Harus diakui kalau secara tak tertulis, di dunia musik sudah termaktub sebuah Standard Operational Procedure [SOP] untuk posisi VOKALIS sebuah band.
Coba perhatikan bersama-sama.
Well, at least, dari 100 band yang ada di dunia ini, 98 diantaranya menganut dan mempraktekkan SOP yang sama, terlepas dari isu asal band [termasuk negara, benua, propinsi, warna kulit, agama, apalah itu dalam dunia demografi], aliran musik, maupun gendernya.
Ini terjadi karena pada dasarnya, ada 2 jenis vokalis di dunia. Jenis yang emang terlahir sebagai vokalis dan jenis yang butuh lebih dari sekedar usaha ato niat buat jadi vokalis.
Nah, lucunya lagi, justru yang paling banyak adalah jenis kedua. Jenis yang begitu masuk ke dunia per-grup-musik-an, hanya jadi bagian seadanya dari industri itu, entah sebagai lelucon maupun peramai suasana. Jenis onehitwonder, yang mungkin sekian tahun lagi benar-benar memiliki predikat sebagai lelucon sesungguhnya.
Nah, demi menyamaratakan standar inilah diberlakukannya SOP Vokalis. Seenggaknya, jangan sampe terlalu njomplanglah antara yang terlahir ‘top notch’ sama yang pabrikan ‘yeaa...bolehlah’, gitu.
Well then, untuk menjadi seorang Vokalis, seseorang HARUS dan WAJIB (dengan atau tanpa paksaan) mengikuti aturan sebagai berikut:
1. GOOD LOOKING cenderung NARSIS ber-SEX APPEAL TINGGI
Yah, kalo gak memiliki ketiganya, minimal enak diliat, kamera-friendly, dan gak annoying [artinya wajahnya proposional, haha].
Kalaupun terpaksa karena saking tidak beruntung dilahirkan dengan wajah yang proposional, maka diharapkan (dengan amat sangat memohon) untuk kebaikan diri sendiri dan rakyat banyak, sebelum memutuskan untuk go-public, ada baiknya mengalokasikan dana khusus untuk melakukan make over besar-besaran dan tak lupa untuk maintenance.
Buat yang terlahir dengan ketiga anugerah diatas, segera maksimalkan sampai poll!
Sadari kelebihan dan eksplore sekaligus expose terus. Sky is the limit!
2. STYLISH kalo perlu TREND-SETTER
Mau itu tampil jadi rocker chic, gothic, urakan, cool as ice sampe beler krn teler bukan meler, yang pasti harus punya ciri sendiri. Entah itu potongan rambut, tattoo seluruh badan, aksesoris yang nempel di badan, out-fit sampe make-up, harus beda sendiri.
Soalnya, kalo tampil just-ordinary-like, gak akan keinget dan cenderung cepet dilupain [apalagi kalo ada saingan yang bawa musik setipe tapi lebih ‘tampil berani’].
Pokoknya, sebelom memutuskan untuk sign ke major label ato mutusin bikin band, pastikan dulu kalo band [khususnya vokalis] punya ciri khas yang hip biar bisa di-overhype
3. BERSUARA UNIK
Bersuara unik, bisa dari warna suara bisa juga make kekuatan aksen.
Semakin aneh, semakin gampang diciriin.
Jadi begitu denger lagu baru di radio, bisa langsung klik “eeh, lagu barunya si ini ya??”
4. ATTRACTIVE cenderung SENSATIONAL tapi GAK OVERACTING - POSER
Ini cenderung ke performa panggung alias konser.
Bisa dilakukan dengan banyak cara sih sebenernya, entah itu lari sana sini, pake baju ato dandanan aneh [kalo perlu sih gak pake baju sama sekali, hehehe^_^] ato manjat stage sampe ke acara ikutan surf-crowd. Atau melakukan gerakan-gerakan sensual mengarahkan ke orgasmic dancing?
Atau simply dengan cara sederhana, seperti menyanyi namun dengan kualitas suara yang flawless. Itu juga bisa. Sometimes, simple thing does count.
Ditanggung deh, atraksi panggung vokalis yang spektakuler bakal bikin orang rajin dateng ke konsernya [entah krn pengen denger musik ato liat aksi-panggung] dan jadi bahan omongan orang. Lama-lama, satu ato dua ciri stage-act, jadi trademark pribadi.
Tapi, atraksi ini sebaiknya tidak berlebihan sih. Soalnya, orang jadi males, mo nonton band nyanyi apa sirkus orang yaak, gituh. Apalagi kalo ternyata kemampuan musikalitasnya gak sebanding sama gembar-gembor atraksi panggungnya. Bleeh...!!!
Gw pribadi seneng liat vokalis yang nyanyi all-out dengan sesekali aja interaksi sama crowd, gak terlalu tebar pesona. Malah jadi kesannya, ngulur-ulur waktu, entah buat apaan.
5. LANCAR BICARA sebagai BAND-SPOKESPERSON
Walau yang lain mampu bicara (secara literally maupun kiasan) dan punya visi misi sama dengan vokalis dalam pembentukan band dan musiknya, tetap siapapun lebih tertarik pada isi kepala vokalis.
Admit it!
Semua interview pada mayoritas band, lebih milih menyorongkan cone-mikrofon ke mulut vokalis ketimbang drummer ato bassist. Coba aja perhatiin.
Seperti memonopoli mike di atas panggung sepanjang konser maupun di studio rekaman masih kurang aja gitu bagi vokalis.
Mungkin, lama-lama, posisi vokalis berubah titel menjadi microphonist, hahaha!!
Untuk mencegah terlihat kosong atau lost direction, maka seorang vokalis perlu dan sangat diharuskan untuk paham konsep [band, musik dan proses penciptaan album], melek dunia [kalo mendadak ditanya opini soal masalah sosial, politik ato soal ilmu pengetahuan musik], dan tentu tidak gagap.
Percayalah, semakin berisi kepalanya vokalis, maka penggemar makin respek.
6. DATER cenderung PK [alias Penjahat Kelamin]
Dating a Player is everyone’s dream.
Cewek maupun cowok. Percayalah. Biarpun kita mengernyit geli cenderung jijik pada playboy/playgirl dan bad-mouthing them, tetep aja dalam diri tersimpan hasrat untuk berkencan dengan mereka.
Dan, semakin banyak acara kencan yang dijejal oleh vokalis, maka semakin terkenal dirinya, semakin sering digosipin dan entah bagaimana menjadi sebuah pengakuan kalau dirinya adalah SE-SE-O-RANG.
Nasib Penjahat Kelamin bukan vokalis, mungkin akan parah di dunia nyata, tapi tidak bagi seorang vokalis. Jadi, manfaatkanlah posisi vokalis untuk melekatkan label Penjahat Kelamin kuat-kuat di diri.
Bahkan ada selentingan komentar, “Yah, jadi vokalis gak PK mah namanya bodoh!!”
Oke, pilihan ada di tangan anda, mau dicap vokalis-BODOH karena gak PK atau vokalis-HEBAT karena menyebar benih dimana-mana.... hehehe.
7. DATING MODELS ato WHOEVER-CELEBS
Selaen PK, diharapkan untuk mengencani hasil produksi pabrik hiburan lainnya.
Entah itu model, sesama band [silang genre juga boleh] maupun aktris/aktor. Semakin banyak kencan, semakin banyak berita yang mengarah pada penguatan predikat point 6 dan 8, hehe.
Nah, ini juga harus ada partisipasi dari para manager/fame-consultant. Masing-masing panitia itu harus bisa baca, celeb mana yang pas buat dijodohin sama si vokalis. Either yang berkepribadian 180 derajat beda ato sama gokilnya sama si vokalis, yang penting, keberadaan mereka berdua harus sensasional. Hmm... kalo perlu bawa isu rentang usia sampe 20taon??
Bisa juga!
Segera gunakan mereka untuk bintang vidioklip, ato sewa mereka sebagai groupies untuk sementara sambil membicarakan kontrak 'mutual relationship' (sama-sama dongkrak popularitas dan penjualan album bukan?). Sukur-sukur hubungannya bertahan lama sampe kakek-nenek, kalo enggak ya.... masih banyak ikan di lautan (selama belom kena dampak global warming)
8. TABLOID-FRIENDLY a.k.a PENUH GOSSIP
Sebisa mungkin menyulut ‘berita’, apalagi di detik-detik menjelang launching single ato album baru, biar orang gak lupa sama keberadaan band tersebut setelah 1 ato 2 taon off buat nyiapin materi album baru [standar siklus artis “2 taonan album”, bukan??].
Beritanya harus yang menggelegar dan bikin semua tabloid sama infotainment ngeliput. Kalo perlu, sesuatu yang ekstrim kayak ngehamilin groupie, ato berubah orientasi seks, ato yaah... yang standar macem perceraian ato masuk penjara gara-gara mabok macem si PH (paris hilton, red) itu juga bolehlah.
9. TROUBLE MAKER a.k.a BAD BOY/GIRL mampus
Naah...
Beginian nih yang didemenin! Ini juga yang menyokong 3 item diatas.
So pasti bakal banyak berita sensasional begitu loe memantek diri dengan tagline ‘BadBoy’/ ‘BadGirl’.
Pilih ajalah mau yang trouble maker setengah-setengah ato yang total-all-out.
Anywhich, pastinya selalu jadi serbuan reporter gosip dan band gak akan luruh popularitasnya.
Kalo perlu nih, tampilin pribadi yang beler mulu (beneran mabok ato kagak, yang penting beler deh! Jangan meler!! Hehe.) Baek tampang maupun cara ngomong, harus beler.
Ato yang selebor gak genah kayak gelandangan gak mandi sebulan gitu deh (tapi tetep facial biar tetep kamera-friendly, halah!!)
Keluar masuk penjara ato institusi rehabilitasi juga lebih seru lagi.
Bikin masalah mulu dengan ngajakin berantem siapa aja ato tukang gebukin paparazi? Boleeh.
Tinggal pilih, mana yang paling seru.
Kalo perlu, semua tindak laku brutal.
10. [kalo perlu] PUNYA MASALAH PSIKOLOGIS
Kalo trik-trik diatas masih kurang greget ato... entah bagaimana tidak berhasil digunakan buat dongkrak popularitas, mungkin ada baenya ngangkat isu psikologis.
Bisa dimulai dari ketergantungan obat bius [sex, drugs and rocknroll, beibeh!!] lalu diberitakan hampir OD [gw rasa, tadinya kurt cobain hanya mau sampe hampirOD, tapi kelewatan dosis jadi malah mati], ato klomplikasi mass-phobia sampe anoreksia [macem Daniel Johns-nya Silverchair], ato bisa juga menjurus ke ‘comitting suicide’??
Waduuh, ditanggung dah, gak akan kelupa!
11. Melakukan hal-hal DILUAR DARI KAMUS BIASA
Seperti mungkin melakukan ritual sekte tertentu?
Hobi banget minum darah kelelawar ato binatang laen yang gak wajar (darah belalang mungkin? ^_^) Ato hobi ngoleksi tulang belulang?
Intinya, uniquelly weird, hahaha.
Okeh...
Did I miss sumthng?
Adding the List is available and welcomed, hehehe.
List diatas memang bisa dijadikan pedoman bagi anggota band lainnya sebagai hukum Sunah.
Boleh banget dilakukan non-vokalis, bila ternyata 11 butir dalam SOP itu tidak dapat membantu performa vokalis maupun mendongkrak popularitas band dan mengalirkan kucuran dana ke rekening mereka.
Kalo sudah begini, yaa... apa mau dikata, emang nasibnya gak jadi center of attention barangkali, hehe.
So, make sure to follow the SOP before you jump into the music-business and SREAMIN-DA-MIC!!
Hmm...
Hidup sebagai vokalis band memang tugas dan konsekuensinya banyak yaa...
_____________________________
Coba perhatikan bersama-sama.
Well, at least, dari 100 band yang ada di dunia ini, 98 diantaranya menganut dan mempraktekkan SOP yang sama, terlepas dari isu asal band [termasuk negara, benua, propinsi, warna kulit, agama, apalah itu dalam dunia demografi], aliran musik, maupun gendernya.
Ini terjadi karena pada dasarnya, ada 2 jenis vokalis di dunia. Jenis yang emang terlahir sebagai vokalis dan jenis yang butuh lebih dari sekedar usaha ato niat buat jadi vokalis.
Nah, lucunya lagi, justru yang paling banyak adalah jenis kedua. Jenis yang begitu masuk ke dunia per-grup-musik-an, hanya jadi bagian seadanya dari industri itu, entah sebagai lelucon maupun peramai suasana. Jenis onehitwonder, yang mungkin sekian tahun lagi benar-benar memiliki predikat sebagai lelucon sesungguhnya.
Nah, demi menyamaratakan standar inilah diberlakukannya SOP Vokalis. Seenggaknya, jangan sampe terlalu njomplanglah antara yang terlahir ‘top notch’ sama yang pabrikan ‘yeaa...bolehlah’, gitu.
Well then, untuk menjadi seorang Vokalis, seseorang HARUS dan WAJIB (dengan atau tanpa paksaan) mengikuti aturan sebagai berikut:
1. GOOD LOOKING cenderung NARSIS ber-SEX APPEAL TINGGI
Yah, kalo gak memiliki ketiganya, minimal enak diliat, kamera-friendly, dan gak annoying [artinya wajahnya proposional, haha].
Kalaupun terpaksa karena saking tidak beruntung dilahirkan dengan wajah yang proposional, maka diharapkan (dengan amat sangat memohon) untuk kebaikan diri sendiri dan rakyat banyak, sebelum memutuskan untuk go-public, ada baiknya mengalokasikan dana khusus untuk melakukan make over besar-besaran dan tak lupa untuk maintenance.
Buat yang terlahir dengan ketiga anugerah diatas, segera maksimalkan sampai poll!
Sadari kelebihan dan eksplore sekaligus expose terus. Sky is the limit!
2. STYLISH kalo perlu TREND-SETTER
Mau itu tampil jadi rocker chic, gothic, urakan, cool as ice sampe beler krn teler bukan meler, yang pasti harus punya ciri sendiri. Entah itu potongan rambut, tattoo seluruh badan, aksesoris yang nempel di badan, out-fit sampe make-up, harus beda sendiri.
Soalnya, kalo tampil just-ordinary-like, gak akan keinget dan cenderung cepet dilupain [apalagi kalo ada saingan yang bawa musik setipe tapi lebih ‘tampil berani’].
Pokoknya, sebelom memutuskan untuk sign ke major label ato mutusin bikin band, pastikan dulu kalo band [khususnya vokalis] punya ciri khas yang hip biar bisa di-overhype
3. BERSUARA UNIK
Bersuara unik, bisa dari warna suara bisa juga make kekuatan aksen.
Semakin aneh, semakin gampang diciriin.
Jadi begitu denger lagu baru di radio, bisa langsung klik “eeh, lagu barunya si ini ya??”
4. ATTRACTIVE cenderung SENSATIONAL tapi GAK OVERACTING - POSER
Ini cenderung ke performa panggung alias konser.
Bisa dilakukan dengan banyak cara sih sebenernya, entah itu lari sana sini, pake baju ato dandanan aneh [kalo perlu sih gak pake baju sama sekali, hehehe^_^] ato manjat stage sampe ke acara ikutan surf-crowd. Atau melakukan gerakan-gerakan sensual mengarahkan ke orgasmic dancing?
Atau simply dengan cara sederhana, seperti menyanyi namun dengan kualitas suara yang flawless. Itu juga bisa. Sometimes, simple thing does count.
Ditanggung deh, atraksi panggung vokalis yang spektakuler bakal bikin orang rajin dateng ke konsernya [entah krn pengen denger musik ato liat aksi-panggung] dan jadi bahan omongan orang. Lama-lama, satu ato dua ciri stage-act, jadi trademark pribadi.
Tapi, atraksi ini sebaiknya tidak berlebihan sih. Soalnya, orang jadi males, mo nonton band nyanyi apa sirkus orang yaak, gituh. Apalagi kalo ternyata kemampuan musikalitasnya gak sebanding sama gembar-gembor atraksi panggungnya. Bleeh...!!!
Gw pribadi seneng liat vokalis yang nyanyi all-out dengan sesekali aja interaksi sama crowd, gak terlalu tebar pesona. Malah jadi kesannya, ngulur-ulur waktu, entah buat apaan.
5. LANCAR BICARA sebagai BAND-SPOKESPERSON
Walau yang lain mampu bicara (secara literally maupun kiasan) dan punya visi misi sama dengan vokalis dalam pembentukan band dan musiknya, tetap siapapun lebih tertarik pada isi kepala vokalis.
Admit it!
Semua interview pada mayoritas band, lebih milih menyorongkan cone-mikrofon ke mulut vokalis ketimbang drummer ato bassist. Coba aja perhatiin.
Seperti memonopoli mike di atas panggung sepanjang konser maupun di studio rekaman masih kurang aja gitu bagi vokalis.
Mungkin, lama-lama, posisi vokalis berubah titel menjadi microphonist, hahaha!!
Untuk mencegah terlihat kosong atau lost direction, maka seorang vokalis perlu dan sangat diharuskan untuk paham konsep [band, musik dan proses penciptaan album], melek dunia [kalo mendadak ditanya opini soal masalah sosial, politik ato soal ilmu pengetahuan musik], dan tentu tidak gagap.
Percayalah, semakin berisi kepalanya vokalis, maka penggemar makin respek.
6. DATER cenderung PK [alias Penjahat Kelamin]
Dating a Player is everyone’s dream.
Cewek maupun cowok. Percayalah. Biarpun kita mengernyit geli cenderung jijik pada playboy/playgirl dan bad-mouthing them, tetep aja dalam diri tersimpan hasrat untuk berkencan dengan mereka.
Dan, semakin banyak acara kencan yang dijejal oleh vokalis, maka semakin terkenal dirinya, semakin sering digosipin dan entah bagaimana menjadi sebuah pengakuan kalau dirinya adalah SE-SE-O-RANG.
Nasib Penjahat Kelamin bukan vokalis, mungkin akan parah di dunia nyata, tapi tidak bagi seorang vokalis. Jadi, manfaatkanlah posisi vokalis untuk melekatkan label Penjahat Kelamin kuat-kuat di diri.
Bahkan ada selentingan komentar, “Yah, jadi vokalis gak PK mah namanya bodoh!!”
Oke, pilihan ada di tangan anda, mau dicap vokalis-BODOH karena gak PK atau vokalis-HEBAT karena menyebar benih dimana-mana.... hehehe.
7. DATING MODELS ato WHOEVER-CELEBS
Selaen PK, diharapkan untuk mengencani hasil produksi pabrik hiburan lainnya.
Entah itu model, sesama band [silang genre juga boleh] maupun aktris/aktor. Semakin banyak kencan, semakin banyak berita yang mengarah pada penguatan predikat point 6 dan 8, hehe.
Nah, ini juga harus ada partisipasi dari para manager/fame-consultant. Masing-masing panitia itu harus bisa baca, celeb mana yang pas buat dijodohin sama si vokalis. Either yang berkepribadian 180 derajat beda ato sama gokilnya sama si vokalis, yang penting, keberadaan mereka berdua harus sensasional. Hmm... kalo perlu bawa isu rentang usia sampe 20taon??
Bisa juga!
Segera gunakan mereka untuk bintang vidioklip, ato sewa mereka sebagai groupies untuk sementara sambil membicarakan kontrak 'mutual relationship' (sama-sama dongkrak popularitas dan penjualan album bukan?). Sukur-sukur hubungannya bertahan lama sampe kakek-nenek, kalo enggak ya.... masih banyak ikan di lautan (selama belom kena dampak global warming)
8. TABLOID-FRIENDLY a.k.a PENUH GOSSIP
Sebisa mungkin menyulut ‘berita’, apalagi di detik-detik menjelang launching single ato album baru, biar orang gak lupa sama keberadaan band tersebut setelah 1 ato 2 taon off buat nyiapin materi album baru [standar siklus artis “2 taonan album”, bukan??].
Beritanya harus yang menggelegar dan bikin semua tabloid sama infotainment ngeliput. Kalo perlu, sesuatu yang ekstrim kayak ngehamilin groupie, ato berubah orientasi seks, ato yaah... yang standar macem perceraian ato masuk penjara gara-gara mabok macem si PH (paris hilton, red) itu juga bolehlah.
9. TROUBLE MAKER a.k.a BAD BOY/GIRL mampus
Naah...
Beginian nih yang didemenin! Ini juga yang menyokong 3 item diatas.
So pasti bakal banyak berita sensasional begitu loe memantek diri dengan tagline ‘BadBoy’/ ‘BadGirl’.
Pilih ajalah mau yang trouble maker setengah-setengah ato yang total-all-out.
Anywhich, pastinya selalu jadi serbuan reporter gosip dan band gak akan luruh popularitasnya.
Kalo perlu nih, tampilin pribadi yang beler mulu (beneran mabok ato kagak, yang penting beler deh! Jangan meler!! Hehe.) Baek tampang maupun cara ngomong, harus beler.
Ato yang selebor gak genah kayak gelandangan gak mandi sebulan gitu deh (tapi tetep facial biar tetep kamera-friendly, halah!!)
Keluar masuk penjara ato institusi rehabilitasi juga lebih seru lagi.
Bikin masalah mulu dengan ngajakin berantem siapa aja ato tukang gebukin paparazi? Boleeh.
Tinggal pilih, mana yang paling seru.
Kalo perlu, semua tindak laku brutal.
10. [kalo perlu] PUNYA MASALAH PSIKOLOGIS
Kalo trik-trik diatas masih kurang greget ato... entah bagaimana tidak berhasil digunakan buat dongkrak popularitas, mungkin ada baenya ngangkat isu psikologis.
Bisa dimulai dari ketergantungan obat bius [sex, drugs and rocknroll, beibeh!!] lalu diberitakan hampir OD [gw rasa, tadinya kurt cobain hanya mau sampe hampirOD, tapi kelewatan dosis jadi malah mati], ato klomplikasi mass-phobia sampe anoreksia [macem Daniel Johns-nya Silverchair], ato bisa juga menjurus ke ‘comitting suicide’??
Waduuh, ditanggung dah, gak akan kelupa!
11. Melakukan hal-hal DILUAR DARI KAMUS BIASA
Seperti mungkin melakukan ritual sekte tertentu?
Hobi banget minum darah kelelawar ato binatang laen yang gak wajar (darah belalang mungkin? ^_^) Ato hobi ngoleksi tulang belulang?
Intinya, uniquelly weird, hahaha.
Okeh...
Did I miss sumthng?
Adding the List is available and welcomed, hehehe.
List diatas memang bisa dijadikan pedoman bagi anggota band lainnya sebagai hukum Sunah.
Boleh banget dilakukan non-vokalis, bila ternyata 11 butir dalam SOP itu tidak dapat membantu performa vokalis maupun mendongkrak popularitas band dan mengalirkan kucuran dana ke rekening mereka.
Kalo sudah begini, yaa... apa mau dikata, emang nasibnya gak jadi center of attention barangkali, hehe.
So, make sure to follow the SOP before you jump into the music-business and SREAMIN-DA-MIC!!
Hmm...
Hidup sebagai vokalis band memang tugas dan konsekuensinya banyak yaa...
_____________________________
GREAT VOCALIST in my opinion hanya Brandon Boyd of Incubus (haa!)
Walau, so far yang gw tau dirinya hanya mengikuti SOP diatas dari nomer 1 sampe 7, haha. Susahnya klo emang udah terlahir sebagai vokalis dan center of attention, gak perlu aneh-aneh ato jadi poser. Way to go, mas!!
Pemilik blog memang subjektif dalam hal ini, tapi acung sapa yang gak setuju!!!
Pasti gak pernah denger Incubus sebelomnya dan gak kenal ama mas Brandon.
Walau, so far yang gw tau dirinya hanya mengikuti SOP diatas dari nomer 1 sampe 7, haha. Susahnya klo emang udah terlahir sebagai vokalis dan center of attention, gak perlu aneh-aneh ato jadi poser. Way to go, mas!!
Pemilik blog memang subjektif dalam hal ini, tapi acung sapa yang gak setuju!!!
Pasti gak pernah denger Incubus sebelomnya dan gak kenal ama mas Brandon.
Minat baca-baca info konser incubus kemaren di Jakarta beberapa waktu lalu? Coba aja disini:
berlebihan deeeeh. Iyan Kaseleo gak bgituw
ReplyDelete