Dari pertama kali ke negara yang satu ini, gw sama TEN, udah penasaran sama kedai yang terletak di ujung mulut Senado Square itu. Alesannya?
>> karena kedai ini selalu PENUH (well oke, kedai mana sih di Macau yang GAK SELALU penuh?!)
>> karena di etalase toko ini ada lemari pendingin segede bagong yang isinya mangkuk-mangkuk putih dengan isi yang juga putih. Mangkuknya BANYAAAAAKKKKK buanget.
>> karena seluruh hiasan kedai ini adalah SAPI: poto sapi, patung sapi dan aneka jenis pajangan laennya yang menampilkan si sapi ini!
Namun sampai hari terakhir kami di Macau, kedai ini tak juga kami sambangi. Alasannya?
>> karena ragu akan kehalalannya
>> walau gak mungkin, tapi kami sempet begok berpikir “mungkinkah itu patung babi sebenernya?!”
>> karena males ngantri begitu liat jubelan orang yang berkerumun di pintu kedai
>> karena takut harganya mahal.
>> karena kami pada dasarnya kehabisan duit.
Eiiiitttsss!!
TUNGGU DULU!!
Butir 4 dan 5 harap dihilangkan, menurunkan derajat dan martabat saja!!!
Oke, balik ke cerita intinya (emang ada intinya?)
Nah!!
Kemarin, kali kedua gw ke Macau bareng beberapa temen kantor, gw membulatkan tekad, “kedai rame bin mbludak itu harus seenggaknya gw cari tau dia jualan paan, dan gw harus pastiin kalo patung itu BENAR adanya seekor SAPI bukan babi dicat putih item dan disuntik hormon pembesar.” ^^V
Lalu, setelah kesasar dan harus berJALANKAKI selama 2 JAM (maapkan mb NUUII^^V) gw pun memantapkan hati dan kedua kaki ini untuk melangkah ke kedai itu.
Masuk.
Dan ternyata.... baru buka!
Masih KOSONG.
Begitu masuk, disambut dengan CecetCowet pramusajinya yang tak kami mengerti (karena dalam bahasa Cina)
Akh ya, patung di meja resepsionis itu BENAR adanya seekor SAPI. Dan poto itu, benar juga sapi raksasa dengan payudara MUONTOK-MUONTOK (dan dipastikan bukan babi disuntik hormon ^^)
Pramusaji kembali berCecetCowet, dan gw pun berujar, “MILK?”
Lalu dirinya pun manggut-manggut.
“Two,” ujar gw sambil ngangkat jari bikin angka 2. “MILK”
“okay, okay” si pramusaji menggiring kami ke satu tempat duduk.
“HOT? Cold?” tanya pramusaji lagi.
“HOT! TWO HOT MILK”
“Ooh, okay okay”
Dia pergi ke dapur, kami ditinggal bengong, duduk berhadapan dan memandangi sekeliling kedai itu. Banyak sapi. Bau susu.
Tapi.... bercampur juga dengan bau babi.
Eh, ternyata ada yang pesan bacon dan mie babi diseberang sana HAHAHAHA (kehalalan sangat diragukan nampaknya)
Bengong liat kiri, liat kanan.
Susu gak dateng-dateng, sementara ibu-ibu pemesan mie babi sedang menikmati tiap untai mie sambil merem melek (iyalah, kalo merem terus mah tidur kali).
Apakah sapinya diperah dulu?
Tunggu ditunggu, tetap tidak kunjung datang.
Mati gaya.
Liat daftar menu aja!
Sia-sia. Semua dalam tulisan garis horisontal-vertikal-diagonal.
Gak ngerti!
Yang tau cuma deretan angka yang mengikutinya 16$... 20$... 7$... 14$
Hmm.... *garukgaruk*
Hampir 30 menit berselang.
UNTUUUUNGGG!!
Pramusaji datang dengan membawa dua.....
gelas?
BUKAN!
Mang-kuk.
2 mangkuk kecil porselein warna putih dengan 2 sendok bebek juga dari porselein.
Keduanya panas.
Kami melongok kedalam isi mangkuk itu.
Whoa!!
Susu itu menciut!
Dan.... mengental?
Jangan tanya bagaimana proses pengentalan (yang makan waktu cukup lama itu!) susu itu, karena nanya harga aja sama pramusajinya pake bahasa isyarat kok. Yang pasti susu sapi yang putih nian serupa dengan mangkuk dan sendoknya itu, mengental bagai puding, begitu halus dan tercipta sedikit lapisan air di bagian atasnya.
Kami mengasumsikan, mangkuk-mangkuk di mesin pendingin itu berisi biang puding susu ini yang berasal dari kepala susu kental. Lalu entah bagaimana caranya, dikentalkan hingga membentuk pudding (mungkin dengan bantuan minyak babi?HAHAHAHAHA!!!!)
Nah, bagaimana rasanya?
Hanya satu kata: UUUWEEEEENNNNAAAKKKK!!!!
Manisnya pas. Kekentalannya juga pas. Melumer dengan sempurna di lidah.
Dan santaplah selagi panas, karena kalau dingin bisa mencair dan pisah-pisah sama lapisan airnya.
Harganya?
Untuk satu mangkuk kecil puding susu panas dibandrol harga.... 16$ ...... SAJAH *cynically mode: ON*
(seumur idup, gw baru makan puding seharga hampir 30rebu!!! Untuk semangkuk kecil pulaaak!)
Berminat nyobain?
Kalo iseng-iseng judi di Macau, redakanlah stress akibat kalah taruhan dengan menyeruput pudding susu ini, hehehe. Tempatnya gampang banget ditemuin. Tinggal ke Senado Square. Jejerannya kedai Starbucks Senado. Letaknya sebelum Tourism Information Center (kalo dari depan), deket money changer. Pokoknya kedai dengan hiasan sapi deh (dan selalu PENUH)
Selamat menikmati!
Ditanggung pengen lagi dan lagi dan lagi.
Tapi itu artinya, harus KAYA :D
__________________________
Posted a while ago in my Facebook note
Waduh, bikin laper! Pengen nyobain... Tapi kapan ya gue ke Macau?
ReplyDelete