Tepat di awal bulan Juni, di penghujung hari, saat gw tengah berada dalam perjalanan pulang dari kantor, mendadak pas sampe pintu tol Bogor, satu demi satu tetesan air berjatuhan menimpa badan mobil. Dari yang gerimis, mendadak membesar. Lalu, mendadak lagi berhenti dan totally stop saat gw diturunin di depan pintu kebun raya bogor.
Agak sedikit menggerundel, gw pun menenteng2 payung yang selama sekian minggu nginep di mobil jemputan gw. BULAN JUNI SEHARUSNYA GA UJAAAAANNN!!! dan dengan manisnya, saat gw turun di jalanan komplek, tanpa mampu dibendung, air-air mata langit pun berjatuhan menimpa gw. saking malesnya buka payung, alhasil gw membiarkan tubuh lumayan basah akibat tangisan langit malam itu (seperti hatiku yang tengah menangis?? alaaah!!!)
Seketika menginjakkan kaki di teras rumah, hujan turun makin deras dan deras dan deras. Seakan persediaan air di langit ga ada abisnya deh dan bak penampungannya bocor luber kemana-mana. Rencana nonton DVD beralih jadi baca komik garing pinjeman temen (tapi biarpun garing, gw bisa aja ngakak2. secara butuh katarsis sepertinya.).
JDAAAAARRRR!!!
Sebuah sambaran kilat menggemparkan. Bikin gw menebak2 kira2 mana yang kena petir. Lalu, tanpa dinyana, satu demi satu dan akhirnya ribuan kali petir saling menyambar. Intinya, malem itu hujan badai petir deh. Komplit banget ujan aer, angin, plus petir dan kilat (apa bedanya??hehe) ditambah mati lampu.
Hampir 2 jam badai itu berlangsung. Edan emang.Dan setelah mereda, berita2 heboh terdengar keseantero jagad raya. Mulai dari robohnya pohon2 di sepanjang kebun raya bogor (pastinya!!), sampe bangunan yang hancur (teras sebuah pertokoan), daaan dua buah pohon besarrrrr di depan mantan SD gw jaman dulu. Hiks. Pohon penuh kenangan tuh. Well… gak penuh kenangan sih, tapi pastinya, klo tu poon bisa cerita, dia mungkin akan menceritakan banyaaaak sekali kejadian2 di seputaran Be-Em, Katedral dan Seminari itu. Sepertinya tu poon dah bediri sejak jaman belanda. Abis tua banget!
____________________________________
well, that is Bogor.
Itu tadi sekelumit info soal gimana keadaan bogor tiap kali hujan badai menerjang. Jangan tanya musim apa di bogor, karena bogor cuman kenal satu musim: HUJAN.
Agak sedikit rancu yah, secara paginya di awal bulan ini, gw menulis salah satu penyebab gw mencintai bulan ini adalah karena cuaca musim panas yang cerah ceria. Eh, malah malemnya gw diterjang hujan badai petir (sedikit berharap gak papa toh?)
Anyway, what I wanna say here is just… itu adalah sisi unik dari kota Bogor. Kota yang terkenal dengan frekuensi petir yang begitu teramat sering. Bahkan, seinget gw, frekuensinya paling tinggi sedunia. Jadi emang bener sih klo kota bogor dibilang kota petir, selaen kota hujan. Mungkin para saudara-saudari petir yang terhormat itu senang sekali mengadakan pesta di kota ini. terlalu banyak arena bermain, ato memang DJnya jago mixing, jadi kota ini sering dijadikan venue rave party for the lightnings, hehehehe… (ini contoh ke-desperate-an gw, jd ngaco!).
Satu lagi yang bikin bogor unik adalah ke-statis-annya di tengah pengaruh dinamika super cepat kota Jakarta yang cuman berjarak 1 jam aja dari bogor. Jangan deh, nyari toko buka di atas jam 10 malem ato jamuran club/pub yang menjadi pelampiasan napsu hedon para penghuni kota ini. Mau nyari sampe tua juga ga akan nemu!
Di atas jam 11 malam, tempat yang paling rame didatangin dan bisa dipastikan membuat sedikit kemacetan adalah…… PASAR. Bukan Pasar Malem yang ada komidi putar ato rumah hantu dari kayu itu. Tapi Pasar…Pasar Tradisional. Yup. Coba aja arahkan kendaraan kalian ke daerah Pecinan Surya-Kencana atau daerah Jalan Merdeka (depan Bioskop ‘Ahoi’ Presiden). Kalian akan disambut dengan jejeran tukang sayur, daging, ikan, buah maupun mobil-mobil pick-up yang lagi bongkar muatan ratusan ikat bayam, kangkung ato… (favorit gw) PETAI!!! Hahaha… Jangan ngomel2 klo mobil terciprat aer ikan/becek2an ato kesenggol tumpukan pete yang naek becak,hehe. Tapi memang begitu keadaannya sih. Belom lagi ditambah orang-orang yang belanja yang tumplek blek kayak yang ngejar nonton konser Peterpan (tapi versi nenek2 kli ye. Secara yang belanja udah bangkotan kabeh). Dan tentunya, kesemrawutan itu masih ditambah dengan beberapa angkot yang secara jalanan sepi, mulai nge-tem dan parkir seenak udel di tengah jalan.
Suatu saat di hari kerja (salahnya gaul di hari kerja), gw dan beberapa temen iseng ke sebuah club di daerah 'pinggir danau' kota bogor (alah!), dan… pendatangnya cuman segelintir orang. Kita ber-6 ditambah 5-10 orang laen yang duduk2 nontonin live music (gak tau ya, klo ternyata mereka yang kerja di situ,ehe). Sumpah. Kita mati gaya. Secara, kita yang heboh sendiri. Nari2 kayak orang gila, temen gw setengah mabok (gw??hehe), teriak2. it’s a normal thing to do saat kalian berada di sebuah club yang mangkal di sebuah gedung di daerah semanggi atau di daerah Dharmawangsa kali ye… tapi klo di situ… hihihihi. Sepiiiii. Bikin loe berasa masuk ke sebuah mesin waktu dan hinggap di suatu ruang tunggu eksekusi. Gak ada gairah hidup. Rata2 cuman duduk, mengaduk-aduk minumannya, menandaskan botol demi botol bir, dan menatap lurus-lurus pada kumpulan anak muda di tengah venue yang lagi heboh menggusung lagu2 top 40.
Kehidupan kota Bogor memang berlangsung pelan, menghentak seketika dan di saat bersamaan berhenti untuk tidur lama (taelaaahh. Bahasa gw nih?!).
Kayaknya bogor rame klo pas malem minggu ato malem2 liburan. Dan venue yang pastinya penuh manusia biasanya standard…tempat makan. Nah… klo ini emang Bogor terkenal dengan tempat makan kaki limanya yang bejibun dan enak2. Mulai dari daerah air mancur, pajajaran, sepanjang suryakencana-siliwangi-batu tulis, sampe pengadilan/pasar anyar. Daerah2 sekitaran itu tuh yang selalu dijadikan tempat mangkal buat yang pengen cari jajanan tradisional yang yummy baik halal maupun haram (sate babi yang aromanya selalu menggoda tiap gw nongkrong di Toko ABC dan hanya bisa mendengus kesal kenapa harus haram… hehehe).
Kehidupan kota Bogor ya gitu gitu aja emang. Gak ada yang spektakuler. Layaknya medan jalanan, pastinya kota Bogor nih tergolong jalan bebas hambatan yang lurus dan mulus (jalanan kota Bogor tp kyknya bergelombang ye) tanpa belokan/tikungan tajam yang membakar adrenalin (apa sih?!).
Bogor emang bukan Jakarta yang selalu dipenuhi oleh cahaya kehidupan malam, yang selalu punya energi lebih untuk hidup. Seakan tak ada waktu untuk duduk dan bersantai.Bogor juga bukan Bandung (walau sekarang FO menjamur dimana-mana) yang walaupun memiliki jiwa sama dengan Jakarta (selalu berdetak-detak tanpa henti), tapi dengan aura kehidupan yang gak metropolis banget.
Bogor hanyalah Bogor. Kota yang punya ribuan cara untuk meninabobokan penduduknya yang sudah letih untuk ‘menguras energi lebih’. Kota yang dengan setia selalu membasuh seluruh panas dan beban dalam diri dengan siraman air dari langit (dan sedikit kejutan dengan petirnya??).
Well, that is Bogor. Suka ato enggak, itulah Bogor.Dan gw sudah hidup di kota ini selama 26 tahun (kurang sekian hari lagi tepatnya), merasakan perubahan demi perubahan yang terjadi (menjadi lebih baikkah? TIDAK). Apakah gw akan terus menetap di kota ini? Entahlah. Mungkin suatu saat kota ini akan menjadi kota masa lalu yang penuh kenangan dalam diri gw. who knows? (mana tau gw dpt gawean overseas toh?!?!)
istana bogor.saksi bisu kehidupan kota ini.icon yg selalu penuh misteri, membuat kota bogor pun diliputi aura mistis.
__________________________________
baru nyadar, ni kota udah 500an taon ya? ulang taon jg bln juni ini ya?
well... hepi b'day to bogor then.
Nah, nyadar juga...
ReplyDeleteGimana mo 'June, I'm in love' kl petirnya bisa bikin orang mati mendadak?
But still,
I love Bogor, more than you guys know..
Happy Birthday Bogor!!!!
Love ya always...
Melihat ceritanya, bagus juga, kayaknya saya juga betah di Bogor. May be next time saya jalan2 di Bogor. Suasananya men-tentramkan sekali, tenang dan tidak banyak bergejolak dan berubah.
ReplyDeleteThanks atas infonya
to anonymous:
ReplyDeletebutuh guide? anytime is welcomed ^_^V
satu hal yang menguji kesabaran di kota Bogor adalah.... angkotnya. tapi terlepas dari benda yang satu itu, you'd love this city a lot.
untuk wisata kuliner, Bogor punya ratusan kandidat kok. relatif murah pula. just surt it up!
cheers!
-niken-