got with another man,
And then i couldn’t understand
Why it bothered me so,
No we didn’t die, we just never had a chance to grow.

And it might not make much sense
To you or any of my friends
But somehow still you affect the things i do.
And you can’t lose what you never had
I don’t understand why i feel sad
Everytime i see you out with someone new.


@landon pigg@


_____________________________________________

O dear friend,
If only you read my blog, just want you to know that you should listen to this song, it suits you. Whatever defense mechanism you’re trying to apply to yourself, just admit it: You still can’t let her go. Still can’t move on from the past.


Hmm...Dan kenapa klo udah pada kehilangan, larinya ke gw sih?! *sigh*

(curhat colongan eeuuy!!! Hahahaha!!!)

Monday, April 28, 2008

A Tattoo

Ngikutin serial Miami Ink ato LA Ink, bikin gw terkagum-kagum dengan keputusan seseorang untuk memilih menusukkan aneka jenis jarum entah-ke-bagian-tubuhnya-yang-mana, demi menyegelkan suatu bentukan karya seni di situ.
Definitely a WOW.

Dan karya yang dihasilkan? Ckckck... magnificent.
Bahkan sekarang, a portrait tattoo lagi beken-bekennya. Dan gambar yang dihasilkan, totally mirip dengan potret aslinya. Hebaaat...

Beberapa waktu lalu (laluuuu buanget dah), saat gw di Bali, gw pun mendapatkannya (sebuah tato maksud gw), tapi tentunya yang temporer. Dengan tinta hitam yang menyerap kedalam kulit dan menimbulkan rasa geli-geli yang samar (gak gatel-gatel amat siih, tapi tickling)
Berhubung gw sangat menyukai bintang, gw pun mendaulat si perupa tato itu untuk menggambarkan hiragana jepang yang berarti ‘bintang’ (=hoshi) di belakang leher gw (tengkuk).

Hasilnya?
Well... walau gw gak yakin si perupa itu melukiskannya sesuai arah pasti pembentukan hiragana (dan entah apakah berarti sesuai harapan gw), gw cukup puas. At least, saat menarik rambut tinggi-tinggi, bentukan itu akan menyembul dan ditonton gratis oleh banyak orang yang jalan di belakang gw, hehe. Cuma tahan 2 mingguan (sebulan kalo gaya mandinya niru capung) sih, dan ujung-ujungnya menyisakan lunturan warna coklat yang enggak banget dah. But well... it’s worthed.

Saat mengetahui itu, temen gw protes, “tanggung amat sih?! Yang permanen skalian ‘napa?”
Sontak, bayangan gw akan jarum berisi tinta yang ditusuk-tusuk ke tubuh berkelebat dalam kepala.
Dan jawaban gw saat itu?
waah, gw belum cukup masokis untuk melakukannya.

Tapi walau begitu, kalo berandai-andai punya tato (tentunya saat itu, gw sudah mengembangkan kepribadian baru bernama masochism), gw pastinya akan lagi-lagi memilih bentuk bintang. Like i said before, gw sangat adore dengan bintang. Ya bentukannya, ya filosofi si bintang itu sendiri.
Cuma, biar gak terlalu kaku, mungkin gw bakal menggambarnya bagai starfish, dengan tulisan kurus kecil hiragana hoshi mengisi ruang kosong bagian tengah bintang itu.
Ukurannya gak perlu gede-gede. Dan letaknya? Ada dua pilihan sih, di pergelangan tangan kanan bagian dalam, atau kembali di bagian belakang leher (tengkuk). Warnanya? Gw belum meyakinkan diri gw akan warna apa yang harus dipilih, gabungan merah, biru dan hitamkah?
Hmm... in that case, pastinya gw bakal harus bayar lebih, untuk minta didisainin sama diwarnain.

Ouuuh... bayar mahal untuk merasakan sakit? Well... I’m just not ready for it, yet.
Maybe next time? Yeah... when I already got the guts (and the personality?) to do it!!


well, anyway, here's the tattoo... (walau bleberan dan entah apakah memang begini hiragana hoshi itu digambarkan, hehe)




_________________________________

[onears] a crow left of the murder dari band yang vokalisnya punya koleksi tattoo paling keren menurut gw... (yeayea... incubus-lah yang lagi gw dengerin dan brandon boyd-lah yang gw maksud vokalis bertato keren itu! ^_^V)

Tuesday, April 22, 2008

CAUTION: this blog is strictly PROHIBITED


HAHAHAHA!!


baru dapet kabar mengagetkan dari seorang sahabat, kalau blog gw ini secara resmi diblokir oleh kantornya karena mengandung unsur seksualitas (cenderung pornografi) sebesar 73%.

Hmm...
di bagian mana blog ini yang menjembrengkan perihal pornografi yaa??
kalo blog macem gw punya ini aja udah dikategorikan diatas 70% mengandung unsur pornografi, apa kabar nasib blog2 laen yang secara mentereng jelas-jelas nampilin gambar bugil ya?
sobat gw sendiri gak tau alat ukurnya paan, IT-nya pun hanya memberi info sekedarnya (blog ini mengandung 73% unsur seksualitas) yang jelas saat ini dia tidak lagi bisa mengakses blog gw dan juga blog salah seorang teman kami. dia bilang, mungkin aja ini gara-gara isi blog ato yang punyanya (?! maksud looo, otak gw mesum??). sobat gw yang laen bilang, ini pasti gara-gara gw terlalu sering mengumbar kenapsuan gw pada seorang Brandon Boyd.
whatever the reasons are, yang pasti khusus di area kampus, yang sempet jadi sponsor utama acara The Scholar Indonesia di MetroTV itu, blog gw tidak lagi bisa diakses secara bebas. mungkin karena menurut IT-nya, blog gw ini bisa meracuni isi kepala para mahasiswa-nya yang masih murni dan lugu, hahahaha!!!!
kocaaakkk....
jangan-jangan nanti secara khusus Depkominfo mengeluarkan surat keputusan pemblokiran blog gw lagi... hahahaha!!!!!
berasa isi kepala gw penting deh, padahal boro-boro blog gw ini isinya penting dan ramai dikunjungi tamu, ckckckck.....
___________________________
[onears] slipknot - vermilion pt. 2

Monday, March 10, 2008

...galeri konser incubus...

kalo di postingan sebelumnya, gw lebih cerita soal euphoria adventure di konsernya incubus Rabu, 5 maret 2008 di Tennis Indoor Senayan Jakarta lalu, kali ini gw kembali dengan membawa poto-poto galeri hasil bidikan gw dan temen gw lewat kamera ponsel berkekuatan memble 1,3 MP doang. maklum, either gw maupun temen gw, gak ada yang rela melewatkan aksi panggung Incubus dengan rebutan kamera sama security, jadi... kamera digital temen gw, dengan manis tetep ngumpet dalam tasnya.

jadi dah, gw memaksa kekuatan kamera ponsel gw untuk beraksi mengabadikan laku Brandon Boyd cs. hasilnya? yaah... apa mau dikata. untuk kekuatan 1,3 MP, gw harus puas dengan beberapa foto yg blur dan walaupun gw dapet tempat paling depan, tetep sosok mereka mungil akibat tidak memungkinkannya memompa hormon pembesar dalam kamera gw (alias zoom gitu).

well, i'll just please myself with the pics anyway. toh yang akan tetap abadi selamanya adalah pengalaman nonton konser incubus bukan?? i mean, liat langsung Brandon Boyd di depan mata gw dan bertatapan dengan Mike Einziger?? again.... what more could i ask?

anyway... let's open the gallery. oyaa, beberapa foto mungkin bakal bikin sakit mata saking blur-nya, hehehe.
________________________
06.30PM


gedungnya masih sepiii. masih kerasaaaa banget dinginnya, palagi pas ujan. yang mo nonton Incubus, entah mengapa masih seneng kluyuran di sputaran Tennis Indoor. ya beli bajunya lah, beli CD bajakannya lah, beli apapun yang ada hubungan maupun engga sama sekali sama Incubus. gw?? berhubung duit udah abis buat beli tiket, ma ongkos taksi entar, cukup bersenang diri dengan kenyataan bahwa gw dapet spot TEPAT BERHADAPAN DENGAN MIKE EINZIGER! itu pager besi, udah gw lem deh, hehe.

sekalian, nyoba kamera digital temen gw, hehehe...
....................................................................................
07.30PM


kira-kira selama 1jam, 3 orang bapak-bapak tua (keliatan gak??) sibuk nguprekin drum set, program ulang Apple dan nyetem gitar merah (punya Mike!!). sementara 2 lagi yang relatif masih muda, nguprekin bas punya Ben sama gitar ijo (yg gw tebak bakal dimaenin sama Brandon, kyk di konsernya di HOVE, ato dimana yaa?) di sisi dalam panggung. bolak balik mereka ber-5 ditambah lagi sama bapak-bapak tua berambut panjang sebahu kluyuran di panggung, bikin kita yang nunggu jengah dan lama-lama bosen.

acara nunggu ini, masih harus ditambah siksaannya dengan iringan musik 80s dari speaker gedung. ooh, hanya berharap kalo ini kaset pinjeman dari Brandon, hahaha!
....................................................................................

08.30PM

mendadak stage gelap bikin penonton histeris amat sangat. padahal, kemunculan 5 personil Incubus tuh, masih dalam tanda tanya! dan herannya, masih aja suara mba-mba ala bioskop twentyone itu menggema di seluruh penjuru gedung, bikin gw panas dan tereak, "shut up bitch!!" (no censor allowed, krn mengurangi excitement bercerita, he3).

tapi, kurang dari 10 menit kemudian, sosok-sosok yang udah dikenal baik (aiih, sksd amet) muncul, bikin kehisterisan massa tak terkendali.


quicksand jadi lagu pembuka. suara Brandon Boyd sontak hilang teredam koor 5000an suara (sumbang maupun fals). dan koor makin memanas saat lagu mencapai puncaknya, (bagian yang pualiiing gw demenin daah)....
"some people fall in love and touch the sky! some people fall in love and find quicksand. i hover somewhere in between... i swear, i can't make up my mind!"
sumpriitt!!! dalem banget dah maknanya buat gw! makanya, saat semua orang benci sama album terakhir Incubus yang (terkesan) mendayu-dayu, gw sih dengan lantang bilang, "i fancy this kind of Incubus!" hahaha... (seperti kumpulan anthem gw saat ini soalnya).
belum benar-benar lagu pembuka berhenti, intro A Kiss To Send Us Off udah nyamber, bikin suasana makin panas. untungnya sih, tata lampunya pas, jadi biarpun suasana 'panas', tetep kerasa adem ayem (ato ini karna blowernya ada sekian jengkal di bawah muka gw yaak??). di lagu ini, gw selalu suka bagian bridge-nya
"here i am, there you are, on a wire connecting our hearts. there's a string that is tied to a kite. there's a storm, in the sky, now the clouds become electric. here i am......"
dan berteriaklah Brandon Boyd dengan segenap napas yang ada dalam paru-parunya. jujur, gw sangat adore gaya dia membuka mulut lebar-lebar, dengan lidah sedikit terjulur dan teriakan lantang tapi gak melengking membahana di seluruh gedung.

nah, poto-poto di atas diambil di saat 2 lagu awal itu. poto-poto di lagu-lagu selanjutnya (Wish You Were Here / Nice To Know You / Anna Molly ) jujur bikin gw sakit mata, maka akan gw skip. dan dilanjutkan dengan poto-poto yang masih dalam status 'ramah penglihatan' hehhe.
(note: tadinya, gw takut di lagu Anna Molly, si Brandon keteteran, seperti yang terjadi di Argentina taon lalu. nyatanya... sukses!!pheeew...)


ini saat lagu Drive, naah... ini mas Brandon ya, berbaik hati nyamperin sisi kiri. waduuh. gw makin panik saat disamperin (kesannya!!), langsung maen jepret aja, tanpa mikirin posisi light dan makanya, berakhir dengan hasil seperti ini. yaah... lumayan uniklah (hehe, pembelaan sang amatiir!) selanjutnya Warmth yang aiih, poto-poto hasil jepretan gw di lagu ini, ENGGA banget dehh, hehehe. jadi beneran di-skip ajalah.



akkkh... poto ini gw ambil saat lagu Favorite Things mencapai bagian tengah, kalo gw gak salah inget. untungnya sih lagu ini dibawain. gw baca entah dimana, ini lagu fave-nya Brandon (mungkin jaman album SCIENCE yaa?) hehe. anyway, "i'm so happy!!!". sebelomnya lagu ini, ada Vitamin, yang sempet bikin gedung berhenti sebentar dari tereakan2 fals mereka, mungkin berusaha ambil ingatan dalam lirik lagu ini? hehehe... sayangnya poto disini ancur juga, padahal Brandonnya maen perkusi. iiihhh....



naah, kalo yang ini, saat Are You In mencapai tengah cenderung akhir, dimana Brandon berdiri di atas gw banget. yaah, pilihannya? menikmati keberadaan Brandon Boyd dalam jarak terdekatlaah!!!makanya gw hanya ambil satu pose, lalu dengan segera merekamnya dalam ingatan gw, lalu menguncinya rapat-rapat. heheh.. (note: perhatikanlah lengan Brandon Boyd... aiiih! mantap kali).

oia,dan disini juga, gw membuktikan tatoo terbaru Brandon yang gw taro sebagai poto facebook gw. yang ini llllooooh....

tattoo ini beneran adaaaa!!!!kereeeennn!

whoo-uiiiii, begitu gw liat ada yang bawa gitar ijo ke tengah panggung, gw excited abis, tapi sedikit ragu mungkinkah Earth To Bella (whichever part)??


tapi begitu intronya Pistola, i screamed at the top of my lung. senang sekali lagu ini dibawain! lucunya, di lagu ini kan ada nge-jam yang cukup panjang dan syaik, naah... sempet si Brandon (mungkin terlalu grogi gw tatep??) salah masuk, makanya dia improve panjang banget. jaw playing di lagu ini emang a MUST, and i kinda enjoyed it a lot!
"on the tip of my tongue an offensive is poised and rearing. my intention: a bullet. my body: a trigger finger", buat para writer, this is the anthem! "yeah my pen is my pistola!!" dan gw benar-benar bergoyang (bukan loncat2! tapi goyang!) sepanjang lagu ini. sumpah, jammingnya okeeh. enjoyed it a lot!

percaya ato engga, di lagu Talk Show on Mute, setelah secara desperate gw dan temen gw melambai-lambai ke arah Brandon untuk dihampiri, mas-mas ganteng ini ngedeprok di deket Mike. gw sih berharap dia maenin pedal/amp si Mike, tapi enggak tuuh. akkkh.... betapa menyenangkannya. they are such a group of nice guys. even on stage!



dan Brandon pun.... MELEPAS KAOS PUTIH ITU!!! aiiih....


ini yang dinanti-nanti. tepat di lagu Sick Sad Little World, dan dia pun melakukan the orgasmic dancing. pake maen perkusi lagi segala!! iiiih... menggemaskan! yang gw suka adalah selanjutnya, Teardrop/Megalomaniac. gak nyangka, lagu Teardropnya Massive Attack bisa seberubah itu, langsung direndengin sama Megalomaniac pula! eddyyyyaaaannnnn.

walau begitu, jantung gw udah berdebar makin kencang. pengalaman mantengin setlist Incubus, gw bisa baca klo lagu ini, jadi lagu akhir sebelum encore. yaah... kalo beruntung, dapet 3 lagu encore. kalo enggak??? entahlah... tp td sempet ngintip setlist yang ditempel di lantai kaki Mike, kayaknya sih 3 lagu encore. my guess?? Stellar ada di list. dan gw sangat teramat berharap ditutup dengan Aqueous Transmission.

........................................................................

...ENCORE....

dan benarlah tebakan gw....

Stellar jadi lagu pembuka Encore, diikuti Circle (tadinya gw berharap Pendulous Threads/Rogues/Under My Umbrella, tapi it's worthed tetep). pas di Stellar, si Brandon sempet kesulitan narik-narikin mike yang nanclep. jadi deh, dia hanya berpose megangin itu mike.


dan gw mau nangis saking girangnya saat sebuah sitar diulurkan pada Mike. Aqueous Transmission!!!! gak apa-apa deh Pendulous Threads kga dimaenin, ada gantinya juga. mungkin bekas operasi carpal tunnel si Mike belom sembuh benar?? he... walau, saat lagu ini, terjadi masalah dengan sitar itu, bikin si Mike sedikit bete, lalu mati gaya bolak balik ke bilik si Kilmore mo maenin keyboard. gw udah pasrah aja, tapi mendadak sitar kedua diulurkan dan kembali ia di singgasananya, memetik senar alat musik itu. ehhmm....

lalu, sebelum berakhir lagu ini, mereka pun berpamitan. satu per satu.
thank you incubus!

dan yaa.... i got the pick!

....................................................................

...FIN...
it's a wrapped!!!
inilah kami. sebelum. sesudah dan PICK ITU!!!!

lagi nunggu. sejam lagi menuju euphoria yang sesungguhnya!!!!

gw doang! pas abisan konser. orang-orang di belakang gw itu, masih usaha nyari pick yang tercecer. oooh, maap mas...udah abis. satu nih ada ditangan gw, tp maap gak dijual berapapun, kecuali gw dilamar sama anggota Incubus ^_^V


tidakkah terlihat JELAS bagaimana PUAAAASSSSnya kami???? ^_^ PUAS buangeeettt!!!

barang-barang berjasa selama konser. tiket!sudah pasti. salonpas koyo (gara2 salah tidur, bikin punggung sedikit memar. permen tolak angin, buat ngusir angin jd gak kentut mulu. dan PIIIIICCCKKK!!! si hijau mungil namun berharga jiwa, hehehe(segitunyaaa).


sayang, blur. maap, tidak pake teknologi digicam dan metode makro dalam pengambilannya. masiiih setia dgn kamera picisan 1,3MP itu, hahaha....
_______________________________
see you in the next Incubus concert!!!!! (hope!)