Tuesday, January 13, 2009

Fangirling a la Jepun


Biarpun udah lama jadi fans sebuah band asal Jepun itu (yaa... yang gw maksud memang LARUKU), gw sama sekali belom pernah bergabung dalam fanclub, ato komunitas pecinta grup band itu, dan lebih seneng single fighter nyari-nyari berita ato gosip seputaran band itu dari “tuan besar Google
Baru sekitar setaonan ini, gw jadi tamu langganan 2-3 situs yang mengklaim diri mereka sebagai kumpulan komunitas pecinta grup band itu (baik situs lokal maupun situs int’l), dan saat gw membaca thread demi thread yang diposting dalam forum maupun situs itu, gw terpekur cenderung amazed dengan isinya.

Mereka fasih sekali ya?
Bahkan mereka tau detil tiap anggota band itu sendiri. Dan yang gw maksud detil disini adalah BENAR-BENAR kedetilan hidup pribadi anggota band itu.
Ckcckk... gw jadi berasa baruuuu banget belajar tentang band ini, padahal mungkin gw jauh lebih dulu dari mereka para fans yang ada di forum maupun situs itu yang denger keberadaan band ini. Iyalaah, saat mereka para fans itu baru umur 6 taon kali gw udah nyanyi-nyanyi “the fourth avenue café” yang jadi sontrek anime ‘Samurai X’ itu sepanjang perjalanan ke kampus. Tapi lihat betapa fasihnya mereka dengan kehidupan pribadi anggota-anggota bandnya, mungkin jauh melampaui si anggota band itu sendiri ya? Hahaha!

In my case, kenyataan bahwa mereka ngeluarin single lagi awal-awal taon kemaren aja, udah bikin gw girang bukan kepalang, mengingat nunggu mereka konser di Indonesia, mungkin hanya akan mimpi sebelum taon 2011 karena mereka memutuskan untuk hiatus dari panggung dan gak ngadain konser apapun jenisnya itu dimanapun juga, lalu menyibukkan diri dengan proyek solo masing-masing.

Tapi apa yang gw baca baik itu di forum, maupun situs blog fan mereka (yang lebih banyak beredar di
http://livejournal.com), membuat gw amazed.
Apalagi kegilaan para fans dalam kegiatan gila pairing yang tertuang dalam aneka jenis fan fiction, yang mungkin akan bikin beberapa orang awam yang bacanya geli cenderung mau muntah, haha. Gimana gak mo muntah kalo pairing yang dimaksud itu adalah seni memasangkan artis sesama jenis? Halaah.... dan jalan cerita fiksi yang mereka tuangkan dalam fan fictionnya, terkadang sungguh lebai dan norak. Tapi bagi gw yang ngeh ginian, lucu-lucu aja sih bacanya. Malah jadi penghibur dikala bete.

Mungkin ini yang disebut sebagai fenomena fangirling (ato fanboi-ing juga lah, tapi mostly emang yang lebih maniak itu fangirl), dimana seorang fans (cewek khususnya, namanya aja ‘fangirling’) begitu tergila-gilanya sama seorang idola, sampe bias dan jadi lebih peduli sama pesona si idola, dibandingkan karya seni yang dihasilkannya. Lebih tergila-gila sama wajahnya, tergila-gila sama kelakuan binalnya, bahkan menggilai kelakuan si idola yang kadang.... gak bisa lagi dibilang binal saking gila dan liarnya, hahaha! Bahkan kadang, biarpun karya seninya setengah napas, akan dibilang spektakuler. Hmm... lucu juga...

Lucunya lagi, kegiatan fans yang seperti ini, sepertinya hanya berputar di daerah Asia Timur. Entahlah, tapi gw belum nemuin sih fangirl yang nekat pairing Brandon Boyd sama... Serj Tankian mungkin? HAHAHAHA!!!

Eniwei, gak aneh sih kalo pada akhirnya di Jepun sana pun terkenal dengan apa yang disebut sebagai fanservice (fansabisu), dimana para artis disana pun menyuguhkan apapun yang diinginkan oleh fans, termasuk perihal pairing-pairingan itu (karena fan service memang berfungsi memuaskan napsu seksual fans sih sebenernya, jadi banyak hal yang keluar dari konteks karya seninya). Ciuman antar sesama jenis di atas panggung, udah jadi menu wajib setiap artis. Dandanan gothic cantik (visual kei) sampe pake outfit transgender pun jadi seragam baru disana. Berkelakuan binal di atas panggung yang cenderung mengarah pada “tripleX rated” pun jadi trademark.
Dan itulah yang lebih diminati dan dinikmati oleh para fans, terbukti dengan suara jejeritan gemas yang membahana tiap kali aksi beginian disuguhkan.

Mungkin itu memang suatu trik jualan ala Jepun (dan negara-negara tetangga sekitarnya), yang hanya bisa dilakukan oleh mereka. Kenapa? Karena mungkin di negara (negara-negara) itu lumrah soal hentai, jadi perihal begini gak dipermasalahkan oleh pemerintahnya. Bahkan mungkin gak peduli. Dan lagi, banyaknya laki-laki dalam kategori bishonen memungkinkan kegiatan shonen-ai bisa dinikmati tanpa merasa geli sendiri.
Coba bayangkan kalau ini terjadi di Indonesia. Adakah yang bisa membayangkan pairing Ariel Peterpan sama... Pasha Ungu gitu? Ngebayanginnya aja gw males!! Bandingkan dengan pairing GacktxHyde yang fenomenal itu (disebut-sebut sebagai ‘couple made in heaven’ pulaak!! Gilaaaak!). Gak ngerasa geli kaaan??? *ini, gw udah ketularan fangirling Jepun yaa?~,~”*

Begitulah.
Itu yang umum dilakukan oleh fangirling (fanboi-ing juuugaa) ala Jepun yang bikin beberapa orang awam mengerutkan kening dan heran, lalu berkomentar, “gilak! Dia straight gak sih?”(Klo soal orientasi seksual sih, itu urusan pribadilah yaa... ^^V)

Eniwei, biarpun begitu, gw pribadi sih, lebih memilih menikmati memperhatikan kegilaan fangirling orang laen, sekaligus nambah-nambah ‘ilmu’ soal band asal Jepun itu, kebanding disuruh menjadi partisipannya, bingung juga soalnya, gak ada ide karna gak sefasih itu.
Mungkin, gw lebih fasih klo disuruh interpretasi lagu?hehehe....



*pikir dipikir* sepertinya, sebenernya gw mulai terkena imbas fangirling nih...hahaha! sebenernya benih itu udah ada dari dulu, tapi kurang dipupuk dan disiram aja sih, jadi gak tumbuh-tumbuh^^
Dan temen gw pun mendengus, “inget umur ‘napa?!

Hehe, sedikit malu juga sih pas liat profil para partisipan dalam komunitas itu. Kok jauh yaa?

(ps: yang gw bahas disini emang terbatas pada fangirling J-artists ya, khususnya lagi LARUKU ^^V)

______________________

Bestfriending with the ears: LARUKU Blurry Eyes (jaman dimana kecantikan Hyde bisa menandingi Allysa Milano, hahaha! vidio klip ituuuhh!!! Ckckck....)

No comments:

Post a Comment