Wednesday, June 06, 2007

music and the story lies within


“...Music is my life...”

Itu quote hidup gw.
Walau fakta yang harus digarisbawahi tebal-tebal adalah kenyataan kalau gw buta musik. Maksudnya, gw tidak tahu menahu soal notasi musik, sejarah musik maupun soal istilah musik.
Tapi yang harus ditekankan adalah, gw penikmat musik.

Menikmati musik dengan mengandalkan telinga, hati, dan insting juga menyenangkan kok. At least, saat mendengarkan lagu, otak gak kerja ekstra untuk memetakannya secara musikalitas ataupun teoritis. Just let go and feel the music itself. Membiarkannya mengisi telinga dan mengirimkan sinyal-sinyalnya ke otak lalu melebur ke seluruh bagian tubuh.
Merasakan musik itu mengalir dalam darah dan menjadi well-blended adalah satu sensasi lain yang menggelitik dalam hidup ini.

Musik bagi gw udah jadi bagian hidup. Hampir semua lagu yang gw denger, punya ceritanya sendiri. Entah itu memang cerita hidup gw, orang lain, maupun karangan gw sendiri. Cerita yang bisa bikin gw hanyut dan menyatu dengan lagu itu sendiri.

Recent playlist:

Sidewalks [story of the year]
Sepertinya sih, satu-satunya lagu SOTY yang minus tereakan. Liriknya ngena banget, apalagi kalo dengerin yang versi akustik, hmm.
It’s about sighting your life from the sidewalk.
Then you’d realize what kind of life you’ve just passed thru.
It did to me.

Straightjacket Feeling [The All-american Rejects]
Sebenernya, hampir seluruh lagu TAaR ada di playlist gw, tp yang paling catchy dan selalu gw ulang adalah lagu yang satu ini. Seperti di lagu-lagu laennya di album ‘MOVE ALONG’, lagu ini bercerita soal relationship. Cerita tentang orang yang diputusin. Well, secara gw termasuk ‘tempat sampah emosi’ orang-orang yang diputusin dan memutuskan hubungan, sedikit banyak gw berempati dan lagu ini, draws exactly how it feels to be the DUMPED, haha.

yesterday was hell, but today I’m fine without you!!
SEMANGAAAT!!! ^_^V

Dig [Incubus]
It’s all about relationship. Bukan hanya terbatas pada intimate relationship sih. Tapi lebih ke finding someone you could rely on whenever you need them, gitu. Knowing that you’re not alone, and there’s someone outthere who’s willing to give you a clever medicine whenever nuts-virus is itching inside.
I must say, it’s... Deep.
Thanks for the ones who cure the itches in me. LUV Y’ALL!!

Anna-molly [Incubus]
Kalo Brandon (Boyd) bikin lagu ini terinspirasi pada cewek imajiner yang punya sense seperti dirinya, gw mengartikannya dalam kerangka yang berbeda.
Sebagai seorang anomali. Menentukan kapal mana yang akan dinaiki dan pulau mana yang dituju sebagai tempat membangun kehidupan.
Somehow, being Anna-Molly is the hardest part in life.
Begitu yang gw deskripsikan tentang lagu ini. It means a lot to me.

The Kill [30STM]
Ini lagu catchy banget. Sekali denger, langsung click sama liriknya. Satu hal yang gw suka adalah temanya yang bercerita soal finishing the other you. Menentukan pilihan mana ‘the real you’ yang akan dijadikan ‘pakaian’ seumur hidup. What can you say? Menentukan pilihan dan menjadi diri sendiri butuh lebih dari sekedar keberanian dan menjadi lifetime issue.

That’s why I like this song a lot.

Leave Out All The Rest [Linkin Park]
It’s like a requiem to me.
Cocok banget buat dijadiin pesan sebelum ‘pergi’.
Saat denger pertama kali album barunya LP, gw langsung click sama yang ini. Padahal, ada banyak lagu barunya LP yang slow dan juga ngarti banget. Tapi yang ini? Beda artinya buat gw.
when my time comes, forget the wrong that i’ve done, help me leave behind some reasons to believe. Don’t resend me, and when you’re feeling empty, keep me in your memories, leave out all the rest

well, it’s absolutely a requiem, ain’t it?
Like it.

That Time on The Ledge [Mew]
Hmm... salah satu lagu melancholic yang jadi OST sebuah cerita yang secara imajiner gw karang. Udah lama nyari OST yang tepat untuk scene itu, dan beberapa waktu lalu, menemukan lagu ini di sebuah situs. And I was shot, right at that moment.

Damn! It’s not an easy thing to blend mood and energy to make my fingers do the dancing. Sampe sekarang, scene itu belum tertuang secara nyata, damn me!

Breathing [Lifehouse]
Finding way back home. Itu ceritanya disini.
What can I say? Home is where your heart is. Bukankah?
Lagu ini jadi cerita bagus beberapa bulan lalu saat seorang teman lama out of nowhere datang di tengah kebimbangannya. Lalu, gw menghadiahinya sebuah buku yang bagus dan sebuah kutipan, “home is where your heart is” [entahlah, buku itu sudah selesai dibacanya atau belum]
Yang jelas, saat ini, dirinya sudah pulang. Bukankah begitu? ^_^V

Another Day [Lene Marlene]
Wiih, jangan tanya kenapa lagu popicisan begini bisa terlintas di benak gw, hahaha. Well, read the lyrics then you’d guess why I relate to this song.
Psstt... it’s kinda my lovelife-soundtrack, hehehe.

Sway [Bic Runga]
Yup Yup Yup!! Another lovelife-soundtrack. Stop swaying me to and fro, kinda having an aftermath-headache [or heartache??hehehe].
Ini lagu untuk masa lalu. Dan sekarang, biarpun sudah selesai, tetep enak untuk dinikmati. Bukankah?

Jojoushi [L’arc~en~Ciel]
Sesuai sama artinya, “puisi”, lagu ini enaaaakkk banget. Syumpe dee.
Ngedengerinnya, berasa dibacain puisi sama Hyde, hahaha.
Cerita dibalik ini? Gak ada sih, tapi enak aja didengerin, hihihi.

Everybody’s Changing [Keane]
Walau ada versi barunya, gw lebih suka yang asli. Lebih menggambarkan maksud dari lirik lagu itu.
Everybody is changing... it is called LIFE, ain’t it?

Walau beberapa waktu lalu, seorang teman berkata, “people change, but not her”
Dalam hati, gw berbisik, “She will. Someday. Have faith.”


Wah, sudah 12 biji yaa??
Banyak juga!!! Padahal, di playlist masih banyak lagunya. Playlistnya banyak lagi! Hahaha. Gak mungkinlah gw jembrengin disini semua, bukaann?? Bisa muntah-muntah yang baca, hoeekk!

Anyway, ada sisipan lagi sih, lagu yang lagi demen muter di kepala gw, sedikit guilty pleasure dari dunia EMO...

Teenagers [My Chemical Romance]
Musiknya lucu, catchy. Liriknya sih bagus, cuma mungkin bisa diartikan beda sama para teenagers yang notabene fans utama band ini.
Satu lagi yang bikin termehe-mehe adalah vokalisnya [Gerard Way] Selaen punya tampang okeh, jari-jari tangan si Gerard itu looh, panjang dan lentik dan kurus dan mulus.
DAMN!!! [I must admit I’m possessing fettish on fingers, hahaha]


Okay, that’s all folks, sedikit cerita tentang musik di telinga gw.
Menarik?
Enggak?

Nikmatin aja, that’s why you visit my page, rite??

_____________________________________________
[
on ears??] hmm... sedikit flashback mendengarkan sekompi kumpulan OASIS dan sedikit melarikan diri dari jeratan ‘dunia gelap pelacuran’ HAHAHAHA!!!

[created at] 00:47 AM - 060607

No comments:

Post a Comment