Monday, August 07, 2006

beautiful sunday

berawal dari suatu janji pertemuan dengan seorang sahabat lama, akhirnya kembali akhir minggu gw dilalui di luar rumah (seorang anak kos di rumah sampe protes ke nyokap gw “mba niken itu, ga pernah ada di rumah ya bu?? Hehehe. Sekarang2 aje siiihh).

Hari minggu pagi, gw memutuskan untuk berangkat ke tempat pertemuan sedikit lebih pagi, karena gw memilih jalan memutar dengan menaiki Pakuan instead of ngejar-ngejar bis di UKI. Tujuan gw cuman satu: mempunyai banyak waktu untuk sendiri (walau di public place, tapi kan yang laen gak kenal gw, jadi intinya sendiri lah). Waktu untuk sendiri ini gw manfaatin sepenuhnya untuk BACA (gileee! Lama bener gw gak baca-baca apapun lagi!).

Sebuah buku yang sudah berkelana mengikuti kemana pun gw pergi (jakarta-bogor-bandung) selama sekian minggu, akhirnya KELAR jugaaa. Dan seperti buku-buku lain karangan maestro cinta ini, selalu saja meninggalkan jejak dalam di benak dan hati gw (jadi iri bisa bikin buku se’dalem’ itu gimana seeehh!).

Sampe di tempat pertemuan (kenapa ya, gw selalu memilih toko buku untuk dijadikan tempat bertemu, hehee), kembali gw menjadi orang pertama yang tiba (well, I’m getting used to it anyway. Jadikanlah diriku orang yang selalu menanti!!! Ha!).
Daripada bengong, gw pun mulai memilah-milah buku mana yang bisa gw beli suatu saat bila dompet sudah tersuntik dana besar kembali. So far, selama sekian menit menanti, gw sudah mendapatkan 4 buah buku serius dan 1 buku lucu berjudul ‘embroidery’ (karangan seorang wanita timur tengah gitu deehh). Kenapa buku itu lucu?? Karena buku itu jenis ‘graphic book’ yang semi komik gitu. Kocak+konyol tapi ngangkat tema serius seputar wanita timur tengah dan happen to be juga terjadi di kebanyakan wanita lainnya. Seru. Gw sampe cekikikan sendiri bacanya. Mungkin suatu saat akan gw koleksi.

Akhirnya, setelah keliling toko buku plus dept store mall itu, bukannya mendapatkan buku, gw malah membeli sepasang sandal (yang sangat berguna sekali!!! Sendal gw putus pas pulang, jek!!) dan 4 buah underwear (gile! Butuh apa ngoleksi yee). Acara makan plus sesi pelepasan penat di hati pun dimulai dan diakhiri setelah 2 jam nongkrong menghabiskan (gw doang yang makan sih) 3 potong ayam (2 dada+1 paha) + capcay + nasi panas + ice lemonade + sisa tiramisu temen gw (hehehehe. Hati tenang, perut juga kenyaaanng!!!) diiringi tatapan sinis mba-mba waitressnya (ngusir nih yeee).

Sebenernya masih banyak yang ingin dicurahkan, karena sepertinya inti dari seluruh rasa tuh belum tergambar jelas, walau secara singkatnya sih udah kebayang (ya kan??).

Begitulah.Memang selalu mengasikkan acara ngobrol santai dimana pun berada. Apalagi kalo intim begitu. Suasana boleh rame, tapi tetep aja rasanya cuman gw dan dia yang lagi makan dan bercerita, sampe lupa waktu dan lupa mengecilkan volume suara dan tawa.

Mungkin, kalo iseng meneruskan sesi curhat itu di café lain, bisa-bisa baru kelar setelah mall itu tutup!!hehehe. Terlalu banyak yang ingin dibagi, terlalu banyak yang ingin dijelaskan dan terlalu banyak yang ingin ditanyakan. Suatu waktu, jika ada, pastinya akan terkuak semua. Mungkin saat itu, nantinya akan diperoleh gambaran yang jelas tentang aku, kamu, dirinya dan intrik kehidupan yang sedang kita hadapi, ya kan??

Udah lama sekali ya, gak saling cerita begini? Dulu, kita selalu bicara sampe mulut terasa berbusa tanpa mengindahkan tatapan kesal dan heran orang-orang segerbong gara-gara intonasi dan volume suara kita yang super power. Dari masalah kuliah, masalah film, masalah hdup dan cinta, sampe ngebahas para beggars di kereta ato F4??? Hehehe. Semua mua dibahas tanpa kenal situasi parah. Kangen juga masa-masa penderitaan kita berjuang untuk sekedar mendapatkan space untuk berdiri dalam kereta ekonomi jahanam itu.
Ingatkah bagaimana kita berdiri dengan satu kaki dari bogor-ui di pagi hari saat akan ujian filsafat gara-gara kereta mogok dan hanya berangkat satu set gerbong a.k.a cuma 4 gerbong saja yang akan mengangkut ribuan orang itu?!?! Oalaah… dan mengapa kita tetap tidak bisa menutup mulut ini dari muntahan kata-kata gila??? Gw rasa, orang-orang di sekitar kita udah mabok denger cerita-cerita dan sumpah serapah kita yee…

Anyway, pulangnya, gw kembali memilih kereta. Duduk di kursi empuk sembari menyumpahi seorang anak kecil yang selama perjalanan teriak-teriak gak jelas (heran deh, ortunya kok ngediemin sih? Kalo gw, anak gw kayak gitu udah gw tinggal. Kasih punishment, gitu loohh). Sempat terhanyut dalam lamunan, campuran antara pemikiran gw, sedikit imbas dari buku yang kelar dibaca, dan pembicaraan panjang kita.
Whatever happen next, I’m ready… to love again (and to be hurt, again…).
Begitulah.

Perubahan sekecil apapun selalu diawali dengan sebuah penderitaan. Nikmatin aja setiap derita yang mendera karena in the end, it leads us to the better form of us. Am I correct??

______________________________
thanks for the belated gift (cd laruku-awake yang gw paksa lu beli bwt gw, hehehe). tp jek, nyang bener aje traktirannya minta dugem?? oalaaahhh... traktiran kok cairan maksiat seeeh!

td pagi gw iseng buka-buka lagi file tugas mentally health yg kemaren kita bahas.
"the WomAN", impian yang tidak akan pernah lekang oleh waktu. sooner, loe akan bisa membangunnya, sementara gw melanjutkan pengembaraan gw. nanti, pas kita bertemu di suatu waktu, ceritanya udah beda ya, loe dengan crisis center itu dan gw dengan hal-hal baru yang gw alami.
relax, i'm here to help you working the dream. ocay??

@dedicated to MRD: a friend, a bestfriend, and a mocking bird also @

1 comment:

  1. hiks..hiks..hiks..hiks... HUAAAAAA
    Blog ini pasti buat gue... terharu biru deh akika... iich.. payah deh kamyu, napa juga janjian ma gue datengnya pagi...
    ngarep gue ontime yak... hahahahahaha.... ga belajar dari pengalaman deh

    miss u tooo

    ReplyDelete