Friday, September 28, 2007

The Traveler’s Journal Part XII: Grand Palace Thai and tour the Gems Boutiques

August 17th, 2007

07:30AM
belum ke Thailand namanya, kalo belom mengunjungi Grand Palace. So... that’s where we were heading that day. Grand Palace.
Tapi sebelumnya, harus melakukan upacara sakral dulu: SARAPAN. Haiyaa!!!
Setelah mendapatkan satu malam tidur berkualitas [proper bed, proper blanket&sheet, proper pillow] dan puas mengguyur tubuh serta bongkar muatan [lancar sekali!], hidup gw lebih lengkap dengan... proper Breakfast. Hehehe. Rasanya puas aja, dengan membayar harga yang sama dengan di Malaysia dan Hongkong, gw mendapatkan pelayanan yang dua kali lipat lebih dari hotel-hotel itu. Hehehe.

Sarapannya? Buffet dengan aneka pilihan lauk yang tentu, harus memilah-milah. Dari sekian banyak lauk, pilihan gw jatuh pada kuetiaw kuah yang rasanya mirip soto mie [soto kuetiaw tepatnya dong, heheh] minus tongchai dan bubuk cabe kering yang puedes nian itu, ditambah dengan sepiring telor ceplok penambah tenaga. Minumnya? Teh manis panas yang udah gue idam-idamkan sejak detik gw meninggalkan tanah air tercinta. Hehehe. Somehow, teh manis panas sebagai menu sarapan itu susah sekali ditemukan gw.

Setelah itu, BERANGKAT!! [tp sempet tuker baht dulu sih. Secara serebu baht gw yang cantik itu harus mendekam dalam deposit hotel. Hiks!]

Berusaha untuk mencari tuktuk, semuanya nawar diatas 200baht. Orang gila! Temen gw keukeuh 20baht. Hmm...
Alhasil, setuju dengan tuktuk yang ngejejer di hotel yang mematok harga 20baht tapi dengan syarat.... tour the germs. Oooh!!!

11:30AM
total Germs yang dikunjungi? 3 PABRIK!!! Gila! Loe kate, gw kaya apa ya??? Mana mungkin gw beli? Tapi demi mendapat tumpangan murah!

Oke, untuk menaiki tuktuk, disarankan untuk: jangan pake rok [kecuali klo emang pengen merasakan efek Marilyn Monroe, silahkan saja], gunakan kacamata hitam kalo perlu gogle [buat menghadang kecepatan angin dan debu yang menerpa mata], ikat rambut [buat yang rambutnya panjang dan ogah dicambuk rambut saat angin menerpa dengan kencang], berpegangan kuat pada bagian tubuh tuktuk manapun yang bisa ditemukan tangan daaaan.... berdoalah karena hanya tukang tuktuk dan Tuhan yang tahu apa yang akan dilakukan oleh tukang itu. Speeding is a must in the world of tuktuk, so... just enjoy the crazy ride!!

Akhirnya, sampai juga di Grand Palace. Tempat yang jadi singgasana si Raja yang begitu dicintai oleh rakyatnya. Jangan tanya deh seberapa cintanya mereka ke si Raja. Look everywhere in Thai, and the pictures tell it all.

Gw sendiri menyimpulkan, dilihat dari sekian ribu foto yang dipajang di setiap penjuru dunia Thailand, sepertinya ada satu syarat khusus mutlak yang harus dimiliki oleh para Raja maupun calonnya: sifat NARSIS. Huaa!!!

Oke, here are some pics from the Grand Palace....









akh ya... jangan lupa, bergenit-genit ria dengan para penjaganya, hahaha. diapain aja, mereka tetep diem, hihi.



00:47PM
sejaman keliling Grand Palace yang sumpeee.... PUANAAAAAASSSS!!!!
Klo ke Grand Palace, jangan lupa: harus pake sepatu, pake celana panjang/rok panjang, dan no tank-top, payung/topi, sunglasses dan.... AER MINERAAALL!! Sumpah, udah mah jalan mulu, panas pula! Lengkap sudah. Dan ya... ditempat ini, akan ditemukan banyak hal [it’s equal to... cuties, hehehe]

Diluar Grand Palace, ada sebuah taman yang dipenuhi dengan merpati. Saran gw mah, lo kaga perlu kasih makan merpati. Kalo emang niat, siap-siap diporotin tukang jagung, ato siapkan nyali untuk berantem sama dia. Begitu memasuki taman, lo bakal dilemparin 5 bungkusan jagung kering dan dia bakal teriak, “3baht” berulang-ulang.
Tergoda? Tentu.
Dirinya pun membiarkan kita bermain-main dengan burung dulu, baru bayar.
Saat mau bayar, berapa yang dia minta? 60baht.
Yup! Setengah mati gw sama temen gw marah-marah. Dan meninggalkannya dengan 10baht. Take it or leave it. Tentulah, kita berdua diteriakin, disumpahserapahin dia. Tapi kan gw gak salah. Gw udah berulang kali nekenin di awal, “3baht?” dan dia terus-terusan bilang “3baht” sambil ngelempar kantung-kantung kecil itu. Huuu!!!

Well, anyway... meet the ladybird herself!! ^_^

01:00PM
tujuan selanjutnya? Berhubung kantin Kedubes bakal tutup jam 4 sore dan denger-denger klo tujuhbelasan di kedubes lebih khidmat, maka dilupakanlah rencana selanjutkan ke Wat Po buat liat reclining Buddah dan memutuskan untuk melesat ke kedubes yang letaknya hanya 300an meter dari hotel.

Satu hal yang gw gak suka dari Bangkok: panas. Hal kedua yang gak gw sukain dari kota itu: kemana-mana JAUH. Yang gak gw suka lagi dari Bangkok: semua daerah di Bangkok itu 11-12 sama daerah-daerah Jakarta seperti: Jatinegara, Kota, Tanah Abang. Gak ada deh yang mirip Bogor gitu... hehehe.
Intinya, panas, kemana-mana jauh dan dimana-mana kotor berpolusi. Eeeuuuhhh....

Sampe di kedubes, disambut dengan keanehan oleh para satpam yang lalu mendadak muncul seorang karyawan kedubes dari... Indonesia!!! Yang memberi info kalo: kantin tutup di tanggal 17 agustus dan baru ada syukuran hari Sabtunya. Iiiihhh!!! Nyebelin! Udah ngelewatin reclining buddah, nahan perut yang keroncongan hebat, udah ngebayangin makan siang pake citarasa nusantara.... malah tutup! Nasssiiiibbbb.

[hihihi, berasa TKI yaa??]


Alhasil?
Berakhir di... Burger King. Yup!
Tapi pas pulang, gw sempet makan cumi bakar kuah cuka pedes [ya, again... dengan cacahan daun ketumbar!] yang terasa begitu enaaakkk dan begitu.... PEDASSSS!!! Hehehe. Awalnya gak kerasa pedes. Tapi lama-lama, lidah terasa terbakar dan air mata tak terbendung mengalir di pipi, hehehe.
Juga membeli asinan pepaya yang rasanya asem puedes dan kaya akan ebi [udang kering versi thai guede2! puas]

03:37PM
Dilanjutkan dengan, pulang ke hotel untuk tidur-tiduran, belanja ke Pratunam dan... Siam tour.
Perjalanan ke Siam harus diawali dengan jalan kaki 20-30 menitan ke BTS Ratchathewi. Paling sip kalo ditemani dengan sepiring DURIAN BANGKOK!!! Ehhhmm, ennnyaaaakk!!!

07:00PM
Rencananya sih mau ke PatPong, tapi ternyata, ditunggu-tunggu, itu tuktuk yang janjinya mo bawa ke PatPong malah ngilang.
Yaa... udah deh. Jalan-jalan sepanjang kenangan buat... melahap sepiring chicken rice [againnn. Tapi, laen pedagang kok]

Entah jam berapa pulang dan jam berapa tidur, yang pasti, persiapan buat terjun ke ‘medan perang’ keesokannya.

-- end of The Traveler’s Journal Part XII: Grand Palace Thai and tour the Gems Boutiques --

______________________________________
the sums:

5 hal wajib pakai di Bangkok: topi, sunglasses, celana pendek [kecuali ke Wat+Grand Palace], sendal jepit [kecuali ke Wat+Grand Palace] dan... Sunblock.
Be prepare for the hot weather and be prepare for the....sunburn

Jangan pernah takut mati kelaparan di Thai, karena hawker’s stall is everywhere!!! Yah, mirip Indonesia lah. Jangan lupa juga, COBA sebanyak-banyaknya masakan Thailand. kenapa? Karena rasanya unik. Yaah, lagi-lagi sih, musti milih2 yang halal mana. Ok?

Cumi bakar seharga 20-40baht di pinggiran jalan? Definitely recomended! Enaaaaakkk!!!
Jangan lupa nyobain asinan mangga plus asinan pepaya yang kaya akan ebi [udang kering versi thai gede loh bow] dan kepiting kecil/ketam mungil. Rasanya? Mantap! No wonder orang Thai kurus2 mereka sanggup makan asinan itu doang pake nasi! Gilingan!

No comments:

Post a Comment