August 15th 2007
08:30AM
asyiknya hari ini adalah, tidak perlu bangun pagi!! YIPPEE!!!
Tujuan hari ini: ke Hongkong Island untuk mengunjungi The Peak lalu kembali menyambangi... LADIES MARKET! Hehehe...
Yang pasti, pagi itu harus... SARAPAN dulu.
Saking udah eneg liat dan nyium aroma babi dimana-mana, akhirnya kita sepakat untuk ke KFC yang ternyata ada di Harbour City [mall sekaligus pelabuhan cruise sekaligus perkantoran], yang kemaren udah kita sambangin demi nyari bank.
Ternyata, KFC belom buka. Baru buka sekitaran jam 9. Ya sudah, berhubung kedua kaki masih sakit akibat rally jalan kaki sehari sebelomnya [baik di Disney maupun Ladies Market], alhasil kami pun ngaso di kursi depan KFC. Jadi, ntar kalo tu resto buka, tanpa ba bi bu, kita langsung kesana, hehehe.
Ada sedikit kekocakan yang terjadi di hari sebelumnya. Berhubung di Disney hujan mengguyur tak berhenti, otomatis kami basah dari ujung kepala hingga kaki. Jangan tanya apa rasanya kaki yang dibungkus kaos dalam sepatu itu. Pastinya, mengkeriput plus gatal-gatal. Nah, begitu sampai penginapan yang cuacanya kering, seluruh tubuh pun sudah mengering. Intinya, hari itu adalah dari basah sampe kering lagi. Dan apa yang menyengat saat kedua kaki kami menghirup udara segar? Yup!! Bau bangke kaki!!! Iiiihhh!!!! Parahnya, hanya itu kaus kaki yang kami berdua bawa ke hongkong. HAHAHAHA!!! Bahkan, temen gw sampe beli kaus kaki baru dan membuang yang lama saking bau bangkenya, haha!
10:15AM
udah ada di station MTR Central. Tapi... o-ow... KACAU!! Mendadak, perut gw bergemuruh memprotes invasi cairan karbonat yang mendahului teh panas tadi pas sarapan. Mampuslah gw! Nyari keliling station besar itu, tak juga ditemukan satu tempat kramat berjudul TOILET. Alamaakk!!! Temen gw pun memutuskan untuk menunggu sambil surfing the net gratisan di sebuah sudut ‘the net’ yang memang disediain oleh station [gantian tiap 15men, dan untungnya, orang Hongkong tau diri! Hahaha].
Dan gw?! Bagaimana nasib gw dan perut yang udah diterjang badai ini? Berlarian mencari toilet dan saat bertanya pada penjaga toko souvenir, dia hanya menunjuk ke satu arah dan berkata “to the customer service”. Dalem hati, gw mengumpat, masa’ toilet aja dia gak tau.
Nah, pas gw di customer service dan bertanya baik-baik pada penjaganya, seorang lelaki Cina berwajah juteknya bukan main, “sorry, where’s the toilet?”
Dirinya membalas dengan teriakan yang sumpah bikin gw kaget.
“What?” tanya gw lagi. “sorry, what do you mean?”
Dia kembali berteriak dan menyetel walkie talkie-nya, “STAFF ONLY!!!”
Dan badai dalam perut gw kembali menyerang. Oooohhh gusti!
“But, can i use it? It’s very emergency,” setengah mau nangis gw memohon.
Dirinya tak menjawab, tapi berbicara dalam bahasa jenisnya di walkie talkie, membuat gw pias. Dia menatap gw dan memberi tanda, “wait”
Selang sekian detik, seorang petugas lain bertubuh gempal menghampiri dan meminta gw mengikutinya. Alamak! Apa salah gw.
“can i use the toilet”
“yes. But it’s staff only. We’ll let you use it.”
“ooh, thank you”
dan gw pun digiring masuk ke suatu ruang yang masuknya aja harus gesek kartu. Mate gw!!
Well, petugas itu menunjukkan letak deretan kamar mandi. Dan berhubung gw tau bakal lama, gw bilang, “it’ll take much longer”
Dirinya tak menjawab hanya mengangguk dan menyuruh gw masuk. Aihh...
Apa yang terjadi di dalam?
1. NO TISSUE.... 2. NO SPLASHING WATER.... in any room. BAGUSSSSS!!!!
Rasanya, gw makin mau nangis! Untung gw bawa tissue dan gw memilih kamar mandi yang ada washtafelnya, biar ntu tissue bisa gw basahin. Iiiihhh!!!!!!!
Sumpah deh!!! Gak lagi-lagi!
10:32AM
berada di luar MTR Station Central di taman Bank of China. Iiiihhh!!! Kota ini keren sekali! Sedikit lebih laid back, mungkin karena jam kerja dan di taman pula ya? Tapi yang pasti, saat lo berada di taman itu, ada satu yang menyambut dan cukup memekakkan telinga. Gw baru mendapatkan jawabannya saat mengantri Peak Tram. Apakah itu? Nyanyian kakak tua liar yang terbang seliweran kesana kemari. Aiiih... klo di Malaysia yang seliweran burung gagak, klo di Hongkong yang seliweran burung kakak tua. Lucunya.
Foto-foto dulu di gedung bank of chinna yang emang keren itu. Sayang gak sempet landmark tour, jadi gak banyak bagian Hongkong Island yang bisa diabadikan. Maklum, terlalu preoccupied sama rencana penerusan belanja siang ini, hehe.
08:30AM
asyiknya hari ini adalah, tidak perlu bangun pagi!! YIPPEE!!!
Tujuan hari ini: ke Hongkong Island untuk mengunjungi The Peak lalu kembali menyambangi... LADIES MARKET! Hehehe...
Yang pasti, pagi itu harus... SARAPAN dulu.
Saking udah eneg liat dan nyium aroma babi dimana-mana, akhirnya kita sepakat untuk ke KFC yang ternyata ada di Harbour City [mall sekaligus pelabuhan cruise sekaligus perkantoran], yang kemaren udah kita sambangin demi nyari bank.
Ternyata, KFC belom buka. Baru buka sekitaran jam 9. Ya sudah, berhubung kedua kaki masih sakit akibat rally jalan kaki sehari sebelomnya [baik di Disney maupun Ladies Market], alhasil kami pun ngaso di kursi depan KFC. Jadi, ntar kalo tu resto buka, tanpa ba bi bu, kita langsung kesana, hehehe.
Ada sedikit kekocakan yang terjadi di hari sebelumnya. Berhubung di Disney hujan mengguyur tak berhenti, otomatis kami basah dari ujung kepala hingga kaki. Jangan tanya apa rasanya kaki yang dibungkus kaos dalam sepatu itu. Pastinya, mengkeriput plus gatal-gatal. Nah, begitu sampai penginapan yang cuacanya kering, seluruh tubuh pun sudah mengering. Intinya, hari itu adalah dari basah sampe kering lagi. Dan apa yang menyengat saat kedua kaki kami menghirup udara segar? Yup!! Bau bangke kaki!!! Iiiihhh!!!! Parahnya, hanya itu kaus kaki yang kami berdua bawa ke hongkong. HAHAHAHA!!! Bahkan, temen gw sampe beli kaus kaki baru dan membuang yang lama saking bau bangkenya, haha!
10:15AM
udah ada di station MTR Central. Tapi... o-ow... KACAU!! Mendadak, perut gw bergemuruh memprotes invasi cairan karbonat yang mendahului teh panas tadi pas sarapan. Mampuslah gw! Nyari keliling station besar itu, tak juga ditemukan satu tempat kramat berjudul TOILET. Alamaakk!!! Temen gw pun memutuskan untuk menunggu sambil surfing the net gratisan di sebuah sudut ‘the net’ yang memang disediain oleh station [gantian tiap 15men, dan untungnya, orang Hongkong tau diri! Hahaha].
Dan gw?! Bagaimana nasib gw dan perut yang udah diterjang badai ini? Berlarian mencari toilet dan saat bertanya pada penjaga toko souvenir, dia hanya menunjuk ke satu arah dan berkata “to the customer service”. Dalem hati, gw mengumpat, masa’ toilet aja dia gak tau.
Nah, pas gw di customer service dan bertanya baik-baik pada penjaganya, seorang lelaki Cina berwajah juteknya bukan main, “sorry, where’s the toilet?”
Dirinya membalas dengan teriakan yang sumpah bikin gw kaget.
“What?” tanya gw lagi. “sorry, what do you mean?”
Dia kembali berteriak dan menyetel walkie talkie-nya, “STAFF ONLY!!!”
Dan badai dalam perut gw kembali menyerang. Oooohhh gusti!
“But, can i use it? It’s very emergency,” setengah mau nangis gw memohon.
Dirinya tak menjawab, tapi berbicara dalam bahasa jenisnya di walkie talkie, membuat gw pias. Dia menatap gw dan memberi tanda, “wait”
Selang sekian detik, seorang petugas lain bertubuh gempal menghampiri dan meminta gw mengikutinya. Alamak! Apa salah gw.
“can i use the toilet”
“yes. But it’s staff only. We’ll let you use it.”
“ooh, thank you”
dan gw pun digiring masuk ke suatu ruang yang masuknya aja harus gesek kartu. Mate gw!!
Well, petugas itu menunjukkan letak deretan kamar mandi. Dan berhubung gw tau bakal lama, gw bilang, “it’ll take much longer”
Dirinya tak menjawab hanya mengangguk dan menyuruh gw masuk. Aihh...
Apa yang terjadi di dalam?
1. NO TISSUE.... 2. NO SPLASHING WATER.... in any room. BAGUSSSSS!!!!
Rasanya, gw makin mau nangis! Untung gw bawa tissue dan gw memilih kamar mandi yang ada washtafelnya, biar ntu tissue bisa gw basahin. Iiiihhh!!!!!!!
Sumpah deh!!! Gak lagi-lagi!
10:32AM
berada di luar MTR Station Central di taman Bank of China. Iiiihhh!!! Kota ini keren sekali! Sedikit lebih laid back, mungkin karena jam kerja dan di taman pula ya? Tapi yang pasti, saat lo berada di taman itu, ada satu yang menyambut dan cukup memekakkan telinga. Gw baru mendapatkan jawabannya saat mengantri Peak Tram. Apakah itu? Nyanyian kakak tua liar yang terbang seliweran kesana kemari. Aiiih... klo di Malaysia yang seliweran burung gagak, klo di Hongkong yang seliweran burung kakak tua. Lucunya.
Foto-foto dulu di gedung bank of chinna yang emang keren itu. Sayang gak sempet landmark tour, jadi gak banyak bagian Hongkong Island yang bisa diabadikan. Maklum, terlalu preoccupied sama rencana penerusan belanja siang ini, hehe.
10:45AM
NGANTRIIIII!!!!!!!!
Sumpah, buat naek peak tram itu, ngantrinya sampe ke jalan raya! Gila ya? Untungnya, daerahnya gak sesek orang, jadi gak pusing liat lautan orang.
11:17AM
finally grabbed the tickets dan, berhubung gak punya duit buat ke Madame Tussauds, alhasil, poto sama Jacky Chan di loket Madame Tussauds deket loket Peak Tram. Hahaha, berasa poto ma yang asli eeyy.
NGANTRIIIII!!!!!!!!
Sumpah, buat naek peak tram itu, ngantrinya sampe ke jalan raya! Gila ya? Untungnya, daerahnya gak sesek orang, jadi gak pusing liat lautan orang.
11:17AM
finally grabbed the tickets dan, berhubung gak punya duit buat ke Madame Tussauds, alhasil, poto sama Jacky Chan di loket Madame Tussauds deket loket Peak Tram. Hahaha, berasa poto ma yang asli eeyy.
The Tram, benar-benar naik menanjak 60 derajat! Bangunan semua keliatan miring. Dan mendadak di tengah out of nowhere, kereta itu berenti. Gw pikir, klo sampe harus ngedorong, gak lucu banget yaa.. hehehe. Ternyata nunggu gantian rel. Halaah...
11:30AM
THE PEAK!!!!!!
Let’s viewing the Hongkong from up above!
sst, sempet ketemu sama Pierce Brossnan juga, hehehe
Note: gak perlu pake baju super tebel, soalnya, biarpun mendung, gak sedingin Puncak. Entahlah, cuacanya memang aneh.
00:30PM
bye bye The Peak... see ya soon!!!!
And Ladies Market... here we COME!!!
00:15PM
kali ini, kita menyusuri daerah elektronik dulu. Maklum, temen gw yang udah cemberut dari seharian krn gak bisa kontakan sama lakinya, hehehehe, harus beli kartu perdana dulu. Jadilah kita menyusuri jalanan penuh manusia at any time itu. Beberapa kali disangka TKI, halah.. bahkan, kartu yang akhirnya dipake temen gw itu, adalah produk khusus dengan brosur promosi bertuliskan... Bahasa Indonesia. Aiiihh...
dilanjutkan dengan perjalanan panjang tak berujung untuk menemukan satu toko olahraga bernama DOS [dibaca dou-se], yang katanya punya kaos tim basket Hongkong. Satu benda yang sangat teramat diburu temen gw. Busyeeet... nyarinya, butuh kejelian mata, kekuatan otot kaki dan tentu persediaan napas banyak buat dihela kala mendapat jawaban, “I don’t know” dari siapapun yang kami tanya [not even the sport-shopkeeper knew where it was], sampe kita menemukannya setelah celingukan menatap langit. Tapi, kok malah salah alamat saat memasuki sebuah toko ya? Dia berulang kali bilang, “no”, padahal petunjuknya bilang itu DOS. Matilah, berarti bukan di gedung itu. Ada tulisan kanji yang menyertainya memang. Satu-satunya tulisan latin yang tertera di papan itu hanya DOS. Alhasil, nanya cowok yang lagi ngerokok, dan dia langsung memekik saat membaca tulisan di buku, “Akh! Dou-se!! I’ll take you”
ternyata, toko itu terletak di lantai 5 gedung ruko itu. Haiyaaahh!!
Sesampainya disana, temen gw bagai menemukan surganya. Lari sana sini, milih sana sini dan berakhir... memble. Kenapa? Karena “it’s not for sale” HAHAHAHAHA!!!!!! Semuanya hanya pesanan dalam jumlah besar. WAKAKAKSS...
Dengan wajah ditekuk, keluar dari toko itu dan menjamah KFC. Memesan dua paket ayam. Wah, ayam disitu gede-gede buangettt!!! Gilingan! Satu paketnya berapa? 60rebu perak! Gila! Itu klo di KFC Indonesia udah dapet berapa Combo yak? Dan, gak ada yang paketnya berisi: nasi + 1ayam + minum. Semuanya, 2ayam+kentang+minum. Halaaahh!!!
Dan satu hal yang sangat gw kangenin saat itu: TEH BOTOL SOSRO [gak bermaksud ngiklan neeh. Kenyataan!]
Lucunya, sepanjang hari, temen gw ngeluh aja kangen makanan Indonesia. Ikan asin plus sambel lalap en sayur asem. Blaaah!! Apa kabar dunia?! Namanya juga merantau di negeri orang dengan duit paspasan yang gak bisa dibeliin makanan gourmet. Gak mungkin deh, makan di Jumbo Floating Resto yang beken sama seafoodnya itu!! Yaa, terima ajalah.. ya gak? Daripada harus makan jeroan babi yang terlihat menjijikkan. FYI, gw sangat suka jeroan, tapi klo diolah dengan cara aneh seperti itu, pasti gw mikir panjang buat ikut antri mengeluarkan 10dollar buat semangkuk jeroan.
01:30PM
Memulai perburuan. BELANJAAAA!!!!
05:00PM
Dah sampe juga ke penginapan dengan belanjaan yang cukup sanggup membuat sesak tas.
Sibuk packing deh.
06:00PM
menghabiskan malam dengan keliling Tsim Sha Tsui. Sayangnya, kita terlalu capek untuk menjelajah daerah lain. Membayangkan besok jam 8 pagi udah harus ada di terminal ferry untuk balik ke Macau dan kembali belanja di sana, hehehe.... aiiih!!!!
Untuk terakhir kalinya, gw menyesapi... Mango Sago. Uuuggghh! Enak sekali!
Malam itu, gak makan lagi, saking udah mati kebosanan dengan junkfood. Emang, akhirnya kita menemukan juga masakan muslim halal di daerah Ashley [akhirnyaaaa!!!], tapi harganya?!?! Aduuuuh.... untuk satu jenis makanan aja sekitar HK$50 belom pake minum. Mau dibayar pake apa tuuuh?!
Yang pasti, selama di Macau dan Hongkong, lingkar pinggang making mengecil dan perut makin rata, hahaha. It’s a good way to do some diet program i supposed. Kalori habis terbakar oleh otot kaki yang terus bekerja tanpa henti, namun asupan energinya hanya seadanya. Jadilah, cadangan lemak yang dibakar. Bagus kan? Berat badan gw turun 3 kilo kok!
09:20PM
pulang juga deh.
Sempet menyaksikan perseteruan baku hantam antara India dan Cina yang menurut ibu-ibu penjual souvenir yang mendadak jadi langganan kita di Mirador Mansion itu, orang India memang selalu cari masalah dan itu udah biasa. Halaaah... aneh2 aja.
10:30PM
officially... SLEEP.
-- end of The Traveler’s Journal Part X: Hongkong – Viewing Hongkong from High Above & Getting Stoned Over....SHOPPIN’ --
______________________________
the sums:
buat muslim yang berminat jalan ke Macau/Hongkong, emang akan kesulitan buat cari makanan halal nan murah. Yang pasti harus kuras kocek lebih dalam lagi.
Sebenernya, di Causeway Bay Hongkong ada rumah makan Indonesia, berdasarkan info dari housekeeper di hotel yang kebetulan TKI asal Tulungagung [jauh2 ketemunya TKI selalu yaa?hehe]. Jadi, kalo sempat silakan kesana. Sepertinya menggiurkan, nasi rendang padang plus sayuran hijaunya, hmmm....
Oia, berhubung di Causeway Bay itu adalah letak Kedubes Indonesia, jadi pasti banyak toko-toko Indonesia, so... make sure punya waktu lebih buat mengeksplor daerah itu! Kalo enggak, yaa... siap2 merana seperti gw.
Jujur, memang ada mesjid di Kowloon Park dan beberapa resto halal di daerah Ashley. Tapi, kalo punya persediaan uang yang minim banget, well.... mungkin bisa dipertimbangkan untuk membawa perbekalan seperti abon dan kering kentang dan membeli nasi siram jamur di KFC. Gw pun sebenernya membawa abon, tapi kok males ya makan gituan mulu. Pengen yang asli Hongkong, tapi ternyata makanan asli Hongkong hanya ada 2 macam: seafood [yang mahal nian] dan BABI [yang muraaahh nian] hahaha!!!! Kombinasi yang klop banget daaah!!!
Oh, satu hal yang teringat sama gw. Sistem MTR Hongkong telah berdiri sejak.... tahun 1986. HAIAAAHH!!
Jangan takut kesasar deh di Hongkong, selaen sistem MTR yang canggih nian, orang-orangnya lebih ‘melek inggris’ kebanding Macau.
Tapi, jangan harap bisa jalan santai di daerah perkantorannya, bakal ketabrak-tabrak deh! Semua orang menatap ke bawah, berjalan dengan kecepatan kilat dan hanyut dengan pikirannya sendiri dengan satu tujuan: KANTOR.
Jangan kaget juga kalo butik-butik yang di bila Jakarta pramuniaganya hanya bengong nungguin toko yang kosong, di Hongkong semua butik [sale maupun tidak] selalu PENUH! Dan semua orang membeli Gucci, Prada maupun Chopard seakan beli gorengan di pinggir jalan. Laris manis!! Apalagi perempuan-perempuan bercadar hitam yang saat tersingkap, baju-baju designer kenamaan dunia ikut mengintip. Walaah... maklum mereka mandi bukan pake aer tapi minyak bumi! Hehehe....
00:30PM
bye bye The Peak... see ya soon!!!!
And Ladies Market... here we COME!!!
00:15PM
kali ini, kita menyusuri daerah elektronik dulu. Maklum, temen gw yang udah cemberut dari seharian krn gak bisa kontakan sama lakinya, hehehehe, harus beli kartu perdana dulu. Jadilah kita menyusuri jalanan penuh manusia at any time itu. Beberapa kali disangka TKI, halah.. bahkan, kartu yang akhirnya dipake temen gw itu, adalah produk khusus dengan brosur promosi bertuliskan... Bahasa Indonesia. Aiiihh...
dilanjutkan dengan perjalanan panjang tak berujung untuk menemukan satu toko olahraga bernama DOS [dibaca dou-se], yang katanya punya kaos tim basket Hongkong. Satu benda yang sangat teramat diburu temen gw. Busyeeet... nyarinya, butuh kejelian mata, kekuatan otot kaki dan tentu persediaan napas banyak buat dihela kala mendapat jawaban, “I don’t know” dari siapapun yang kami tanya [not even the sport-shopkeeper knew where it was], sampe kita menemukannya setelah celingukan menatap langit. Tapi, kok malah salah alamat saat memasuki sebuah toko ya? Dia berulang kali bilang, “no”, padahal petunjuknya bilang itu DOS. Matilah, berarti bukan di gedung itu. Ada tulisan kanji yang menyertainya memang. Satu-satunya tulisan latin yang tertera di papan itu hanya DOS. Alhasil, nanya cowok yang lagi ngerokok, dan dia langsung memekik saat membaca tulisan di buku, “Akh! Dou-se!! I’ll take you”
ternyata, toko itu terletak di lantai 5 gedung ruko itu. Haiyaaahh!!
Sesampainya disana, temen gw bagai menemukan surganya. Lari sana sini, milih sana sini dan berakhir... memble. Kenapa? Karena “it’s not for sale” HAHAHAHAHA!!!!!! Semuanya hanya pesanan dalam jumlah besar. WAKAKAKSS...
Dengan wajah ditekuk, keluar dari toko itu dan menjamah KFC. Memesan dua paket ayam. Wah, ayam disitu gede-gede buangettt!!! Gilingan! Satu paketnya berapa? 60rebu perak! Gila! Itu klo di KFC Indonesia udah dapet berapa Combo yak? Dan, gak ada yang paketnya berisi: nasi + 1ayam + minum. Semuanya, 2ayam+kentang+minum. Halaaahh!!!
Dan satu hal yang sangat gw kangenin saat itu: TEH BOTOL SOSRO [gak bermaksud ngiklan neeh. Kenyataan!]
Lucunya, sepanjang hari, temen gw ngeluh aja kangen makanan Indonesia. Ikan asin plus sambel lalap en sayur asem. Blaaah!! Apa kabar dunia?! Namanya juga merantau di negeri orang dengan duit paspasan yang gak bisa dibeliin makanan gourmet. Gak mungkin deh, makan di Jumbo Floating Resto yang beken sama seafoodnya itu!! Yaa, terima ajalah.. ya gak? Daripada harus makan jeroan babi yang terlihat menjijikkan. FYI, gw sangat suka jeroan, tapi klo diolah dengan cara aneh seperti itu, pasti gw mikir panjang buat ikut antri mengeluarkan 10dollar buat semangkuk jeroan.
01:30PM
Memulai perburuan. BELANJAAAA!!!!
05:00PM
Dah sampe juga ke penginapan dengan belanjaan yang cukup sanggup membuat sesak tas.
Sibuk packing deh.
06:00PM
menghabiskan malam dengan keliling Tsim Sha Tsui. Sayangnya, kita terlalu capek untuk menjelajah daerah lain. Membayangkan besok jam 8 pagi udah harus ada di terminal ferry untuk balik ke Macau dan kembali belanja di sana, hehehe.... aiiih!!!!
Untuk terakhir kalinya, gw menyesapi... Mango Sago. Uuuggghh! Enak sekali!
Malam itu, gak makan lagi, saking udah mati kebosanan dengan junkfood. Emang, akhirnya kita menemukan juga masakan muslim halal di daerah Ashley [akhirnyaaaa!!!], tapi harganya?!?! Aduuuuh.... untuk satu jenis makanan aja sekitar HK$50 belom pake minum. Mau dibayar pake apa tuuuh?!
Yang pasti, selama di Macau dan Hongkong, lingkar pinggang making mengecil dan perut makin rata, hahaha. It’s a good way to do some diet program i supposed. Kalori habis terbakar oleh otot kaki yang terus bekerja tanpa henti, namun asupan energinya hanya seadanya. Jadilah, cadangan lemak yang dibakar. Bagus kan? Berat badan gw turun 3 kilo kok!
09:20PM
pulang juga deh.
Sempet menyaksikan perseteruan baku hantam antara India dan Cina yang menurut ibu-ibu penjual souvenir yang mendadak jadi langganan kita di Mirador Mansion itu, orang India memang selalu cari masalah dan itu udah biasa. Halaaah... aneh2 aja.
10:30PM
officially... SLEEP.
-- end of The Traveler’s Journal Part X: Hongkong – Viewing Hongkong from High Above & Getting Stoned Over....SHOPPIN’ --
______________________________
the sums:
buat muslim yang berminat jalan ke Macau/Hongkong, emang akan kesulitan buat cari makanan halal nan murah. Yang pasti harus kuras kocek lebih dalam lagi.
Sebenernya, di Causeway Bay Hongkong ada rumah makan Indonesia, berdasarkan info dari housekeeper di hotel yang kebetulan TKI asal Tulungagung [jauh2 ketemunya TKI selalu yaa?hehe]. Jadi, kalo sempat silakan kesana. Sepertinya menggiurkan, nasi rendang padang plus sayuran hijaunya, hmmm....
Oia, berhubung di Causeway Bay itu adalah letak Kedubes Indonesia, jadi pasti banyak toko-toko Indonesia, so... make sure punya waktu lebih buat mengeksplor daerah itu! Kalo enggak, yaa... siap2 merana seperti gw.
Jujur, memang ada mesjid di Kowloon Park dan beberapa resto halal di daerah Ashley. Tapi, kalo punya persediaan uang yang minim banget, well.... mungkin bisa dipertimbangkan untuk membawa perbekalan seperti abon dan kering kentang dan membeli nasi siram jamur di KFC. Gw pun sebenernya membawa abon, tapi kok males ya makan gituan mulu. Pengen yang asli Hongkong, tapi ternyata makanan asli Hongkong hanya ada 2 macam: seafood [yang mahal nian] dan BABI [yang muraaahh nian] hahaha!!!! Kombinasi yang klop banget daaah!!!
Oh, satu hal yang teringat sama gw. Sistem MTR Hongkong telah berdiri sejak.... tahun 1986. HAIAAAHH!!
Jangan takut kesasar deh di Hongkong, selaen sistem MTR yang canggih nian, orang-orangnya lebih ‘melek inggris’ kebanding Macau.
Tapi, jangan harap bisa jalan santai di daerah perkantorannya, bakal ketabrak-tabrak deh! Semua orang menatap ke bawah, berjalan dengan kecepatan kilat dan hanyut dengan pikirannya sendiri dengan satu tujuan: KANTOR.
Jangan kaget juga kalo butik-butik yang di bila Jakarta pramuniaganya hanya bengong nungguin toko yang kosong, di Hongkong semua butik [sale maupun tidak] selalu PENUH! Dan semua orang membeli Gucci, Prada maupun Chopard seakan beli gorengan di pinggir jalan. Laris manis!! Apalagi perempuan-perempuan bercadar hitam yang saat tersingkap, baju-baju designer kenamaan dunia ikut mengintip. Walaah... maklum mereka mandi bukan pake aer tapi minyak bumi! Hehehe....
No comments:
Post a Comment