Tuesday, July 04, 2006

JOURNAL OF THE TEN HECTIC DAYS ON ROAD pt. II

__________________________

20.06.06
[Staying alive: suroandboyo]



Rencana hari ini gak jauh beda. GAWE (again).
Usai meeting, gw dan temen gw kembali mengunjungi sebuah mall yang letaknya di ujung berung (hehehe). Gak mau susah, naek taksi dong. Letak mall-nya di sebuah komplek elit (macem Pondok Indah Jakarta gitu dah).
Setelah nengokin butik, keliling department store disitu, beli snack buat meeting dan memuaskan napsu pengen nyoba makanan hotel (pastry Shangri-La Hotel kok dijual murah disitu yak??curiga udah yang 2 hari lalu neh), gw dan temen gw pun kembali ke hotel (buat kembali mengunjungi toko dan menepati janji untuk entertaint seorang koordinator area di sana).

Sebuah restoran steak and seafood pun dipilih dari deretan chinnesse food (padahal, babi panggang wijen itu sudah menggoda sekali... jelas HARAM kali!).
Selalu suka sama resto yang satu ini. Steaknya murah, salad en dessertnya gratis. Buset dah... ngobrol 3 jam di situ juga bisa!
Dan bener aja, kelar dari resto itu, perut gw makin membuncit dan terasa begitu berat!

Kembali menengoki counter2, lalu sempet digangguin sobat gw yang di bali dan menggosip cukup lama sebelum akhirnya harus kembali muterin mall itu untuk beli sedikit ‘oleh-oleh’ buat orang-orang toko (hari gini gak entertaint sana sini mah orang sakti namanya). Busyet dah, milih oleh2 aja menghabiskan setengah jam untuk mikir dan jalan menuju tokonya dan tambahan setengah jam lagi untuk bertransaksi. Intinya... lama dah!

Jam setengah enam, akhirnya kembali ke kantor berbekal satu gelas venti caramel macchiato starbucks (ngidam neh,susah!). Pastinya, orang2 hotel cukup terbengong2 secara jauh2 ke surabaya, tentengan gw isinya barang2 ‘jakarta’ semua dari eaton, breadtalk sampe starbucks, hehe.

Meeting sore digelar dan berakhir sekian jam kemudian, dan akibat melupakan sebuah tugas penting untuk mendokumentasikan counter, akhirnya malem itu gw dan temen gw pun harus kembali memasuki mall jahanam itu untuk yang kesekian kalinya. Gw gak tau deh berapa kali tepatnya melewati deretan toko yang sama, menaik-turuni eskalator yang sama dan melihat sosok information yang sama. Pastinya... SERING! Sampe pusing sendiri gw.

Jam 10 malem, gw udah all packed en all set untuk menarikan jari jemariku di atas tuts-tuts alfabeth dan angka, sibuk menuangkan banyak dongeng yang berkecamuk dalam kepala ini.


_____________________________________
Dibuat di sebuah kamar hotel bintang sekian di malang yang sedikit creepy.sendirian,akibat teman gw yg msh reunian ama temen2 kampusnya di lobi hotel.menderita sakit pinggang juga akibat duduk selama 6 jam dalam perjalanan surabaya-malang yang merana banget dah!!!!lalu terbengong2 mendapati kota sunyi seperti malang ini.how can they even stay-awake here?!?!
@21.06.06@

****************************************


21.06.06
[The4thday: a looooooooonnnnng journey to malang]

(no wonder they call it ‘malang’. Memang malang benar nasib penghuninya.)


Rencana hari ini cukup sedikit repot. Secara, gw dan temen gw harus segera angkat kaki ke malang untuk survey market. Walah2 i can’t even believe i have to get thru this kind of journey.

Jadi, ceritanya gw dan temen gw akhirnya menyewa sebuah travel untuk mengantarkan ke malang. Jam 9 tepat (sesuai perjanjian), jemputan pun tiba. Akhirnya!!!! Mobil berjalan dan si supir mengingatkan untuk pindah tempat karena ternyata mobil itu fully-booked. Okeh, no problemo dah.

Muter2 daerah surabaya, sampe akhirnya berhenti di sebuah bangunan sekolah (sejam kemudian, tepatnya) daaaannnn mengakut 3 orang penumpang PLUS tumpukan barang yang buanyaaaaakkkk buanget! Bahkan gw dan temen gw pun harus berdesakan di bangku belakang, rebutan tempat sama dos monitor kompi dan travel bag. HEBAT!

Perjalanan dilanjutkan. Menjauh dan menjauh.
Akan tetapi, mobil kembali berbelok memasuki komplek perumahan. TERNYATA... kembali mobil itu harus mengangkut penumpang. Sempet2nya tuh ibu2 minta berenti untuk beli roti di pinggir jalan lagi, HERAN!

Bener2 meninggalkan kota ini tepat pada pukul 11.30 siang. Busyeat dah! Gw ikut keliling surabaya selama 3 jam-an dan sumpah bikin punggung gw encok, batu di ginjal gw membesar akibat nahan p***s dan kedua kaki gw sepertinya udah mati rasa.

Perjalanan ke malang memang amat sangat panjang dan membosankan. Sebenernya, jarak surabaya-malang mungkin sekitar jakarta-bandung via puncak, minus kelok-kelokan jalannya yang menanjak ato menurun. Tapi, hari itu perjalanan terasa lama gara2 lumpur panas sialan yang memaksa kita untuk memutar jalan menjadi lebih jauh dan lama.
Kebayang dooonggg???? Makin tertekuk aja badan gw.

Anyway, jam 3 lewatan pun gw dan temen gw sampe di hotel. Aiihh... hotel yang aneh. Walau gitu, fasilitasnya lengkap sih. Bahkan travel bironya pun sangat ramah fasilitas (ada anter jemput bandara juanda – malang segala!!! Hotel bintang 4 di surabaya kalah deh!).

Setelah un-load barang, diputuskan untuk segera... bekerja. Survey market, ceritanya. Ke sarinah yang terletak di (katanya) alun-alun kota. Wuiiiihhhh...... alun-alun kota perasaan gw gak pernah sepi deh, tapi yang ini, sepi buanget jek!!!! Pusing gw! Akhirnya, setelah sekian belas menit keliling sarinah, gw dan temen gw pun end-up di sebuah resto jaman baheula yang terletak di sebuah ujung jalan. Seberang2an dengan sarinah sih...

Nongkrong di situ sekian jam, nemenin temen gw makan sop buntut dan gw menghabiskan segelas es krim home-made situ, lalu menyusuri jalanan melihat-lihat koleksi burung, ikan hias dan tanaman hias di sepanjang jalan.

Setelah puas foto-foto di icon-nya malang, gw dan temen gw pun memutuskan untuk pergi ke MaTos (Malang Town Square) yang kata temen gw yang tinggal di Malang, harus dijadikan prioritas utama market survey karena menurutnya, mall yang satu ini ‘lebih hidup’.

Gw gak tau persis sih apa term makna ‘lebih hidup’ itu di kota ini, karena pada dasarnya, mall ini gak serame yang gw bayangkan. Bayangan gw adalah Cilandak Town Square (secara namanya sama aja gitu) tapi ternyata? Gak ada apa-apanya cing! Gilingan yak, gimana bisa orang-orang di sini hidup tanpa adanya sumber keriaan sih? Mungkin definisinya beda kali ya... ekspektasinya pun gak sama.

Dan lucunya, saat malam turun pun kota itu makin terasa sepi tanpa suara berarti. Jam 7 malem pun bagaikan sebuah kota di jam 11 malem. Sunyi senyap. Jadi mati gaya. Cuma ngikut temen gw reunian sama temen2 kuliahnya untuk makan semangkuk bakso malang yang rasanya sih, namanya juga bakso ya gitu2 aja sih. What d’you expect anyway toh? Tapi kan gw lagi pengen makan yang panas2 jadi sah2 aja kan klo pengen makan bakso?

Pulangnya, jam 10 malem, udah gak bisa ngapa2in lagi. Jadi, siap2 duduk dengan manis di depan tipi sambil nonton bola yang ternyata bukan argentina vs belanda (salah info nih pak satpamnya) dan akhirnya memutuskan untuk TIDUR.

____________________

Dire-edit saat jerman tengah maen bagus lawan swedia, di sebuah hotel di kawasan pantai kuta.harusnya keluar malem ini sama sobat gw, tapi anaknya sakit, mau ngajak temen gw jalan, dia juga sakit. Alhasil, end up di kamar hotel dan mengamati permainan klose dan kawan-kawan sambil menarikan kembali jari jemari ini.
@11.30wita@


****************************************


22.06.06
[
5th day: heading towards nowhere. waiting and watching the clock.
A reunion in BALI
]


Jam 5 tepat gw dan temen gw sudah duduk manis di depan tipi. All set, all packed. Temen gw yang mulai tepar kembali tertidur, sementara gw memandangi layar tipi yang nampilin tanding bola ulangan sambil mengoleskan pelembab ke seluruh permukaan wajah.

Rencananya, hari ini adalah hari keberangkatan ke Bali. Kota ke-4 yang jadi tujuan tur kali ini. Flight sih jam 13.10 wib. Akan tetapi, sehubungan adanya masalah jalan raya, yah perjalanan yang bisa 3 jam paling telat, katanya sih mulur sampe 5 jam-an. Wow.

Menurut pihak travel (sayangnya kok bukan fasilitas anter-jemput hotel yang dipake ya), penjemputan akan dilaksanakan pada jam ENAM pagi. Jadilah, jatah sarapan di-boks-kan oleh pihak hotel (agak sedikit nyesel juga sih).

Ditunggu-tunggu. Dinanti-nanti. Detik demi detik berlalu. Tak kunjung jua sosok mobil penjemput itu muncul. Baru menampakkan moncong mobilnya pada saat jarum pendek manteng di angka 7 dan si panjang menunjuk angka 12. Hm... bukan awal yang bagus sepertinya.

Setelah ditanyakan pada sang supir, ternyata travel ini fully-booked, yang artinya, kembalilah jok paling belakang menjadi andalan sarang gw dan teman gw. Harus memangku si adik laptop dan juga satu kardus oleh2 keripik pesenan anak-anak kantor.

Jemput sana sini. Sempat dipaksa nunggu seorang ibu-ibu yang lagaknya sok penting banget, bolak-balik masuk tengah kota untuk hal tak perlu. Aneh2 aja deh pokoknya. Mungkin gak hanya surabaya yang aneh, tapi malang pun aneh. Entah ya, mungkin karena karakteristik kotanya yang santai yang bikin penduduknya pun ‘laid-back’.

Untungnya, si supir ini memiliki skill dan road-knowledge (kyk product-knowledge aja) yang sangat memadai, sehingga tanpa harus ikut2an macet sekian jam, mobil itu bisa meluncur tanpa hambatan (kecuali medan jalan yang gak mulus) melewati jalan2 pedesaan yang kiri kanannya dihiasi pemandangan sawah dan kerbau (agak sedikit off-road lah). Sempet tertidur sebentar di jalan, secara bosen banget dari jam 6 pagi udah stand-by aja gituh.

2 jam-an setengah selepas jam 9 pagi (waktu teng kita meninggalkan malang, red), muncullah marka jalan yang membuat gw tersenyum lebar.
BENTAR LAGI SAMPE SURABAYA! HUUURAAAAY!!!

Ternyata gak separah yang dibayangkan, karena perjalanan itu hanya berlangsung selama 2,5 jam (dihitung dari sejak ninggalin malang ya, bukan ninggalin hotel). Well, at least masih dalam batas normal-lah.

Sampe di Juanda, secara baru jam ½ 12, dan penerbangan masih sekian jam lagi, alhasil gw dan temen gw end-up di sebuah cafe untuk nikmatin semangkuk mie ayam dan sekotak teh botol. Nasi goreng yang seharusnya jadi menu sarapan dari hotel dihibahkan dengan suka rela pada supir travel itu. Gw udah il-fil makannya.

Ditunggu dan ditunggu. Terjadilah sebuah delay. Gak lama sih, untungnya, hanya sekitar setengah jam. Tapi berhubung temen gw udah mulai gak enak badan (pengaruh suhu udara plus kecapekan), suasana nunggu tidak terasa nyaman.

Finally terbang!!!!
Gak pernah gw segitu antusiasnya menyambut penerbangan. Karena dalam benak gw, udah terbayang pertemuan dengan sahabat lama yang udah 2 taonan tak bersua. KANGENNNN!!!

Saking kangen dan excitednya dengan rencana pertemuan ntar sore, gw sampe tak begitu memikirkan kenyataan bahwa anter jemput hotel-bandara itu belum datang. Jadi judulnya: MENUNGGU lagi! Hehehe. Lumayan, selama menanti, pemandangan begitu indahnya (bule, red).

Sampe hotel (entah kenapa mereka bisa mengklasifikasikan hotel ini jadi bintang tiga ya), gw pun segera mandi sepuas hati. Sampe gak denger kalo sobat gw udah dateng.

AKHIRNYAAAA!!! Bertemulah gw dengan keluarga bahagia itu!
Sobat gw kali ini mencat rambut cepaknya dengan warna kuning, dan pink electric. Intinya nyentrik dah! Ditambah tato kanji di punggung kirinya yang bertuliskan nama si anak. Bapaknya? Gak kalah nyentrik dah! Dengan piercing, tato dan rambut mohawk, berjanggut. Pokoknya LIAR dan GAHAR dah. Tapi.... begitu ngurus anak, duileh!!! Hilang dah segala predikat nyentrik, liar, ato gahar. Keduanya begitu menunjukkan sisi nurturing yang gak ada duanya.

Gw dan keluarga sobat gw (temen kantor gw terkapar tak berdaya di kamar hotel) pun end-up di sebuah mall besar yang terletak di pinggir pantai. Bergosip dan menikmati satu menu makan lengkap (Tom Yam Goong plus nasi) dan segelas kopi bali.

Sebuah reuni kecil yang cukup menyeret gw jauh keluar dari kehidupan nyata gw saat ini.

Dan sebuah pertanyaan datang, “kapan lu keluar dari kota itu?”
Hm.... “soon.”
Hanya itu jawaban yang bisa gw berikan. Entahlah, tapi memang benar kalo sooner or later, that day will come. The day when i have to leave all behind to reach a new kind of life.

Yang pasti hari itu berakhir dengan sebuah senyum dan kembali kepala ini diisi dengan begitu banyak hal.

__________________

udah balik ke jakarta lagi dan sibuk berkutat dengan payroll yang begitu menyesakkan hati.
@29.06.06@

****************************************

to be continued...

No comments:

Post a Comment