Monday, July 09, 2007

sinetron indonesia: "caappeee deehhh...."

Terkapar seharian di rumah dan gak masuk kantor akibat demam dan gejala flu yang menyerang, membuat gw mati gaya di rumah. Mau tidur... (lagiih?! Seperti 12 jam itu masih kurang aja buat bikin mata gw makin sipit, hehe), makan... (yea rite, what’s more delicious than a plain-meat-soup for meals?! *shrug*), mau menulis... (ide apa yang keluar dari kepala yang berat akibat suhu tubuh yang tinggi dan hidung tersumbat???), mau baca... (tak satu pun rangkaian kata yang terindera itu membentuk suatu makna dalam benak)...
Phew!!
Mau gak mau, terpaksa dengan amat sangat mantengin tivi deh. Teken tombol sana sini, nyari channel yang isinya ‘bagus’, kepentoknya sama sinetron lagi sinetron lagi...

Heran ya, berapa juta ribu jenis sinetron sih yang tayang di sebuah stasiun tivi?
Kayaknya, tiap jam adaaaa aja sinetron yang tayang di stasiun tivi manapun. Gak bosen apa yaa??
Dan yang gw bingung, kok yao ada gitu loh yang bikin skripnya?

Dengan tidak mengurangi rasa hormat pada kreativitas anak bangsa, gw hanya bisa menghela nafas lelah pada jejeran sinetron yang tayang di tivi. Entah mengapa, cerita yang ditampilkan semakin lama semakin gak masuk akal, membosankan, membodohi diri sendiri, melemahkan mental dan hanya memberikan aura negatif pada perkembangan diri.

Coba deh, perhatiin, sinetron mana yang ceritanya masuk akal, tidak membosankan, memberikan inspirasi positif dalam hidup dan mengembangkan semangat hidup??

Jadi inget, seorang teman kantor yang begitu promosi abis-abisan mengenai bagus dan berbedanya sebuah sinetron, yang ujung-ujungnya berakhir aneh, gak masuk akal dan pada akhir yang mengenaskan hanya menyisakan satu kata..... payaah [sama seperti teman-temannya yang lain. Heran. Dimana unik dan berbedanya, yaa?].

Sebenernya, apa sih motivasi seorang penulis naskah sinetron itu?
Jujur, gw menghargai benar kekreativitasan para penulis naskah sinetron baik yang original maupun ‘jiplakan yang original’ dari sinetron negara tetangga (yang ujung-ujungnya berkembang dari 20 episode jadi 2000 episode ituu ^_^), tapi bukankah akan lebih membanggakan dan dihargai apabila sinetron yang dibuat itu benar-benar original dan tidak hanya sekedar kejar tayang?

Temen gw yang punya temen seorang penulis naskah sinetron pernah bilang ke gw kalo justru naskah yang cheesy adalah naskah yang ratingnya tinggi dibanding naskah yang bermakna (entah kapan tepatnya sinetron yang bermakna itu ditayangkan, hehe). Intinya, semakin cheesy, semakin bikin muntah, semakin gak masuk akal dan semakin ceritanya gampang ketebak, maka rating tayang pun makin naik.

Hmm... ini mungkin emang sifat orang indonesia yang suka banget dibodohi dan membodohi diri sendiri, jadi suka dengan cerita-cerita serupa ya?? Berlarut-larut dalam kesedihan, mengapung dalam ketidakberdayaan dan cenderung menyerah pada ‘nasib’.
Phiuhh... Capeee dee.

Jadi kangen sama masa-masa acara televisi didominasi oleh sitkom-sitkom, drama maupun soap-opera keluaran bule yang jujur aja, lebih masuk akal dan tidak membosankan dan... realistis.
Jaman dimana family series macem ‘Growing Pains’ ato ‘Full House’ ato ‘Family Ties’ jadi santapan hari-hari pengisi kebutuhan akan hiburan

Padahal, bule pun punya sinetron. Macam The O.C., One Tree Hill ato Desperate Housewives kan juga termasuk sinetron bukan? Tapi kenapa cerita mereka selain lebih masuk akal dan realistis juga lebih ‘mengajarkan sesuatu yang positif dalam hidup’ ya??

Mungkin ada baeknya sih, kalo sinetron indonesia ditiadakan untuk jangka waktu tertentu [setaon kalo perlu], digantikan dengan sitkom/drama/soap-opera bule, buat ngasih refreshment buat para penulis naskah. Siapa tau, dapet insight dan menelurkan karya sinetron yang spektakuler??
______________________________________

ditengah panasnya kedua mata ini, sedikit ditenangkan dengan alunan akustik seorang Alex Turner, haha... niiiiccceee!! I definitely heart this band.

1 comment:

  1. stuju put,

    gue cuman bisa nganga pas sekelebatan liat sinetron candy dari penjelajahan gue dari satu iklan ke iklan laen (cuman itu yang lumayan ditonton pas prime time), lo inget adegan si anthony/ato terry maen bagpipe? nah, di sinetron itu, boro-boro diganti flute or sejenisnya, tapi yang dipake malah suling rikiplik yang dipake waktu kita SD dulu itu loh..
    hwalahhhh..

    ReplyDelete