Monday, October 20, 2008

Pelangi: Sebuah Jembatan..... kah?


Lucu juga.
Gak maksud sih mau ngebanding-bandingin, tapi pemikiran ini udah muncul sejak kemunculan sebuah band lokal beberapa tahun lalu, namun dengan cepat terhapus dari benak tatkala mengindera band itu melalui pancaindera komplit. Akan tetapi, pemikiran ini muncul lagi saat single barunya muncul beberapa minggu lalu.

Apa coba yang gw bicarain?
Kalo ada hubungannya dengan “Pelangi”, pasti tau dong band lokal sama bukan-lokal mana yang gw omongin itu?

Hm...
Pertama kali denger band lokal itu, dari temen gw yang kebetulan banget selalu nonton band ini sebelom band ini ngeTOP. Komentar gw, “NIJI???!! Laruku?!”
Temen gw bilang (entah emang begitu adanya ato ini hasil karangan temen gw), “iya, terinspirasi dari lagunya Laruku, mereka emang suka ama band itu, tapi musiknya sih Britpop gitu kok. Cenderung Radiohead gitu.” [walau saat gw liat mereka sih, gw bilang bukan Radiohead, tapi Coldplay, terlebih cara vokalisnya si Giring itu nyanyi... alamaak... Chris-Martin-wannabe yaak?? ^_^]

Saat mendengar cerita temen gw tentang band-lokal itu, gw mendengus geli dan membatin, “gak cukup apa satu band-lokal penjiplak band asal Jepang itu muncul disini? Asal jangan ujung-ujungnya nolak disamain aja, kayak nasib band-lokal-penjiplak-tapi-gak-mau-ngaku itu” (padahal gw suka juga ma Jerok, tapi kenapa mereka musti banting tulang ngebantah disamain kalo pada dasarnya emang mirip sama band Jepun itu yaak?? Bukannya berterimakasih udah ngasih inspirasi, malah sok2an gak mau dibandingin.)

Eniwei, back to the topic daah...
Udah tau dong, siapa yang gw bicarain?
Ehum, “Niji” dan “Laruku”. Walau mungkin aliran musiknya beda, tapi secuil fakta membuat mereka cukup mirip, dan lucunya, semua dinaungi oleh satu kata: “Pelangi”, makanya gw bilang “pelangi itu jadi seperti jembatan”. Begini nih si “Pelangi” itu menjembatani dua band beda negara, beda dekade itu (mo nyebut beda rupa, gw gak enak ati... ^_^V).....


  • Nama band Rock asal Jepang, “L’Arc~en~Ciel” (ato Laruku~an~Shieru), diambil dari bahasa non-Jepun (Prancis tepatnya) yang arti harfiahnya kira-kira “Ark in the Sky” yang dimaksud adalah “Pelangi”.

  • Nama band lokal, “Niji”, diambil dari bahasa non-Indo (Jepang tepatnya), yang arti harfiahnya adalah “Pelangi” (gak tau sih apakah benar terinspirasi dari Lagunya Laruku juga)

  • Pada taon 1997, L’Arc~en~Ciel mengeluarkan single berjudul “NIJI” yang kemudian dijadikan sontrek sebuah film anime yang bercerita tentang petualangan seorang Samurai, judul animenya “Samurai X”

  • Kurang lebih sepuluh taon kemudian (2008), Niji mengeluarkan single baru berjudul “Laskar Pelangi” yang jadi sontrek sebuah film petualangan berjudul “Laskar Pelangi”

Fakta lainnya? Keduanya termasuk band yang ada dalam list favorit gw, walau kadarnya tentu berbeda 180 derajat, hihi. Mangsudnya, klo “Laruku” gw bela-belain nabung buat beli CD aslinya, klo “Niji” cukuplah gw sedot dari koleksi orang, hihi. Nah, kebaca dong kadar kemaniakan gw akan kedua band itu? ^_^V

Secuil fakta diatas bukan ditampilkan untuk mendiskreditkan satu atau kedua band sih tepatnya, hanya sekelibat terlintas dibenak tatkala denger single Niji yang terbaru itu saat filmnya baru mau rilis di bioskop, “kebetulankah? Atau memang “Pelangi” telah menjadi jembatan musik bagi dua negara yang berbeda?”, hihi...

[Poto diambil tanpa seijin empunya situs: http://www.missouriskies.org/rainbow/february_rainbow_2006.html]
_____________________________
Kickin’ the sights: 15th L’Anniversary dvd hasil bajakan yang cukup menyesakkan karena bagian extranya dipotong... hikkss, belom mampu beli yang asli neeeh, masih dalam tahap nabuungg buat beli smua dvd live Laruku, tapi udah nabung dari sejak gw gawe (berapa taon tuh yak??), kok gak kebeli2 juga siiih!!!... masa’ harus bergantung sama YouTube mulu? Mungkin klo history YouTube gw diperiksa dari taon 2005, isinya laruku semua... khuhuhuhu..... pissu!!^_^V

(note konser2 Laruku: sepertinya, vokalis2 band lokal harus berguru pada papi Hyde cara menyanyi yang benar dengan memBUKA rahang selebar-lebarnya dan menghasilkan vokal yang rapih dan jarang off-note. Hmm.... apa si papi ini juga belajar men-develop paru-paru cadangan ya? secara dia kan chain-smoker, kok bisa2nya dia kuat bersuara begitu??? Walau begitu harus diakui kalo di konser “Theater of KISS”, faktor usia mulai mempengaruhi stamina vokal, i hate the UMIBE version in that concert, walau penuh emosi, tetep gw gak sukaaa... >,<)

No comments:

Post a Comment